Konten dari Pengguna

Maulid Nabi di Jababeka: Antara Sholawatan, Hadroh, dan Arak-arakan Obor

Khairunnisa Putri Aulia
Saya Mahasiswa Program Studi Matematika UIN Walisongo Semarang
13 Mei 2025 19:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Khairunnisa Putri Aulia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Perayaan Maulid Nabi di Jababeka Warnai Cikarang dengan Tradisi Islami

Warga Melakukan Doa Bersama dalam Memperingati Perayaan Maulid Nabi. Sumber: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Warga Melakukan Doa Bersama dalam Memperingati Perayaan Maulid Nabi. Sumber: Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu momen penting dalam kehidupan umat Islam, termasuk di Cikarang, Kabupaten Bekasi. Setiap tahunnya, masyarakat Cikarang menyambut peringatan ini dengan penuh khidmat melalui beragam tradisi yang mengakar kuat, seperti sholawatan bersama, doa bersama, penampilan hadroh, hingga arak-arakan obor. Tradisi ini bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga simbol keberagaman dan kekuatan sosial masyarakat. Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, seperti yang juga dilaksanakan oleh Pemkab Bekasi
ADVERTISEMENT
Secara umum, peringatan Maulid Nabi di Cikarang diselenggarakan oleh masjid, mushola, majelis taklim, dan kelompok masyarakat di lingkungan tempat tinggal. Rangkaian kegiatan yang biasa dilakukan meliputi pembacaan shalawat, ceramah agama, hingga pembagian konsumsi kepada para jamaah. Dalam beberapa kampung, Maulid dilaksanakan dengan melibatkan unsur seni dan budaya lokal, seperti rebana dan arak-arakan anak-anak. Suasana perayaan berlangsung khidmat, namun tetap hangat dan meriah karena dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat.
Penampilan Tim Hadroh Yayasan Al-Hidayah Jababeka, Cikarang. Sumber: Dokumentasi Pribadi
Tradisi ini biasanya dilaksanakan pada malam hari, dimulai dengan pembacaan maulid dan sholawat secara berjamaah di masjid atau musala. Anak-anak dan remaja dilibatkan dalam penampilan hadroh yang membawakan pujian-pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Puncak acara biasanya ditandai dengan arak-arakan obor yang dilakukan keliling kampung, menciptakan suasana yang meriah sekaligus religius. Obor yang dibawa bersama-sama melambangkan cahaya dan semangat meneladani akhlak Nabi dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Di tengah era modern dan serbuan budaya global, keberlangsungan tradisi ini memiliki nilai strategis dalam membangun identitas kebangsaan dan karakter masyarakat. Tradisi Maulid tidak hanya mengajarkan kecintaan kepada Nabi, tetapi juga nilai-nilai Pancasila seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan, dan Persatuan. Pelibatan seluruh lapisan masyarakat dalam kegiatan ini memperkuat nilai gotong royong dan kebersamaan.
Jika dilihat dari perspektif kewarganegaraan, pelestarian tradisi lokal seperti Maulid Nabi merupakan bentuk partisipasi aktif warga dalam menjaga warisan budaya sekaligus memperkuat solidaritas sosial. Melalui tradisi ini, generasi muda diperkenalkan pada nilai-nilai luhur yang menjadi dasar kehidupan berbangsa, sehingga penting untuk terus diwariskan dan dikembangkan secara adaptif.
Pelestarian tradisi ini tentu perlu menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Inovasi dalam bentuk pelaksanaan yang lebih tertib, pemanfaatan media sosial untuk dokumentasi, hingga integrasi dengan kegiatan edukatif bisa menjadi langkah strategis agar tradisi ini tetap relevan dan menarik bagi generasi muda. Jika tidak dilestarikan, ada risiko tradisi ini hilang tergilas modernisasi, padahal nilai-nilai yang dikandungnya sangat penting bagi pembentukan karakter bangsa.
ADVERTISEMENT
Dengan mempertimbangkan pentingnya aspek spiritual, sosial, dan kultural, maka tradisi Maulid Nabi di Cikarang layak untuk terus dijaga dan dikembangkan. Bukan hanya sebagai bentuk ekspresi keagamaan, tetapi juga sebagai penguat identitas dan moralitas masyarakat di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.
Daftar Pustaka:
Haryanto, D. (2018). Tradisi Keagamaan dan Ketahanan Budaya Lokal. Jakarta: Pustaka Masyarakat.
Wahid, M. (2021). Pancasila dan Kebudayaan Lokal: Dinamika dan Tantangan di Era Modern. Yogyakarta: Pilar Nusantara.