Konten dari Pengguna

Dari Postingan ke Perasaan: Menelusuri Emosi Fans K-Pop di Instagram

Khinandha Aulia Winarto Putri
Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Tangerang.
8 Oktober 2024 14:01 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Khinandha Aulia Winarto Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: https://www.shutterstock.com/image-photo/saint-petersburg-russia-july-15-2023-2408517497
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://www.shutterstock.com/image-photo/saint-petersburg-russia-july-15-2023-2408517497
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
K-Pop, atau Korean Pop, adalah jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan. K-Pop tidak hanya mencakup musik, tetapi juga melibatkan berbagai aspek budaya seperti tarian, kostum, dan video musik yang sangat rinci dan profesional. K-Pop seringkali diidentifikasi dengan grup-grup musik yang terdiri dari anggota-anggota yang dilatih secara intensif dalam berbagai aspek seni, termasuk menyanyi, menari, dan berakting. K-Pop juga dikenal dengan istilah "Hallyu" atau "Gelombang Korea," yang merujuk pada penyebaran budaya Korea ke seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan video yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Fitur unik Instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi, mirip dengan hasil kamera Kodak Instamatic dan Polaroid. Selain itu, Instagram juga memiliki fitur seperti Instagram Story yang memungkinkan pengguna mengunggah foto atau video dengan durasi hanya 15 detik, serta fitur Live Instagram untuk siaran langsung.
Teori Uses and Gratification (U&G) berdasarkan pada kebutuhan sosial dan psikologis individu, yang mempengaruhi bagaimana mereka mencari, menggunakan, dan memberikan tanggapan terhadap isi media. Kebutuhan ini dapat berkaitan dengan hierarki kebutuhan menurut Abraham Maslow, seperti kebutuhan biologis, rasa aman, sosial, ego, dan aktualisasi diri, termasuk dalam konteks penggemar K-Pop di Instagram.
ADVERTISEMENT
Penggemar K-Pop menggunakan Instagram untuk mengekspresikan emosi mereka terhadap idola. Melalui unggahan, komentar, dan interaksi dengan sesama fans, mereka dapat berbagi pengalaman dan perasaan positif terkait dengan kecintaan mereka terhadap K-Pop. Ini menciptakan ruang bagi penggemar untuk merayakan emosi mereka secara kolektif, yang memperkuat identitas fandom mereka.
Instagram berfungsi sebagai platform komunikasi yang memungkinkan penggemar K-Pop untuk terhubung dengan orang lain yang memiliki minat yang sama. Melalui fitur-fitur seperti DM dan komentar, fans dapat saling berbagi informasi dan membangun komunitas yang kuat. Hal ini tidak hanya meningkatkan kepuasan emosional tetapi juga memberikan dukungan sosial yang penting bagi penggemar.
Fans K-Pop tidak hanya mengonsumsi konten tetapi juga aktif dalam menginterpretasikan makna dari unggahan idola mereka. Proses ini melibatkan diskusi dan debat di antara penggemar, yang dapat memicu emosi seperti kebanggaan atau bahkan konflik (fanwar) ketika terjadi perbedaan pendapat. Aktivitas ini menunjukkan bagaimana penggemar menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan kognitif dan afektif mereka.
ADVERTISEMENT
Banyak penggemar K-Pop menggunakan akun dengan nama samaran ini memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi identitas sebagai penggemar tanpa batasan sosial yang ada di kehidupan nyata. Ini berkontribusi pada pengalaman emosional yang lebih mendalam saat berinteraksi dengan konten K-Pop.
Penggemar merasa bahagia ketika melihat konten positif dari idolanya, seperti foto-foto baru, video, atau pengumuman terkait aktivitas terbaru. Emosi ini muncul karena interaksi yang menyenangkan dan momen-momen yang dapat meningkatkan suasana hati mereka. Fans juga dapat merasakan kesedihan, terutama ketika idolanya mengalami masalah atau ketika ada berita buruk mengenai mereka. Misalnya, ketika idola mengalami kecelakaan atau masalah pribadi, penggemar sering kali ikut merasakan kesedihan tersebut dan dapat menunjukkan empati yang mendalam.
Kecemasan muncul ketika ada isu negatif atau rumor tentang idola mereka. Fans sering merasa khawatir tentang bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi karier idola mereka dan bagaimana reaksi publik terhadap situasi tersebut. Banyak penggemar mengembangkan perasaan cinta dan kerinduan terhadap idolanya, terutama saat mereka tidak dapat bertemu langsung atau saat idolanya sedang tidak aktif di media sosial. Rasa kerinduan ini sering kali diungkapkan melalui komentar dan interaksi dengan sesama fans. Ketika fans berhasil mendapatkan informasi terbaru atau melihat idolanya berinteraksi dengan penggemar lain, mereka merasakan kepuasan yang tinggi. Hal ini sering kali mendorong mereka untuk terus mengikuti akun tersebut dan berpartisipasi dalam aktivitas fandom.
ADVERTISEMENT
Fans merasa bangga ketika idolanya mencapai prestasi tertentu, seperti memenangkan penghargaan atau berhasil dalam proyek baru. Kebanggaan ini sering diekspresikan melalui berbagi konten di media sosial dan berinteraksi dengan penggemar lain untuk merayakan pencapaian tersebut. Secara keseluruhan, emosi yang dirasakan oleh fans K-Pop di Instagram sangat beragam dan dipengaruhi oleh interaksi mereka dengan konten yang dibagikan oleh idola serta hubungan parasosial yang terbentuk antara penggemar dan idola mereka.