Konten dari Pengguna

Pendekatan Humanistik dalam Manajemen SDM untuk Lingkungan Kerja Yang Mendukung

Ummu Qiyadah Al-Khawarizmee
Students of Public Administration Study Program at University of Muhammadiyah Bandung
30 Oktober 2024 18:41 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ummu Qiyadah Al-Khawarizmee tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Belakangan ini, perubahan besar dalam lingkungan kerja menuntut perusahaan untuk lebih memperhatikan kesejahteraan dan kepuasan karyawan. Lingkungan kerja yang mendukung tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga mengurangi turnover karyawan dan meningkatkan kepuasan kerja secara keseluruhan. Pendekatan humanistik dalam Manajemen sumber daya manusia (SDM) adalah pendekatan yang menempatkan manusia sebagai pusat dari seluruh proses bisnis, menghargai kesejahteraan individu, dan berfokus pada kebutuhan mereka di tempat kerja.
ADVERTISEMENT
Pada era modern ini, dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan mental dan pentingnya keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi, pendekatan humanistik dalam lingkungan kerja menjadi hal yang sangat relevan dan krusial untuk di implementasikan.
sumber : https://pixabay.com/illustrations/time-management-scheduling-7258198/
zoom-in-whitePerbesar
sumber : https://pixabay.com/illustrations/time-management-scheduling-7258198/
Pendekatan Humanistik dalam manajemen SDM berakar pada Teori Kebutuhan Manusia dari Abraham Maslow, yang menyatakan bahwa “kebutuhan dasar manusia, mulai dari kebutuhan fisiologis hingga aktualisasi diri, harus terpenuhi untuk mencapai kepuasan dan kinerja yang optimal”. Di dalam konteks kerja, pendekatan ini berfokus pada kebutuhan psikologis dan emosional karyawan, seperti rasa aman, penghargaan, rasa memiliki, dan aktualisasi diri. Tujuan utama pendekatan humanistik adalah menciptakan lingkungan kerja yang tidak hanya mendukung produktivitas tetapi juga memberi perhatian penuh pada kebutuhan karyawan, baik dari segi fisik maupun mental. Pendekatan ini juga menekankan nilai-nilai seperti empati, komunikasi terbuka, dan penghargaan atas kontribusi setiap individu.
ADVERTISEMENT
Contoh Kasus
Perkembangan terkini di dunia kerja menunjukkan beberapa kasus di mana lingkungan kerja yang kurang mendukung telah menurunkan semangat dan produktivitas karyawan. Sebagai contoh, banyak perusahaan teknologi dan startup yang menerapkan jadwal kerja panjang dan ekspektasi yang tinggi terhadap kinerja karyawan. Pada 2023, beberapa perusahaan ternama menghadapi peningkatan turnover karyawan akibat tekanan pekerjaan yang tinggi, kurangnya perhatian terhadap kesejahteraan karyawan, serta minimnya komunikasi terbuka antara manajemen dan staf. Beberapa karyawan mengeluhkan tidak adanya waktu untuk istirahat yang cukup dan pengabaian terhadap keseimbangan kehidupan kerja mereka. Sebagai hasilnya, banyak dari mereka yang mengundurkan diri atau merasa kurang terlibat dengan perusahaan, mengakibatkan penurunan produktivitas dan dampak negatif pada brand perusahaan di mata publik.
ADVERTISEMENT
Solusi dengan Implementasi Pendekatan Humanistik
1. Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Perusahaan dapat memulai dengan menciptakan program kesejahteraan karyawan yang mendukung aspek fisik dan mental. Ini bisa mencakup layanan konseling atau dukungan kesehatan mental, menyediakan fasilitas olahraga atau meditasi, serta menciptakan lingkungan fisik yang nyaman. Dengan dukungan seperti ini, karyawan dapat merasa lebih dihargai dan mendapat tempat untuk mengatasi stres, yang secara langsung dapat meningkatkan kepuasan kerja mereka.
2. Fleksibilitas Waktu dan Sistem Kerja
Penerapan jadwal kerja fleksibel atau sistem hybrid menjadi solusi yang efektif untuk mengurangi tekanan kerja yang tinggi. Banyak perusahaan yang sudah menerapkan sistem kerja ini dan mendapat hasil positif dalam hal peningkatan keseimbangan kehidupan-kerja karyawan. Fleksibilitas ini memungkinkan karyawan untuk memiliki waktu istirahat yang lebih, menjaga kesehatan mental, serta menghindari kejenuhan yang sering kali muncul pada sistem kerja yang terlalu ketat.
ADVERTISEMENT
3. Pengembangan Keterampilan dan Peluang Karir
Perusahaan dapat memberikan pelatihan keterampilan dan peluang pengembangan karir yang berfokus pada kepentingan karyawan. Misalnya, memberikan pelatihan untuk soft skill seperti komunikasi atau manajemen stres, serta membuka peluang rotasi pekerjaan bagi karyawan yang ingin mendapatkan pengalaman baru. Pengembangan ini akan membantu karyawan merasa lebih termotivasi dan dilibatkan dalam pertumbuhan perusahaan.
4. Pemberian Penghargaan dan Apresiasi
Penghargaan dan apresiasi dapat meningkatkan motivasi karyawan dengan membuat mereka merasa dihargai atas kerja keras mereka. Penghargaan dapat berbentuk insentif finansial, namun sering kali penghargaan yang bersifat non-finansial seperti pengakuan publik, kesempatan untuk menangani proyek besar, atau kesempatan berpartisipasi dalam acara perusahaan juga berdampak positif.
5. Meningkatkan Komunikasi Terbuka
ADVERTISEMENT
Membangun komunikasi yang efektif, transparan dan terbuka sangat penting untuk mendukung budaya kerja yang positif. Pimpinan dapat menyediakan waktu khusus untuk mendengarkan saran atau keluhan karyawan secara langsung. Dengan komunikasi terbuka, hubungan antara manajemen dan karyawan akan lebih baik, sehingga dapat mencegah kesalahpahaman yang berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan di lingkungan kerja.
Implementasi pendekatan humanistik dalam manajemen SDM merupakan langkah penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang ramah dan mendukung. Dengan berfokus pada kesejahteraan karyawan, perusahaan tidak hanya berinvestasi dalam produktivitas jangka pendek tetapi juga dalam loyalitas dan keterikatan jangka panjang. Langkah-langkah seperti pemberian penghargaan, fleksibilitas waktu kerja, pengembangan keterampilan, dan komunikasi terbuka dapat membawa perubahan positif yang signifikan dalam budaya kerja. Menerapkan pendekatan ini secara konsisten dapat menciptakan tempat kerja yang mendukung pertumbuhan baik bagi individu maupun organisasi, menjadikannya strategi yang relevan dan perlu diterapkan di era modern ini.
ADVERTISEMENT