Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Dampak Pandemi Bagi Pengusaha Masker Kain
13 Desember 2021 19:11 WIB
Tulisan dari Khoirunnisa Nurfitryani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kalau dengar virus corona rasanya nama virus ini sudah tidak asing lagi di telinga kita bukan? Siapa sih yang tidak mengenal virus ini? virus ini sudah menelan jutaan nyawa manusia dan memberikan banyak dampak negatif bagi dunia.
ADVERTISEMENT
Virus yang terjadi sejak awal tahun 2020 ini membuat semua orang terpaksa harus melindungi dirinya dengan segala usaha, salah satunya dengan memakai masker. Kini, masker menjadi salah satu bagian paling krusial di masa pandemi saat ini. Masker kini tak lagi hanya digunakan sebagai alat kesehatan, melainkan telah menjadi bagian dari fashion. Karena hal ini pula, para pengusaha masker kain pun merasakan imbas keberkahannya.
Semua orang berbondong-bondong membeli masker kain, bahkan banyak beberapa pengusaha yang akhirnya beralih usaha menjadi pengusaha masker kain. Adapula orang-orang yang akhirnya punya inisiatif untuk membuka usaha dengan berjualan masker kain. Hal ini terjadi karena banyaknya permintaan pasar dari masker di masa pandemi. Selain cara pembuatannya yang mudah, penghasilan yang didapat juga sangat menguntungkan.
ADVERTISEMENT
Tahukah kalian? Ternyata dibalik musibah pandemi ini bagi beberapa orang justru malah mendatangkan dampak positif, lho. Seperti pengalaman yang sudah dialami bapak Sukidi. Yuk, simak pengalaman bapak Sukidi selama menjadi pengusaha masker kain di masa pandemi.
Seperti dilansir dari kanal YouTube “channel kabar 11” dalam video yang berjudul "Produksi Masker Rumahan Penghasilan Puluhan Perbulan" bapak Sukidi seorang pengusaha masker kain yang berlokasi di Kampung Pengrajin Masker yang terletak di kelurahan Kudu, kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah ini berbagi pengalamannya dalam suatu wawancara. Bapak Sukidi menceritakan bagaimana pengalamannya memproduksi masker rumahan dengan penghasilan yang menguntungkan setiap bulannya ditambah dengan keuntungan yang bertambah di masa pandemi.
Semula ia adalah seorang buruh pabrik yang akhirnya membuka usaha rumahan dan mempekerjakan kurang lebih sebanyak 20 sampai 25 ibu rumah tangga. Usahanya ini sudah dijalankan selama sepuluh tahun, dan rintisan usahanya ini telah membuahkan hasil yang baik. Masker produksinya ini sudah digunakan di berbagai perusahaan di Semarang dan Demak, lho. Hebat bukan?
ADVERTISEMENT
Bapak Sukidi mengatakan selama pandemi virus corona ini ia juga merasakan adanya peningkatan yang mencapai seratus persen.
“Biasanya sehari bisa produksi lima ribu lah, ini ada virus corona bisa tujuh ribu sampai delapan ribu pcs” ujar bapak Sukidi dalam wawancara di kanal YouTube tersebut.
Pemasaran yang ia lakukan adalah dengan cara mengirim masker kepada para distributor. Di masa pandemi masker-masker yang ia jual ini sudah memiliki kontrak dengan distributor dan hanya melayani distributor.
Bapak sukidi mengatakan bahwa usaha yang ia jalankan ini nyatanya telah menghidupkan perekonomian para ibu rumah tangga dan membantu mengurangi angka pengangguran.
Pernyataan dari bapak Sukidi telah membuktikan kepada kita semua bahwa adanya pandemi ini tidak selalu berdampak negatif, di sisi lain pandemi dapat menjadi keberkahan bagi beberapa orang.
ADVERTISEMENT
Menurut saya, di masa pandemi ini semua orang harus pintar-pintar mencari ide kreatif atau membuka peluang usaha guna mencukupi kebutuhan hidup. Pandemi tidak dapat menjadikan kita untuk putus asa dalam bertahan hidup. Sebagian meninggal karena virus, maka kita perlu bertahan hidup untuk menuju kehidupan yang lebih baik dan selalu berharap agar virus ini dapat segera hilang.