Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mahasiswa KKN Undip Bantu Penyusunan Dokumen P-ATS di Desa Jogonayan
19 Agustus 2024 10:47 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari M Khairul Ikhwan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jogonayan, 18 Agustus 2024 – Dalam rangka mendukung program pemerintah untuk mengatasi permasalahan Anak Tidak Sekolah (ATS), mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) berkolaborasi dengan pemerintah Desa Jogonayan dalam penyusunan dokumen Penanganan ATS (P-ATS). Program ini berlangsung sejak awal hingga pertengahan Agustus 2024, dengan fokus pada pendataan dan pembuatan dokumen strategis yang dapat menjadi dasar penanganan ATS di desa tersebut.
Latar Belakang Program Penanganan ATS
ADVERTISEMENT
Desa Jogonayan masih menghadapi tantangan serius terkait rendahnya minat masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat 9 orang warga desa yang masuk dalam kategori Anak Tidak Sekolah (ATS). Tingkat pendidikan tertinggi yang mereka capai adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP), sedangkan sebagian lainnya bahkan tidak pernah bersekolah sama sekali.
Keberjalanan Program
Mahasiswa KKN Undip menerima amanat dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Magelang untuk membantu mengatasi permasalahan ATS di Desa Jogonayan. Amanat ini mencakup tugas untuk membantu pemerintah desa dalam menyusun berbagai dokumen penting terkait penanganan ATS. Dokumen-dokumen yang disusun meliputi Rencana Aksi Desa (RADes) Penanganan ATS, Surat Keputusan (SK) Kepala Desa tentang Pelaksanaan Pendidikan Usia Dini di Desa, dan SK Kepala Desa tentang Kelompok Masyarakat Peduli Pendidikan (KMPP).
ADVERTISEMENT
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN Undip bertugas menyusun dokumen RADes P-ATS. Dokumen ini menjadi landasan dalam perencanaan dan pelaksanaan program penanganan ATS di tingkat desa. Selain itu, para mahasiswa juga mendampingi pemerintah desa dalam penyusunan SK terkait, seperti SK Pelaksanaan Pendidikan Usia Dini dan SK KMPP. Keterlibatan mahasiswa dalam proses ini tidak hanya mempercepat penyelesaian dokumen, tetapi juga memastikan bahwa kebijakan yang diambil sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Melalui program ini, diharapkan permasalahan ATS di Desa Jogonayan dapat ditangani secara lebih terarah dan sistematis. Penyusunan dokumen yang matang akan menjadi dasar bagi pemerintah desa untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam meningkatkan akses pendidikan bagi seluruh warga. Dengan demikian, angka ATS di desa ini diharapkan dapat berkurang, dan masyarakat lebih sadar akan pentingnya pendidikan untuk masa depan yang lebih baik.
ADVERTISEMENT