Konten dari Pengguna

Seni, Medium Terapi Paling Murah Untuk Kesehatan Mental

Khalid Asmadi
Mahasiswa Illmu Komunikasi - Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
15 Agustus 2023 20:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Khalid Asmadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak muda depresi. Foto: tommaso79/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak muda depresi. Foto: tommaso79/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hal baik yang patut disyukuri sekarang adalah ketika generasi muda sudah memiliki awareness terhadap kesehatan mental. Berbeda dengan generasi baby boomer yang cenderung cuek dan denial dengan hal ini.
ADVERTISEMENT
Sekarang, untuk mereka yang memiliki masalah kesehatan mental seperti depresi dan lainnya berani untuk bilang kalau mereka rutin atau pernah konsultasi ke psikolog.
Di antara generasi muda gangguan mental biasanya muncul dalam berbagai faktor, dari mulai genetik atau juga pengalaman hidup. Tetapi yang paling dominan adalah mereka yang memiliki gangguan kesehatan mental karena pengalaman traumatis.
Sebagai contoh, beberapa negara maju biasanya memiliki kasus bullying yang cukup tinggi. Bahkan banyak di antaranya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Karena masifnya dunia media sosial sekarang, akhirnya mendorong banyak generasi muda untuk speak up terkait isu ini. Berbagai macam bentuk campaign sudah mereka lakukan. Misalnya, dengan berkonten di hampir semua media sosial.
ADVERTISEMENT
Banyak influencer atau tokoh ternama yang akhirnya terbawa untuk membahas masalah seperti ini. Para seniman seperti musisi, pelukis/komikus, juga para pekerja di dunia perfilman seperti sutradara atau penulis juga menyuarakan isu tentang kesehatan mental dengan baik ke telinga anak muda.
Terdapat seorang rapper dan musisi ternama yang semasa hidupnya selalu membawa lagu-lagu ciptaannya dengan sangat personal. Bahkan beberapa di antaranya berhubungan dengan perjuangannya terhadap depresi, juga perjuangan untuk lepas dari adiksinya pada drugs atau narkotika.
Jarad Anthony Higgins aka Juice Wrld. Foto: Instagram/@juicewrld999
Ia adalah Jarad Anthony Higgins aka Juice Wrld. Juice mengatakan bahwa “Lucid Dreams” salah satu lagu yang melambungkan namanya ini merupakan bagian dari ”therapy session” bagi dirinya.
Lebih lanjut Juice menjelaskan bahwa lagu ini ditulis saat ia sedang berjuang dengan segala permasalahan hidup yang dihadapinya.Pada tahap yang dirasakan Juice ini, dapat menjadi dasar untuk kita berangkat memahami kaitan yang erat antara seni dan gangguan kesehatan mental.
ADVERTISEMENT
Sebuah karya seni yang berakar pada kreativitas bagaikan love–hate relationship dengan kondisi kesehatan mental seseorang. Perasaan yang tidak bisa di ungkapkan secara eksplisit dituangkan menjadi sebuah karya seni yang nantinya akan relate dengan kehidupan orang lain. Sebenarnya hal ini bukan sekadar asumsi apabila menganggap seni dan kesehatan mental dapat mempengaruhi satu sama lainnya.
Terdapat satu penelitian yang terbitkan Cambridge University pada tahun 2018 berjudul “Creativity and Psychopathology a Study of 291 World-Famous Men”. Salah satu penelitian pada jurnal ini menjelaskan bahwa kreativitas atau kegiatan "kreatif" memiliki manfaat untuk menyembuhkan depresi.
Salah satu kasus nyata yang paling fenomenal adalah ketika seorang komedian ternama yang secara tiba-tiba membuka dirinya dan menjelaskan kalau ia sedang berjuang menghadapi penyakit mental yang berat. Dan orang itu bernama Jim Carrey.
Jim Carrey (nama panggung). Seorang aktor, komedian, penulis, produser, dan artis berkebangsaan Amerika. Foto: Image Press Agency/NurPhoto/Shutterstock
Jika mendalami kisah hidupnya, ternyata Carrey memiliki masa kecil yang sangat kelam. Dan ia juga didiagnosa mengidap ADHD. Hingga ada banyak asumsi atau rumor yang mengatakan bahwa Jim semakin mengalami tekanan mental yang berat setelah mantan kekasihnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
ADVERTISEMENT
Jim Carrey baru berani mengungkapkan perjuangannya itu ketika ia tampil di sebuah acara TV berjudul 60 Minutes pada tahun 2004. Dalam wawancara ini jim menegaskan bahwa yang dia lakukan selama melawan depresinya adalah dengan sculpting (membuat patung) dan melukis.
“Ketika itu saya mendapati diri saya melihat sekeliling pada musim dingin yang sangat suram di Kota New York dan itu terasa sangat menyedihkan. Saya pikir saya membutuhkan warna,” kata Jim pada sebuah Short Documentary berjudul I Needed Color.
Bagi Jim Carrey, melukis membebaskannya dari perasaan gelap yang menggerogoti jiwa juga pikirannya. “Saya tidak tahu apa yang diajarkan sebuah lukisan pada saya. Yang saya tahu ia membuat saya merasa bebas,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Jim, melukis menolongnya dalam menyembuhkan hatinya yang terluka. Di beberapa kesempatan Jim Carrey selalu bilang betapa penting dan berharga melukis bagi dirinya. Bagi Jim Carrey, dengan melukis dapat membantu jiwanya lebih tenang dan menghilangkan beban yang dia rasakan.
Jadi, dari penelitian dan cerita-cerita itu dapat ditarik benang merahnya bahwa dengan berkreasi dan berkesenian dapat menjadi terapi jiwa untuk seseorang yang sedang berjuang dengan kesehatan mentalnya.