Konten dari Pengguna

PENGELOLAAN EKONOMI FINLANDIA DALAM INDUSTRI RESEARCH AND DEVELOPMENT (R&D)

Kharizma Ahmada
Pecinta Musik, Sepakbola, Film dll.
24 September 2017 15:28 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kharizma Ahmada tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Finlandia merupakan sebuah negara yang dikenal dengan nama negara Republik Finlandia yang memiliki ibu kota bernama Helsinki dan memiliki bentuk negara yaitu Republik. Republik Finlandia memiliki kepala negara yang dipimpin oleh Presiden bernama Mr. Sauli Sauli Väinämo Niinistö yang terpilih sejak 1 Maret 2012, sedangkan untuk kepala pemerintahan di Finlandia dipimpin oleh Perdana Menteri bernama Mr. Jyrki Katainen yang terpilih sejak 22 Juni 2011.
ADVERTISEMENT
Finlandia merupakan sebuah negara Skandavia yang juga termasuk negara Nordik, untuk mendapat kemerdekaan Finlandia. Ada 3 moment kemerdekaan yang dilakukan negara Finlandia untuk diakuin menjadi sebuah negara, pertama kali Finlandia mendapat kemerdekaan otonom dari Swedia pada 29 Maret 1809, yang kedua kemerdekaan deklarasi dari Rusia Sovyet pada 6 Desember 1917, dan kemerdekaan ketiga yaitu kemerdekaan terakhir negara Finlandia hingga benar-benar diakui menjadi Republik Finlandia yaitu pada 4 Januari 1918, hanya berselang satu tahun dari deklarasi kemerdekaan Finlandia dari Rusia Soyet.
Negara Finlandia memiliki luas wilayah negara kurang lebih 338.424 km2 ini terletak di Eropa Utara dan yang membuat negara Finlandia merupakan anggota dari Uni Eropa pada tahun 1 Januari 1995. Untuk daerah perbatasan di sebelah utara, Finlandia berbatasan dengan: Norwegia (l.k. 1500 km); Di sebelah timur Finlandia berbatasan dengan Rusia (l.k. 1269 km); Di sebelah selatan Filandia berbatasan dengan Rusia dan Teluk Finlandia. Sedangkan di sebelah barat Filandia berbatasan dengan Swedia dan Teluk Bothnia.
ADVERTISEMENT
Untuk jumlah penduduk Finlandia memiliki jumlah penduduk kurang lebih 5.351.427 jiwa, yang terdiri dari tiga kelompok utama yang membentuk komposisi penduduk Finlandia yaitu etnis Finlandia (94% dari total populasi), etnis Swedia (6% dari total penduduk), dan sisanya etnis Sami yang di sebut Lapp karena etnis ini tinggal di wilayah lapland yang tertetak di sebelah utara wilayah Filandia. Penduduk Finlandia memeluk agama mengikut gereja negara, Gereja Lutheran Injili. Kebebasan beragama dijamin di bawah konstitusi. Penduduk Finlandia menggunakan bahasa nasional, yaitu 90,04% penduduknya menggunakan Bahasa Suomi / Finnish dan 5,39% penduduknya menggunakan bahasa Ruotsi / Sewdish.
