Konten dari Pengguna

Potensi Ekonomi Maritim: Usaha Perikanan Tangkap Pantai Dampar Lumajang

Khoirun Nisa
Mahasiswa Univeristas Jember Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Sejarah Angakatan 21
27 November 2023 19:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Khoirun Nisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemandangan Pantai Dampar dan beberapa perahu nelayan (Dokumentasi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan Pantai Dampar dan beberapa perahu nelayan (Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan alam laut melimpah. Melimpahnya kekayaan laut Indonesia menjadikan kawasan pesisir pantai sebagai tempat mengembangkan kegiatan perekonomian. Kegiatan perekonomian yang dikembangkan salah satunya adalah usaha perikanan tangkap. Yang mana usaha perikanan tangkap Indonesia sudah berlangsung sejak zaman purba, kerajaan hindu-budha, kolonial Belanda, hingga setelah Indonesia merdeka.
ADVERTISEMENT
Kegiatan perikanan tangkap pada zaman purba sendiri memanfaatkan alat-alat sederhana seperti tanduk, dan batu. Kemudian pada masa kerajaan hindu-budha, perikanan tangkap dilakukan oleh kerajaan Sriwijaya dan Majapahit dalam perdagangan maritim (Burhanuddin dkk, 2019). Barulah setelah Indonesia merdeka, usaha perikanan tangkap mulai dikembangkan dengan membangun pelabuhan, dan menambah perahu. Hingga pada masa pemerintahan Jokowi usaha perikanan tangkap ditingkatkan melalui kebijakan poros maritim dunia (Kominfo.go.id)
Berlanjutnya budaya bahari dalam kegiatan usaha perikanan tangkap juga ditemukan di daerah pesisir Lumajang, seperti daerah Kecamatan Yosowilangun, Tempursari, dan Pasirian yang masyarakat pesisirnya masih bekerja sebagai nelayan. Dan salah satu daerah pesisir pantai yang cukup berpotensi adalah wilayah Pantai Dampar.
ADVERTISEMENT

Lalu dimanakah letak Pantai Dampar?

Secara spesifik Pantai Dampar berada di titik koordinat -8.2894666 LS dan 113.0704985 BT. Pantai Dampar terletak di desa Bades Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang. Jarak yang ditempuh dari alun-alun kota lumajang sekitar 32,8 km. Apabila kalian ingin melihat keindahan dan potensi perikanan tangkap Pantai Dampar dapat ditempuh menggunakan sepeda motor atau mobil.

Usaha Perikanan Tangkap Pantai Dampar

Pantai Dampar merupakan bagian pesisir selatan yang ikut berkontribusi dalam sebagian hasil perikanan Lumajang yang mencapai 38.000 ton pada lima tahun terkakhir (BPS Kabupaten Lumajang, 2019). Selain itu, Pantai Dampar juga memiliki Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan termasuk dalam daerah sentra perikanan karena terletak di desa Bades (Fitriani, 2020). Sehingga dengan latar belakang yang dimiliki Pantai Dampar semakin mendukung kegiatan usaha perikanan tangkapnya.
ADVERTISEMENT
Perikanan tangkap di Pantai Dampar sudah dilakukan sejak lama. Sebagai bentuk perhatian dari pemerintah Lumajang dalam usaha perikanan tangkap di Pantai Dampar maka dibentuklah Kelompok Usaha Bersama Nelayan. Nelayan di Pantai Dampar bergabung dalam KUBN Dampar yang sudah memiliki izin usaha melakukan kegiatan perikanan tangkap. Para nelayan yang bergabung dalam KUBN di Pantai Dampar nantinya akan digerakkan untuk mengembangkan usaha perikanan tangkap di Pantai Dampar. Beberapa KUBN yang terdapat di Pantai Dampar berdasarkan data Dinas Perikanan Lumajang tahun 2019 yaitu:
ADVERTISEMENT

Apa Saja Ikan yang Dihasilkan dari Usaha Perikanan Tangkap di Pantai Lumajang?

