Geliat Atlet Indonesia dalam 'Percaturan' Bulu Tangkis Dunia

Ilustrasi Bulu Tangkis. (Foto: AFP/Ben Stansall)

“Kami bersyukur dengan dua gelar yang didapat di Indonesia Masters. Ini membuktikan pemain kita mulai kembali bisa bersaing di percaturan bulu tangkis dunia" Wiranto.

Semangat Wiranto sebagai Ketum PBSI (Persatuan Bulu Tangking Seluruh Indonesia) belakangan ini santer diberitakan oleh media cetak maupun online, hal ini tidak terlepas dari prestasi gemilang yang dicapai para atlet bulu tangkis Indonesia di bawah nakhodanya.

Tidak berlebihan memang sejak 31 Oktober 2016 memimpin PBSI, Indonesia panen banyak prestasi. Yang terbaru pada perhelatan Malaysia Master 2018 Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto berhasil menjadi juara ganda putra pada ajang bergengsi tersebut, bahkan pada Daihatsu Indonesia Master 2018 (28/1) Anthony Sinisuka Ginting juara tunggal putra, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon juara ganda putra, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir runner up ganda campuran, dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu runner up ganda putri.

Semangat Baru PBSI

2017 sudah berlalu dan banyak sekali prestasi yang diraih atlet bulu tangkis Indonesia, berdasarkan data yang penulis himpun per 2017-2018 dari berbagai sumber sudah 38 prestasi yang diraih Indonesia dalam semua kompetisi dengan perincian; Juara Dunia, Indonesia Open Super Series Premier, All England Super Series Premier, Japan Open Super Series Premier, China Super Series Premier, Hongkong Open Super Series, India Open Super Series, Malaysia Open Super Series, French Open Super Series (2), Korea Open Super Series (2), Malaysia Open GPG, Thailand Open GPG (2), New Zaeland Open GPG, Sea Games (2), Vietnam Open GP (2), Dutch Open GP, Polish Open Challenge, Iran Open Challenge, USM Indonesia Challenge (2), Indonesia Intenasional Series, Malaysia Intenasional Series, Singapore Internasional Series (4), Thailand Junior, Dunia Junior (2), Asia Junior, dan Malaysia Junior.

Sedangkan untuk kompetisi 2018 yang baru saja digulirkan, atlet bulu tangkis Indonesia sudah mendulang prestasi pada ajang Malaysia Master 2018 dan Daihatsu Indonesia Master 2018 (4).

Dari segudang prestasi tersebut, menjadi pemecut semangat bagi para pengurus PBSI di bawah komando Jenderan TNI (Purn) Dr. H. Wiranto yang baru saja berumur satu tahun dalam kepengurusannya.

Terlepas dari itu, masyarakat Indonesia sangat bangga dan terus memberikan apresiasi kepada Wiranto selaku Ketum PBSI, stakeholder dan para pelatih karena memiliki pemain-pemain yang menunjukkan semangat juang yang luar biasa.

Ajang Pembuktian Wiranto

Kredibilitas Wiranto sudah tidak diragukan lagi dalam menjalankan setiap amanah yang diberikan padanya, sejak didapuk menjadi Ketum PBSI yang baru berumur satu tahun sudah terbukti, racikan strateginya melalui program khusus dan terobosan yang dilakukan sangat ampuh mengantarkan banyak atlet Pelatnas mengharumkan negeri ini dalam percaturan bulu tangkis dunia.

Kelihaian Wiranto dalam memimpin setiap organisasi yang diamanahkan, juga diterapkan baik di PBSI. Hal ini bisa menjadi angin segar bagi cabang olahraga yang paling populer kedua di Indonesia agar banyak berbicara dikancah internasiaonal dengan pembuktian melalui prestasi.

Bahkan dengan kepemimpinan visionernya para atlet Pelatnas sekarang sudah didukung oleh sport science, sehingga tidak menutup kemungkinan pelan tapi pasti kejayaan bulutangkis Indonesia akan segera kembali.

Asa Baru Bulutangkis Indonesia

Kata “Terus Berprestasi” selalu menjadi pil semangat PP PBSI setiap kali menjalankan aktivitasnya, setelah sukses mengantar banyak atlet Pelatnas menjuarai banyak kompetisi level internasional. Namun itu semua tidak membuat mereka terlena dan puas diri, dengan terus memacu semangat sebagai pembuktian bahwa ke depan masa keemasan bulu tangkis tanah air akan kembali terulang.

Semoga di bawah kepemimpinan Wiranto, bulutangkis Indonesia semakin jaya dan terus mendulang prestasi, sehingga harapan menjadikan Indonesia "numero uno" dalam percaturan buku tangkis menjadi nyata.

Oleh: Khairul Anam

*Penulis adalah penggiat sosial Lentera Huma Berhati