Pada bidang Ekonomi finlandia memiliki GDP perkapita € 35.173 pada tahun 2011 dan menggunakan mata uang Euro (€) dalam melaksanakan transaksi masyarakatnya. Pertumbuhan sektor elektronik merupakan salah satu pemasukan negara yang terbesar, terutama industri telepon seluler atau telekomunikasi nirkabel. Karena Nokia Corporation, pemasok ponsel terkemuka di dunia, adalah perusahaan asal Finlandia yang paling terkenal di dunia
ADVERTISEMENT
Keadaan Ekonomi Finlandia
Finlandia merupakan sebuah negara yang terletak di kawasan Eropa Eropa Utara yang berbatasan langsung dengan Swedia, Estonia, Rusia dan Norwegia. Finlandia memiliki populasi sebesar 5. 250. 275 jiwa yang mencakup luas wilayah sekitar 338.145 km, atau dengan kata lain 44 jiwa per 1 km. Dilihat dari segi keragaman, populasi Finlandia sangat homogen, hanya sekitar 2% populasi non Finlandia disana. Pertumbuhan penduduk hanya sekitar 0.3% pertahun. Dari segi bahasa, terdapat dua bahasa utama yaitu Finnish Speaking dan Swedish Speaking. (Hjerpe)
Finlandia pada awal 2000-an adalah negara industri kecil dengan standar hidup peringkat dua puluh di dunia. Pada awal abad kedua puluh, FInlandia adalah negara agraris miskin dengan produk domestik bruto per kapita kurang dari setengah milik Inggris dan Amerika Serikat. Finlandia adalah bagian dari Swedia hingga 1809, dan Uni Soviet pada 1809-1917, dengan otonomi yang relatif luas dalam urusan internal ekonomi. Finlandia menjadi republik merdeka pada tahun 1917. Meskipun tidak secara langsung terlibat dalam pertempuran di Perang Dunia I, Finlandia mengalami perang saudara selama tahun awal kemerdekaan pada tahun 1918, dan berperang melawan Uni Soviet selama Perang Dunia II. Finlandia telah menjadi anggota Uni Eropa sejak tahun 1995, dan telah tergabung dalam Ekonomi dan Moneter Uni Eropa sejak tahun 1999, ketika mengadopsi euro sebagai mata uangnya. (Hjerpe)
ADVERTISEMENT
Dari tahun 1994 hingga 2000, pertumbuhan ekonomi Finlandia adalah salah satu yang tertinggi di antara negara-negara OECD (lebih dari 4% per tahun), karena tingkat rendah awal pasca-krisis, serta liberalisasi perdagangan dan pasar keuangan, pesatnya perkembangan telekomunikasi bisnis, teknologi tingkat tinggi dan keterampilan manajemen. Sehingga, pada tahun 2000 efek merusak dari krisis di awal 1990-an sebagian besar dapat diatasi, meskipun pengangguran dan utang nasional tetap relatif tinggi: masing-masing 9,8% dari penduduk yang bekerja dan 49,1% dari PDB. (Finland Economy)
Pasar terdekat Finlandia adalah utara benua Eropa, seperti Inggris, Jerman, Skandinavia, negara-negara Baltik, dan bagian-bagian dari Rusia yang berbatasan Finlandia. Kekuatan Finlandia dalam bekerja dengan negara-negara ini didasarkan pada logistik, pengetahuan budaya, keterampilan bahasa, dan pengalaman dalam operasi modal. Mitra dagang utama termasuk Rusia, Jerman, Inggris, Swedia, Cina dan Belanda. (Economy, Business and technology)
ADVERTISEMENT
GDP Finladia Tahun 2000-2013
Sumber: OECD Outlook Database
Jika dilihat dari GDP Finlandia, maka sejak tahun 2000, GDP Finlandia mengalami kenaikan pesat khususnya ditahun 2007. Pada tahun 2008, terjadi krisis dunia yang menyebabkan penurunan signifikan bagi GDP Finlandia. Kemudian keadaan ekonomi Finlandia mulai merangkak naik hingga saat ini.
Pengelolaan Investasi R&D Finlandia
Salah satu faktor penyebab tumbuhnya ekonomi Finlandia adalah pengelolaan di bisnis Riset dan pengembangan atau R & D (Research and Development). Tercatat sejak tahun 1980-an, pemerintah Finlandia sudah mulai memikirkan tentang potensi dari bisnis ini. Pada tahun 1996, melalui dana yang didapat dari privatisasi perusahaan BUMN, Finlandia memutuskan untuk menggelontorkan dana tersebut untuk investasi di bidang R&D. Hal ini dilanjutkan pada tahun 1998, International Institute for Management Development (IMD) Menempatkan Finlandia sebagai negara pertama dalam kerjasama riset dan teknologi, pengembangan dan aplikasi teknologi serta penggunaan teknologi informasi terbaru. (Nature.com, n.d.)