Jenis ikan yang didapatkan melalui perikanan tangkap dipengaruhi oleh keadaan musim. Beberapa jenis ikan yang dihasilkan di Pantai Dampar dapat dilihat pada hasil perikanan tangkap berdasarkan data dari Dinas Perikanan Lumajang tahun 2019, diantaranya :
Bentuk dari Ikan Kakap Merah (Dokumentasi Pribadi)

Apa Saja Sarana yang Digunakan dalam Usaha Perikanan Tangkap di Pantai Dampar?

ADVERTISEMENT
Sarana yang dimiliki guna memperlancar usaha perikanan tangkap terdiri dari perahu, dan alat tangkap ikan. Jenis perahu yang digunakan adalah perahu jukung motor tempel yang berukuran 7-9 meter. Salah satu perahu jukung motor yang digunakan adalah perahu Langgeng Samudra milik KUBN Langgeng Samudra di Pantai Dampar.
Perahu Jukung Motor milik KUBN Langgeng Samudra (Dokumentasi Pribadi)
Selanjutnya sebagai usaha untuk meningkatkan hasil perikanan tangkap maka dilakukan penambahan jumlah perahu yang digunakan oleh nelayan Pantai Dampar. Berikut adalah perkembangan perahu yang digunakan dalam perikanan tangkap di Pantai Dampar pada 2015-2019 berdasarkan data Dinas Perikanan Lumajang tahun 2019 (Fitriani, 2020):
Jumlah perahu selama tahun 2015-2019 (Dokumentasi Pribadi)
Selain perahu, alat tangkap ikan yang digunakan nelayan di Pantai Dampar berdasarkan data dari Dinas Perikanan Lumajang tahun 2019 berdasarkan data Dinas Perikanan Lumajang tahun 2019 (Fitriani, 2020) terdiri dari:
Alat menangkap ikan yang digunakan nelayan Pantai Dampar (Dokumentasi Pribadi)

Keunikan Usaha Perikanan Tangkap di Pantai Dampar

Hal menarik yang dapat dilihat dari usaha perikanan tangkap di Pantai Dampar adalah tidak hilangnya budaya maritim masyarakatnya. Sebagian besar nelayan di Pantai Dampar yang merupakan nelayan tradisional bersifat one day fishing tetap melestarikan teknologi peralatan tangkap sederhana atau tradisional (Dinas Perikanan Lumajang, 2019).
ADVERTISEMENT
Selain itu, tradisi berkaiatan dengan kegiatan kemaritiman masih dilestarikan. Terakhir kali pada tahun 2019 ketika penghasilan ikan dari laut mencapai jumlah yang banyak. Nelayan dan masyarakat desa Bades melaksanakan tradisi Petik Laut di Pantai Dampar. Tradisi dilaksanakan dengan membaca doa, menghanyutkan sesaji di laut menggunakan perahu 3 meter, kemudian memainkan kesenian reog dan barongan.

Kekurangan Usaha Perikanan Tangkap Pantai Dampar

Daerah pesisir pantai Lumajang yang tidak memiliki pelabuhan atau dermaga tidak begitu efisien dalam usaha perikanan tangkap. Keadaan tersebut memengaruhi kegiatan perikanan tangkap di Pantai Dampar. Dengan tidak adanya pelabuhan, kapal besar tidak bisa beroperasi di Pantai Dampar. Sedangkan potensi ikan yang berada di tengah laut hanya bisa ditangkap menggunakan kapal besar. Dari keterbatasan tersebut, nelayan tidak bisa menghasilkan ikan yang banyak seperti di daerah pesisir pantai yang memiliki pelabuhan.
ADVERTISEMENT
Ditambah lagi pada tahun 2022 usaha perikanan tangkap se-Lumajang hanya mencapai 6600 ton. Maka peningkatan infastruktur seperti pelabuhan dan sarana kapal perlu dipertimbangkan. Sehingga dapat mendukung pelaksanaan kegiatan perikanan tangkap di Pantai Dampar dan sekitarnya (Redaksi Lumajang Satu, 2023).