Guru PNS dengan 7 Cabang Ayam Geprek

Khamidah Ferista
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
21 November 2022 15:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Khamidah Ferista tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Potret Cabang ke 3 Ayam Geprek Bu Rini di Glagahsari, Minggu (6/11/22)
zoom-in-whitePerbesar
Potret Cabang ke 3 Ayam Geprek Bu Rini di Glagahsari, Minggu (6/11/22)
ADVERTISEMENT
Bu Rini namanya. Beliau seorang Guru PNS senior yang saat ini sukses memiliki usaha kuliner, Ayam Geprek Bu Rini. Diawali 6 tahun yang lalu, setelah menikah pada tahun 2016, Bu Rini bersama suaminya merintis usaha kuliner untuk mengatasi masalah ekonomi rumah tangganya. Di cabang pertama itu usahanya viral. Banyak orang yang berhenti di warungnya karena penasaran ingin mencoba ayam geprek yang masih baru bagi mereka. Mereka mengatakan bahwa menu yang ada di Ayam Geprek Bu Rini ini enak. Saking banyaknya pelanggan yang ingin membeli di warungnya, Bu Rini memutuskan untuk membuka pesanan daring gojek. Antrian gofood pada saat itu sangat luar biasa. Dengan kesusesannya tersebut Bu Rini membuka cabang kedua yang dikelola anaknya sendiri.
ADVERTISEMENT
Beliau memilih usaha ayam geprek karena diperkenalkan oleh temannya. Menu ayam geprek mudah dibuat dan belum banyak yang jualan membuat Bu Rini tertantang untuk membuka usaha tersebut. Ayam Geprek Bu Rini terkenal enak dan murah karena beliau selalu menggunakan bahan yang berkualitas baik. Rasanya jauh berbeda dengan ayam geprek di tempat lain. Bisa dikatakan rasanya sangat istimewa. Untuk mendapatkan rasa istimewa ini Bu Rini melakukan percobaan berkali-kali sehingga menemukan resep rahasia tersendiri. Pada awalnya, semua menunya pedas manis. Namun, ada masukan dari mahasiwa pelanggannya. Sehingga beliau menambahkan beberapa rasa sesuai permintaan pelanggan dan bisa diterima oleh banyak orang. Tidak hanya sambal pedas manis yang disediakan, tetapi ada juga sambal bawang dan pedas asin.
Potret di Depan Cabang ke 3 Ayam Geprek Bu Rini di Glagahsari, Minggu (6/11/22)
Pada tahun 2018, bekerjasama dengan grab dan viral juga hingga ramai konsumen. Pada tahun yang sama, Bu Rini membuka cabang keempatnya di tempat menantunya. Setahun kemudian membuka cabang baru di Nologaten. Pada tahun 2020, buka cabang keenam. Saat itu, ada pandemi. Usaha ini sempat sepi sehingga tidak membuka cabang lagi. Begitu pandemi mereda, usahanya bangkit lagi. Bersama shopee booming juga. Tahun ini, membuka cabang lagi, cabang yang ketujuh.
ADVERTISEMENT
“Sebetulnya ada rencana untuk membuka cabang baru lagi, tetapi masih dipertimbangkan sambil melihat situasi ekonomi yang ada di negara ini. Saya tidak pernah bekerjasama dengan bank. Uang dalam bentuk emas batangan, disimpan dibrangkas, uang di rekening hanya sedikit dan sekarang uang sudah mulai saya tarik. Saya ingin membuka usaha lain, seperti pemancingan” ujar Bu Rini, pemilik Ayam Geprek Bu Rini, Minggu (6/11).
Potret Menu Ayam Geprek Bu Rini, Minggu (6/11/22)
Selama hampir 3 tahun pandemi, usahanya sempat terpuruk bahkan semua cabang tutup kecuali cabang ke-2. Meskipun buka 24 jam orderannya tetap sepi. Bu Rini tidak putus asa. Setiap hari Bu Rini selalu membagikan ayam yang masih ada untuk orang-orang yang dijalan. Beliau juga sempat membagikan sembako untuk sopir-sopir travel karena pendapatan mereka sedikit. Dengan cara berbagi itulah, Bu Rini berharap usahanya akan bangkit. Karena beliau punya keyakinan bahwa dengan berbagi, pintu rejekinya akan terbuka dari doa orang-orang yang telah dibantunya. Langkah beliau adalah 60% doa dan 40% usaha. Beliau memiliki motto “tiada hari tanpa doa, tiada hari tanpa sedekah”.
ADVERTISEMENT
Menu terlarisnya saat ini paket ayam geprek dan nasi, karena paling murah. Jika sedang promo, ketujuh cabang membutuhkan kurang lebih 4 kuintal ayam. Setelah harga BBM naik, penjualan jadi agak menurun karena harga ongkos kirim mahal, mulai dari Shopeefood, Grabfood, dan Gofood. Jadi, sekarang sedang dalam masa transisi.
Potret Pembeli di Cabang ke 3 Ayam Geprek Bu Rini di Glagahsari, Minggu (6/11/22)
“Yang diperlukan untuk membuka usaha itu ketekunan, jangan mudah menyerah, dan tentunya modal. Saya tidak mau ada riba, setiap akan membuka cabang baru, apa pun cash semua. Jangan ada riba, itu juga termasuk motto Saya. Modal dari milik sendiri, rezeki dari Allah.” ungkap beliau.
Beliau merekrut karyawan yang sudah berpengalaman kerja dalam artian sudah enak untuk diajak menjadi satu tim kerja. Meskipun demikian, karyawan senior diminta Bu Rini untuk mengajari karyawan junior. Dan karyawan senior ada yang dipindahkan ke cabang baru agar ilmunya ditularkan.
ADVERTISEMENT
Untuk membuka cabang baru, beliau membaca situasi ekonomi karena perputaran uang itu penting dan berpengaruh. Jika uang perputaran di masyarakat rendah, daya beli rendah. Yang kedua, dekat dengan mahasiswa karena pasti mahasiswa setiap hari membutuhkan makanan yang murah tetapi enak dan bergizi. Yang ketiga, jangan sampai modal itu terkena riba agar berkah.
Beliau menghandle usaha ini melalui cctv. Anak pertama dan keduanya pun ikut serta dalam usaha ini. Di setiap cabang memiliki grup untuk laporan kebutuhan dicabang itu, dan pendapatan. Beliau juga memiliki aplikasi sendiri untuk memantau pesanan daring. Seperti jika terjeda ataupun tutup, mereka harus mengabari beliau. Sehingga semua bisa dikondisikan dengan baik.