ADVERTISEMENT
Pasca perang dingin, finlandia terus melakukan inovasi untuk meningkatkan investasi di bisnis R&D. Tahun 1997 hingga 2000 adalah periode keemasan Finlandia dalam meningkatkan investasi di bidang R&D, dimana investasi teknologi yang dilakukan Finlandia menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan bagi Finlandia, bahkan melebihi rata-rata pertumbuhan di negara Eropa lainnya. Bahkan di akhir tahun 2000, prospek masa depan industri teknologi di Finlandia berkembang secara luar biasa dengan adanya IT Bubble dan lelang lisensi untuk telekomunikasi generasi ketiga. (Dahlman, Routti, & Ylä-Anttila, 2006, p. 19)
Hal ini juga mengubah paradigma ekonomi Finlandia yang sebelumnya pada tahun 1970-an mengandalkan hasil dari hutan seperti kertas dari pemasukan mereka menjadi paradigma ekonomi berdasarkan teknologi hanya dalam jangka waktu 20 tahun. Kebijakan ini juga didukung oleh kebijakan public yang mendukung inovasi. Hal ini kemudian menjadikan Finlandia memiliki keunggulan tersendiri dalam penguasaan teknologi. (2006)
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1990-an, Finlandia juga mencoba memfokuskan kebijakan industrinya pada penegmbangan teknologi dengan mengembangkan “sistem inovasi nasional” didampingi dengan promosi sistem pengetahuan baru dan jasa – produksi berbasis pengetahuan (Dahlman, Routti, & Ylä-Anttila, 2006, p. 44). Hal ini ditujukan untuk mengembangkan kreasi dan inovasi dalam masyarakat Finlandia dengan memanfaatkan teknologi baru yang dikembangkan oleh pihak instansi swasta dan universitas. Hasil temuan tersebut kemudian diimplementasikan oleh pihak industri dengan kebijakan cluster industri.
Beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh Finlandia memang mendorong masyarakat Finlandia untuk melakukan inovasi terhadap penemuan terbaru, terutama di bidang teknologi dan informasi. Hal ini kemudian menjadi landasan bagi masyarakat Finlandia dalam melakukan inovasi yang kemudian berkembang menjadi sebuah paradigma dalam masyarakat Finlandia bahwa mereka harus melakukan inovasi. Karena apabila tidak, produk mereka akan digantikan oleh produk dari negara lain, yang kemudian akan menciptakan gejala pengangguran di Finlandia. (Synergy Group Europe, 2013, p. 4)
ADVERTISEMENT
Beberapa kebijakan kemudian dikeluarkan oleh pemerintah Finlandia untuk mendukung investasi di bidang R&D. Salah Satunya, adalah kebijakan pemberian subsidi kepada industry R&D di Finlandia. Kebijakan pemberian subsidi ini kemudian disertai dengan tidak adanya pajak tambahan bagi perusahaan R&D di Finlandia (Dahlman, Routti, & Ylä-Anttila, 2006, pp. 44-45). Kebijakan ini kemudian merangsang industry R&D di Finlandia berkembang pesat.
Akan tetapi, kebijakan subsidi ini bukanlah tanpa syarat. Perusahaan yang mendapatkan dana subsidi tersebut harus menjalankan riset dan pengembangan dengan terjaring. Dimana, perusahaan tersebtu harus bekerjasama dengan perusahaan lain, lembaga riset dan universitas dalam pengerjaan proyek R&D tersebut. Kebijakan ini terbukti berhasil dengan menempatkan Finlandia sebagai negara dengan profit terbesar diantara sesama negara Uni Eropa dalam proyek R&D menurut European Innovation Board. (Dahlman, Routti, & Ylä-Anttila, 2006, p. 48)
ADVERTISEMENT
Industri elektronik menjadi industri yang performanya paling memuaskan dalam R&D di bidang teknologi informasi. Pada tahun 2001, hampir 50 persen investasi R&D Finlandia banyak terpusat di bidang teknologi elektronik. Salah satu yang paling sukses adalah Nokia yang menjadi ikon dari Finlandia dan menguasai pasar telpon selular global di awal 2000-an.
Kebijakan lain yang dikeluarkan oleh Finlandia adalah kebijakan deregulasi dan liberalisasi. Hal ini kemudian memancing banyaknya investasi asing masuk dan membantu perkembangan industry R&D di Finlandia. Selain banyaknya investasi asing yang masuk Finlandia, pemerintah Finlandia juga memfasilitasi perusahaan swasta yang hendak berinvestasi di luar negeri. (Dahlman, Routti, & Ylä-Anttila, 2006, p. 30) Hal ini kemudian mendukung perkembangan riset dan pengembangan di bidang teknologi dan informasi Finlandia.
ADVERTISEMENT
Hal lain yang mendorong perkembangan industri R&D Finlandia adalah faktor edukasi. Selain semua sekolah di Finlandia didanai oleh pemerintah, Pemerintah Finlandia juga terus memperbaiki kualitas tenaga pengajar di setiap sekolah di Finlandia. Setiap guru di Finlandia diwajibkan untuk lulus pendidikan master baik untuk teori dan praktk, dimana negara juga turut mendanai guru-guru tersebut untuk menjamin mutu pelajar di Finlandia. Pemerintah Finlandia juga menginvestasikan uangnya di pendidikan tinggi spesialisasi (Sinno, 2012, p. 12). Investasi di pendidikan tersebut pada akhirya mempengaruhi industri R&D Finlandia ke depannya.
