KKN-P Umsida, Manfaatkan Limbah Plastik untuk Pot Tanaman Hias di Desa Sebani

foto dokumentasi/ pengolahan limbah plastik menjadi pot tanaman hias

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) terus berkiprah nyata dalam menjalankan pengabdian pada masyarakat. Tidak hanya menerjunkan para dosennya, Umsida juga menerjunkan para mahasiswanya melalui program Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) di berbagai daerah. Kiprah nyata kelompok 3 di desa sebani/ dusun sebani ini dibuktikan dengan diadakannya pemanfaatan botol plastik menjadi pot bunga.

Kegiatan KKN/KKN-P yang diketuai oleh M. Fikri Agung M. mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Psikologi dan Pendidikan. Adapun 23 anggotanya yang berasal dari berbagai macam Prodi di Umsida.

“Botol plastik adalah salah satu masalah lingkungan yang paling besar saat ini di desa Sebani. Namun, ada cara baru untuk mengatasi masalah ini dengan mengubah botol plastik menjadi pot bunga”. Ujar fikri

riska dari divisi sapta pesona menambahkan bahwa Inovasi ini memungkinkan botol plastik yang sebelumnya merupakan limbah, menjadi benda yang berguna dan estetis. Pot bunga dari botol plastik dapat digunakan untuk menanam berbagai jenis tanaman, baik dalam ruangan maupun luar ruangan.

“Proses pembuatan pot bunga dari botol plastik sangat mudah. Botol plastik dicuci dan dikeringkan, kemudian dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Setelah itu, pot bunga siap digunakan untuk menanam tanaman.” Tambah fikri

Pemanfaatan botol plastik menjadi pot bunga memiliki beberapa keuntungan. Pertama, pot bunga ini ramah lingkungan karena mengurangi jumlah botol plastik yang menumpuk di lingkungan. Kedua, pot bunga ini lebih murah dibandingkan pot bunga yang dibuat dari bahan lain. Terakhir, pot bunga dari botol plastik memiliki tampilan yang unik dan menarik.

Dengan pemanfaatan botol plastik menjadi pot bunga, kita dapat membantu menjaga lingkungan dan mengurangi jumlah limbah plastik yang ada. Kita semua dapat berpartisipasi dalam upaya ini dengan membuat pot bunga dari botol plastik yang kita miliki. (sofy Aprilia lihawa/ tim KKN-P Umsida kelompok 3)