Konten dari Pengguna

Mahasiswa Komunikasi SV IPB Tingkatkan Nilai Jual Produk UMKM

Khairun Niswa Lubis
I am diploma student majoring in Communication SV IPB University, who has interest in Public Relations, Marketing Communication, Performing Arts Communication, and Digital Creative Pro.
30 November 2021 12:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Khairun Niswa Lubis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Oleh : Kelompok IGTF 1

Kunjungan ke UMKM untuk melakukan survei. Sumber : dokumentasi kelompok IGTF 1
zoom-in-whitePerbesar
Kunjungan ke UMKM untuk melakukan survei. Sumber : dokumentasi kelompok IGTF 1

BOGOR — Dalam rangka membantu membangun Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, mahasiswa Komunikasi Sekolah Vokasi IPB University menjalankan program kerja rebranding guna meningkatkan nilai jual produk UMKM. Kegiatan ini bernama IPB Goes to Field yang merupakan salah satu program dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University.

ADVERTISEMENT
Pada tanggal 31 Oktober 2021, kelompok IPB Goes to Field 1 melakukan kunjungan UMKM Sale Basah di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor untuk melakukan survei. Kedatangan kelompok IGTF 1 disambut baik oleh Ibu Ika selalu pemilik dari UMKM Sale Basah. Setelah ditelusuri, ternyata produk yang dijual tidak hanya sale basah, ada juga sale goreng atau bisa disebut dengan salegor.
ADVERTISEMENT
Proses produksi sale basah dilakukan di Ciamis oleh orang tua dari Ibu Ika. Jika sudah siap dipasarkan, produk akan dikirim melalui Pos Indonesia. Tiap pengiriman bisa mencapai 15-20 kg sale basah. Berbeda halnya dengan sale basah, sale goreng diproduksi oleh Ibu Ika sendiri di rumahnya. Ibu Ika Karomillah menamai produknya dengan nama ‘Sale Basah Hj. Engkon’
"Tadinya Ibu juga bingung namainnya apa buat bedain produk Ibu sama yang lain, ya karena orang tua Ibu namanya Hj. Engkon, yasudah deh Ibu namain itu," ujar Ibu Ika saat diwawancarai pada hari Minggu (31/10/21).
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Ika, permasalahan dari produk adalah desain kemasan dan merek dagang yang kurang menarik, branding kurang maksimal, juga masalah tentang perizinan edar usaha. Para mahasiwa sudah mendapat gambaran tentang bagaimana cara membantu UMKM tersebut untuk rebranding produknya. Ibu Ika juga menyerahkan hal itu sepenuhnya pada mahasiswa kelompok IGTF 1 untuk ditangani, seperti merek dagang, logo, branding pada media sosial, e-commerce, dll. Masalah krusial untuk saat ini ada pada logo dan kemasan, dengan membuat logo dan kemasan suatu produk, usaha tersebut dapat dikenali identitas bisnisnya. Ciri khas produk bisa juga dilihat dari kemasan yang menarik yang mana akan membedakan suatu produk dengan produk lainnya.
ADVERTISEMENT
Kelompok IGTF 1 melakukan survei ke UMKM. Sumber : dokumentasi kelompok IGTF 1
Dengan kegiatan IPB Goes to Field diharapkan UMKM di Kecamatan Dramaga dapat terus berkembang, produk semakin berkualitas, dikenal oleh masyarakat luas, meningkatkan nilai jual produk UMKM, dan membangun semangat para pegiat UMKM khususnya di Kecamatan Dramaga.