Finlandia juga memperbaiki tata kelola pemerintahannya untuk iklim yang kondusif terhadap investasi. Sistem tata kelola pemerintahan yang baik, termasuk dalam pemberantasan korupsi juga membuat Finlandia masuk dalam peringkat tertinggi dalam tata kelola pemerintahan dan termasuk sebagai negara dengan peringkt korupsi terendah (Dahlman, Routti, & Ylä-Anttila, 2006, p. 33). Tata kelola pemerintahan yang baik pada akhirnya akan mengundang investor untuk berdatangan dan melakukan investasi di Finlandia yang mendorong pertumbuhan industry R&D bisa berkembang pesat.
ADVERTISEMENT
Finlandia yang juga mengembangkan satu kota, yaitu Tampere, yang merupakan kota terbesar nomor tiga di Finlandia sebagai pusat industry R&D Finlandia, terutamadi bidang teknologi informasi.Salah satu program yang dijalankan kota Tampere adalah program eTampere Knowledge Social programme yang mengalokasikan 132 Milyar Dollar AS untuk investasi dan pengembangan sektor industry teknologi informasi di kota tersebut. Kota Tampere juga menjadi kantor pusat industry teknologi informasi besar di Finlandia, seperti Nokia, Agco,Sandvik, Gardner Denver dan lain-lain yang mengakibatkan sektor industry teknologi informasi dapat berkembang cepat dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Finlandia. Keberhasilan pertumbuhan tersebut juga tidak lepas dari keberhasilan Finlandia dalam menggabungkan strategi inovasi makro dan inisiatif pengembangan cluster dalam strategi pengembangan nasional mereka. (Sinno, 2012, p. 16)
ADVERTISEMENT
Krisis Ekonomi Global tahun 2008 memang mempengaruhi perekonomian Finlandia yang membuat pertumbuhan ekonomi Finlandia menjadi turun dan cenderung . Tumbuh berkembangnya Iphone dan Blackberry yang menggeser dominasi Nokia dengan teknologi smartphonenya juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Finlandia. Hal ini, juga karena Nokia sangat berpengaruh bagi perekonomian Finlandia. Akan tetapi, pemerintah FInlandia terus berusaha mendukung inovasi secara berkesinambungan dalam industry R&D terutama bidang teknologi informasi dan hal ini masih tertera dalam buku panduan kebijakan riset dan inovasi pemerintah Finlandia tahun 2011 – 2015. Sehingga, kendati ekonomi mereka sedang dalam tahapan resesi, pemerintah Finlandia tetap mengupayakan industry R&D mereka tetap berjalan untuk bisa kembali bangkit
Pengelolaan R&D Finlandia melalui Nokia
Republik Finlandia adalah sebuah negara Skandinavia yang juga termasuk negara Nordik. Karena terletak di Eropa Utara, Finlandia menjadi anggota dari Uni Eropa. Finlandia memiliki perbatasan darat dengan Swedia, Norwegia, dan Rusia sedangkan batas lautnya adalah Laut Baltik di barat daya, Teluk Finlandia di selatan, dan Teluk Bothnia di barat. Kehutanan merupakan ekspor yang cukup penting, menyediakan pekerjaan sekunder bagi populasi pedesaan. Berintegrasi dengan Eropa Barat, Finlandia meninggalkan mata uang markka dan beralih ke euro pada 1 Januari 1999. Finlandia memiliki ekonomi pasar bebas yang sangat industri dengan output per kapita sama dengan ekonomi barat lainnya seperti Perancis, Jerman, Swedia atau Inggris.
ADVERTISEMENT
Sektor terbesar ekonomi adalah pelayanan di 65,7 persen, diikuti oleh manufaktur dan pemurnian di 31,4 persen, produksi primer adalah sebesar 2,9 persen. Sehubungan dengan perdagangan luar negeri, sektor ekonomi utama adalah manufaktur. Industri terbesar adalah elektronik (21,6 persen), mesin, kendaraan dan produk logam lainnya rekayasa (21,1 persen), industri kehutanan (13,1 persen), dan bahan kimia (10,9 persen). Finlandia memiliki sumber daya kayu dan beberapa mineral dan air tawar. Kehutanan, pabrik kertas, dan sektor pertanian secara politik sensitif terhadap penduduk pedesaan. Daerah Greater Helsinki menghasilkan sekitar sepertiga dari PDB. Dalam perbandingan OECD 2004, manufaktur teknologi tinggi di Finlandia menduduki peringkat terbesar kedua setelah Irlandia, layanan pengetahuan intensif juga peringkat pertumbuhan lambat terkecil dan sektor terutama pertanian dan manufaktur teknologi rendah terbesar kedua setelah Irlandia. Secara keseluruhan prospek jangka pendek yang baik dan pertumbuhan PDB telah banyak di atas rekan-rekan Uni Eropa.Inflasi masih rendah, rata-rata 1,8 persen antara 2004 dan 2006.
