Konten dari Pengguna

Pentingkah Mengetahui Gaya Belajar?

Moh Khamidan Akhdan
Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Satra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
29 Oktober 2024 7:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Moh Khamidan Akhdan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
Gaya atau tipologi belajar adalah konsep penting dalam psikologi pendidikan yang menyoroti perbedaan dalam cara individu memahami, memproses, dan mengingat informasi. Setiap individu memiliki preferensi belajar tertentu yang memengaruhi efektivitas proses belajar mereka. Memahami gaya belajar ini dapat membantu pendidik menyesuaikan metode pengajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
ADVERTISEMENT
1. Pengertian Gaya Belajar
Gaya belajar adalah cara atau strategi yang lebih disukai seseorang saat menerima, memproses, dan menyimpan informasi. Ini mencakup faktor-faktor seperti preferensi sensorik, kognitif, dan emosional. Dengan mengenali gaya belajar, siswa dapat mengoptimalkan strategi belajar mereka, sedangkan pendidik bisa menyesuaikan metode penyampaian informasi yang lebih sesuai.
2. Klasifikasi Gaya Belajar
Psikologi pendidikan mengidentifikasi beberapa tipologi gaya belajar yang terkenal. Salah satu model yang paling dikenal adalah model VARK (Visual, Auditory, Reading/Writing, Kinesthetic) serta model Kolb yang mengklasifikasikan gaya belajar berdasarkan siklus pengalaman.
a. Model VARK
Model VARK diperkenalkan oleh Neil Fleming dan mencakup empat tipe gaya belajar:
Visual: Pelajar visual cenderung lebih baik dalam memahami informasi melalui gambar, diagram, dan warna. Mereka menyukai representasi visual dari konsep.
ADVERTISEMENT
Auditory: Mereka yang memiliki gaya belajar ini lebih baik dalam menyerap informasi yang didengar, seperti melalui ceramah atau diskusi. Mendengarkan musik saat belajar juga sering membantu mereka.
Reading/Writing: Pelajar ini cenderung lebih efektif dalam memahami informasi yang disajikan dalam bentuk tulisan, seperti catatan, artikel, atau teks.
Kinesthetic: Mereka menyukai belajar dengan pengalaman praktis. Pelajar kinestetik lebih suka aktivitas yang melibatkan gerakan, eksperimen, dan simulasi.
b. Model Kolb
Model Kolb berfokus pada pengalaman sebagai dasar dari proses belajar. Model ini memperkenalkan empat gaya belajar:
Converger: Pelajar ini cenderung kuat dalam pemecahan masalah dan penerapan ide. Mereka suka belajar dengan cara mencoba solusi praktis.
Diverger: Mereka lebih baik dalam melihat situasi dari berbagai sudut pandang, dengan pendekatan yang kreatif dan berbasis refleksi.
ADVERTISEMENT
Assimilator: Mereka lebih tertarik pada konsep dan teori, serta memahami informasi dengan cara analitis.
Accommodator: Pelajar ini mengandalkan insting dan pengalaman langsung, serta suka bereksperimen untuk memperoleh hasil nyata.
3. Penerapan Gaya Belajar dalam Pendidikan
Penting bagi pendidik untuk memahami gaya belajar siswa agar metode pengajaran bisa disesuaikan, sehingga lebih efektif dan menarik bagi siswa. Contohnya, dalam kelas yang terdiri dari siswa dengan gaya belajar beragam, seorang guru bisa:
Menggabungkan visual dan teks untuk menjangkau pelajar visual dan pembaca.
Melakukan diskusi atau ceramah untuk pelajar auditori.
Memberikan tugas praktis atau proyek bagi pelajar kinestetik.
4. Kelebihan dan Keterbatasan Konsep Gaya Belajar
Kelebihan: Konsep gaya belajar dapat membantu pendidik lebih mengenali preferensi belajar siswa, meningkatkan motivasi, dan menumbuhkan pendekatan yang lebih fleksibel dalam pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Keterbatasan: Beberapa ahli berpendapat bahwa terlalu menitikberatkan pada gaya belajar dapat membatasi fleksibilitas belajar siswa, karena mereka mungkin enggan mencoba metode lain yang juga bisa efektif.
5. Kesimpulan
Mengetahui gaya belajar sangat penting untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran, baik bagi siswa maupun pendidik. Dengan pemahaman yang baik tentang tipologi gaya belajar, pendidik dapat mengoptimalkan metode pengajaran, sementara siswa bisa mengembangkan strategi belajar yang lebih sesuai dengan karakteristik mereka sendiri.
Pemahaman terhadap gaya belajar ini menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, adaptif, dan menyenangkan bagi semua tipe pelajar.