Dunia Perkuliahan Butuh Circle?

Khairul Rijal
Mahasiswa Universitas YARSI - Fakultas Teknologi Informasi - Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi
Konten dari Pengguna
9 Februari 2023 10:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Khairul Rijal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi teman pria. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi teman pria. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Circle dalam Kamus Bahasa Inggris berarti lingkaran, bundaran, kelompok atau kalangan. Kata circle sering digunakan anak muda yang mendefenisikan circle sebagai bahasa gaul yang berarti lingkaran pertemanan atau close friend.
ADVERTISEMENT
Biasanya mereka yang mempunyai beberapa kesamaan membuat kelompok internal baru yang gunanya mungkin untuk saling sharing, berdiskusi, membuat projek, dan kegiatan-kegiatan yang mungkin terselesaikan.
Dalam dunia perkuliahan tentu banyak mahasiswa-mahasiswa lain yang belum kita kenal atau satu kelas saja mungkin ada beberapa teman yang belum pernah melakukan komunikasi sama sekali.
Kadang kita butuh seseorang untuk mendengarkan opini kita, teman nongkrong, atau lebih terlihat gaul jika berkeliaran di sekitar kampus dengan teman-teman.
Maka timbul lah pertanyaan, circle itu butuh enggak ya?
Sebagian mahasiswa sangat setuju dalam perkuliahan butuh circle karena alasan di atas. Tapi, ada juga yang berpikir “teman ko milih-milih” yang artinya dia tidak suka dengan per-circle-lan.
Hal tersebut dianggap pilih-pilih teman yang mengakibatkan terjadinya stagnansi orang yang kita kenal cuma itu-itu aja, sehingga tidak membuka akses relasi untuk orang lain.
ADVERTISEMENT
Saya pernah berada di kedua posisi tersebut. Kadang saya harus memiliki circle untuk berbagi sesama internal, di lain kesempatan juga saya berpikir butuh relasi luas yang nantinya saya bisa mendapatkan manfaat dan keuntungan dari sebuah relasi itu sendiri.
Karena dalam bangku kuliah kita harus pintar-pintar mengambil kesempatan dan keuntungan. Selain ilmu, wawasan dan pengalaman, relasi juga salah satu kunci kesuksesan kata orang-orang bijak.
Dengan relasi akan berdampak baik mengenai perkuliahan, menemukan karier atau mudah dalam menemukan partner dalam mengembangkan karier karena kita mempunyai sifat terbuka kepada orang lain.
Kita enggak pernah tahu setiap orang yang kita kita kenal bisa saja menjabat di tempat yang strategis di tempat kita melamar pekerjaan. Dengan kuatnya networking, kita bisa menggapai karier dengan adanya relasi kita kepada yang mempunyai jabatan strategis di perusahaan.
ADVERTISEMENT
Tapi jika kita benar-benar tidak mempunyai circle kadang akan membuat bingung. Bukan hanya itu, kamu juga akan merasakan enggak punya teman untuk sekadar bertanya atau berkomunikasi. Dan tentunya hal tersebut akan membuatmu merasakan kesepian.
Jika memang benar-benar kesepian tidak punya kelompok, kita sepertinya harus mempunyai circle tetapi tidak menutup kemungkinan buat kita aktif dengan orang-orang yang diluar kelompok pertemanan kita.
Karena sekarang ga semua circle itu positif, dan banyak orang yang bergabung di suatu circle malah membawa dampak buruk bagi dirinya. Intinya milih-milih teman itu boleh sangat dianjurkan supaya tidak salah pergaulan dan jangan terlalu menutup diri di dunia perkuliahan sehingga terlalu fanatik tidak mau bergabung dengan kelompok lain dengan alasan bukan satu circle.
ADVERTISEMENT
Dunia itu luas jadi jangan mengkotak-kotakan sehingga kamu sendiri merasa sempit dan tidak mau berbagi.