ADVERTISEMENT
Finlandia sangat terintegrasi dalam ekonomi global dan perdagangan internasional adalah sepertiga dari PDB. Uni Eropa membuat 60 persen dari total perdagangan. Arus perdagangan terbesar adalah dengan Jerman, Rusia, Swedia, Inggris, Amerika Serikat, Belanda dan China. Kebijakan perdagangan dikelola oleh Uni Eropa, dimana Finlandia secara tradisional di antara para pendukung perdagangan bebas, kecuali untuk pertanian. Finlandia adalah satu-satunya negara Nordik telah bergabung zona Euro tersebut. Standar hidup di Finlandia tinggi. Sektor kunci ekonomi adalah produksi, terutama di bidang telekomunikasi. Ibukota negara penghasil telepon genggam Nokia ini adalah Helsinki. Penduduknya sebesar lima juta jiwa mendiami lebih dari 330.000 km² sehingga negara ini terdapat dalam urutan ke-162 dalam kepadatan penduduk di dunia. Finlandia adalah sebuah negara kesejahteraan sehingga warga negaranya dikenai pajak yang besar, namun sebagai gantinya, mereka menikmati layanan sosial yang baik.
ADVERTISEMENT
NOKIA sendiri adalah perusahaan yang dibangun untuk tujuan pabrik atau industri seluler. NOKIA berasal dari nama sebuah komunitas yang tinggal di sungai Emakoski di negar Finlandia Selatan. Sejarah NOKIA ditemukan oleh Fredrik Idestam untuk perusahaan mesin penggilingan bubur kayu pada tahun 1865. Kemudian dikembangkan menjadi mesin bubur kayu dan pembuat kertas pada tahun 1920 dan merupakan pabrik pembuat kertas terkemuka di Eropa. Tahun 1950-an chief executive officer (CEO) Björn Westerlund meramalkan, masa depan pertumbuhan beberapa sektor ini (bubur kayu dan kertas) akan terbatas dan sebagai gantinya dibangun sebuah divisi elektronik di pabrik kabel Helsinki (disini udah mulai menjurus ke seluluer).Tahun 1970-an Nokia dan pabrik pembuat televisi Salora bergabung untuk mengembangkan telepon genggam (telepon seluler). Dan tahun 1980-an seluruh Salora terintegrasi menjadi Nokia. Pada saat yang sama Nokia memperoleh operasi jaringan telepon dari Perusahaan Telekomunikasi Pemerintah Televa. Namun, tidak semua usaha yang dilakukan Nokia menjadi produsen telepon seluler terkemuka di dunia berjalan sukses. Tahun 1980-an perusahaan ini membeli pabrik televisi Jerman, SEL, tetapi terpaksa meninggalkannya karena tidak berjalan mulus.Pada awal 1990-an Nokia sempat krisis, tetapi CEO yang baru, Jorma Ollila, memutuskan untuk memfokuskan pada telepon seluler dan jaringan telepon. Hasilnya, telepon GSM pertama kali di dunia muncul di Finlandia tahun 1991. Kemudian pasar telepon seluler global mulai berkembang sangat cepat pada pertengahan 1990-an dan Nokia menjadi nomor satu.Nokia menyumbang 1,6 % GDP Finland dan 14% total ekspor Finland. Hal ini membuktikan bahwa peran Nokia terhadap negara Finlandia sangat significant
ADVERTISEMENT
Selama bertahun-tahun, Nokia telah bekerja untuk membuat praktek bisnis dan produknya yang memiliki tanggung jawab sosial dengan menciptakan handset ramah lingkungan dan membangun skema ponsel daur ulang untuk membawa manfaat mobilitas ke pasar negara berkembang. Nokia pun kini menghadapi
