Konten dari Pengguna

Melihat Konflik Melalui Bawang Bombai

Khalid Rasyid Siregar
Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Mulawarman
1 April 2024 10:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Khalid Rasyid Siregar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Analogi Bawang Bombai dalam menganalisi suatu konflik

Gambar Bawang Bombai. Foto: unsplash.com/@WilhelmGunkel
zoom-in-whitePerbesar
Gambar Bawang Bombai. Foto: unsplash.com/@WilhelmGunkel
ADVERTISEMENT
Pada umumnya, konflik merupakan pertentangan antara 2 orang atau lebih dikarenakan terjadinya perbedaan pandangan dan kepentingan diantara masing-masing. didalam konflik sendiri terdapat banyak faktor dan penyebab yang menghasilkan sebuah pertentangan, dan kadang kala pertentangan ini memanjang dalam bentuk-bentuk ekstrem seperti kekerasan.
ADVERTISEMENT
Dalam penyelesaian konflik yang terjadi, kadang orang pada umumnya akan melakukan negosiasi melalui perbincangan, diskusi, dan mediasi. namun, sebenarnya dalam menyelesaikan permasalahan atau konflik, terdapat cara-cara yang akan mempermudah kita dalam menganalisis dan meresolusikan konflik tersebut. salah satunya adalah dengan analogi bawang bombai.
Analogi bawang bombai sendiri merupakan sebuah metode yang digunakan dalam menganalisis suatu konflik/permasalahan. sesuai dengan namanya, metode ini menggunakan kondisi/bentuk dari bawang bombai yang terdiri dari lapisan-lapisan yang menutupinya. dalam metode ini diibaratkan dalam sebuah konflik terdapat lapisan atau tingkatan yang dimana menggambarkan posisi, kepentingan, dan kebutuhan. kebutuhan diartikan sebagai inti dari konflik, kemudian kepentingan merupakan hal-hal yang berkaitan dari inti konflik, kemudian posisi merupakan penempatan, implementasi dari kepentingan.
Ilustrasi Anjing di Perumahan. Foto: unsplash.com/@rfree19
Contoh dari penggunaan metode ini melalui konflik antara dua tetangga yang berseberangan. Tetangga A memiliki anjing peliharaan yang sering menggonggong di malam hari, yang mengganggu tidur Tetangga B. dalam hal ini dapat dianalisa sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Tetangga A:
Kebutuhan: Kesejahteraan hewan peliharaan, hak untuk memiliki anjing.
Kepentingan: Memastikan anjingnya bahagia dan sehat, serta mempertahankan hak untuk memiliki hewan peliharaan.
Posisi : Menentang pengendalia/larangan memiliki hewan peliharaan
Tetangga B:
Kebutuhan: Kualitas tidur yang baik, ketenangan.
Kepentingan: Tidur nyenyak tanpa gangguan, menjaga kesehatan mental.
Posisi : Menuntut aturan ketat terkait jam malam dan pengendalian hewan peliharaan.
Dalam Kasus ini apabila digunakan metode tersebut maka akan menghasilkan penyelesaian konflik sebagai berikut:
Dalam melakukan mediasi ada poin-poin yang menjadi fokus
Contoh dari implementasinya seperti "menetapkan jam ketenangan mulai pukul 22.00 hingga 06.00, sehingga tetangga B dapat tidur nyenyak tanpa gangguan, sementara tetangga A masih dapat memastikan kesejahteraan anjingnya".
ADVERTISEMENT
Melalui penggunaan metode ini, diharapkan akan mempermudah pemetaan dan analisis dari konflik sehingga dapat memberi kemudahan dalam melakukan negosiasi/mediasi.