Nokia adalah perusahaan asal Finlandia yang sempat menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar di Finlandia dan dunia. Pada tahun 1865, Fredrik Idestam mendirikan perusahaan penggilingan kayu yang bernama Nokia, kata Nokia sendiri diambil dari nama sebuah komunitas yang tinggal di Finlandia Selatan. Kemudian pada sekitar tahun 1950, Nokia mulai membangun divisi elektronik karena Nokia memandang bahwa industri elektronik menjanjikan masa depan yang cerah, pendirian divisi ini adalah awal mula terjunnya Nokia ke dalam industri telekomunikasi. Walaupun pada awalnya Nokia bukanlah perusahaan telekomunikasi, Nokia berhasil menghasilkan produk-produk telekomunikasi yang dapat diterima oleh pasar, mulai dari produk telefon genggam sampai perangkat telekomunikasi lainnya seperti HLR, MSC, BSC, RNC dan lain-lain. Kesuksesan Nokia tidak diperoleh dengan instan, melainkan melalui proses trial & error yang panjang, Nokia melakukan kesalahan dan belajar dari kesalahan-kesalahan mereka sehingga Nokia mampu menghasilkan inovasi-inovasi yang berhasil membuat mereka merajai pasar telefon genggam selama 14 tahun sebelum tahtanya direbut oleh Samsung. Dalam Pada era kejayaannya, Nokia banyak mengeluarkan produk telefon genggam dengan model-model yang baru dalam waktu yang tidak terlalu jauh & langsung diserap dengan baik oleh pasar.
ADVERTISEMENT
PENUTUP
Pengelolaan ekonomi Finlandia sangat mengandalkan inovasi dalam riset dan pengembangan. Setelah terpilihnya koalisi sosial demokrat pada tahun 1990-an dan mengeluarkan berbagai kebijakan neoliberal dengan memprivatisasi perusahaan-perusahaan milik negara, Finlandia mulai melakukan investasi besar-besaran dalam industry riset dan pengembangan atau R&D, terutama di bidang teknologi informasi. Berbagai kebijakan mereka keluarkan untuk mendukung iklim investasi R&D tersebut mulai dari subsidi perusahaan yang bersedia bekerjasama dengan lembaga riset dan universitas, penerapan good governance hingga perbaikan mutu pendidikan Finlandia agar warga Finlandia semakin kreatif dalam berinovasi.
Salah satu contoh keberhasilan pengelolaan ekonomi Finlandia berbasis R&D adalah keberhasila Nokia merebut pasar telpon selular internasional. Kontribusi Nokia terhadap perekonomian Finlandia yang cukup besar hingga 14 persen dari total ekspor Finlandia dan 1,6 persen dari GDP pada tahun 1990-an membuktikan bahwa Finlandia berhasil menerapkan strategi bisnisnya melalui investasi di bidang R&D tersebut untuk menunjang perekonomian Finlandia.
ADVERTISEMENT
Kendati saat ini, perekonomian Finlandia sedang memasuki masa resesi pasca krisis finansial di AS tahun 2008 dan Nokia tidak lagi menguasai pasar telpon seluler global, karena munculnya Samsung, Blackberry dan Apple sebagai pemain baru dengan konsep smartphone. Namun, setidaknya Finlandia pernah merasakan masa kejayaan dalam bidang ekonomi dengan strategi inovasi yang mereka jalankan di bidang R&D.
Referensi
Dahlman, C. J., Routti, J., & Ylä-Anttila, P. (2006). Finland as a Knowledge Economy. Washington DC: The International Bank for Reconstruction and Development / The World Bank.
Economy, Business and technology. (n.d.). Retrieved June 11, 2015, from Embassy of Finlandia Washington DC: http://www.finland.org/public/default.aspx?nodeid=46134&contentlan=2&culture=en-US
Finland Economy. (n.d.). Retrieved June 9, 2015, from Go Finland Organization: http://www.gofinland.org/finlandguide/finland-economy/
ADVERTISEMENT
Hjerpe, R. (n.d.). Economic History Association. Retrieved June 9, 2015, from EH.Net: http://eh.net/encyclopedia/an-economic-history-of-finland/
Nature.com. (n.d.). Spotlight on Finland. Retrieved from www.nature.com: http://www.nature.com/naturejobs/science/articles/10.1038/nj0022
Sinno, F. (2012). The Finnish Innovation System: National and Sub-national Innovation Policies. South Australia: Government of South Australia : Office of International Coordination.
Synergy Group Europe. (2013). Innovation capabilities of Finnish Companies. Helsinki: Synergy Group Europe.