Problematika Perdagangan Cula Badak di Afrika Selatan

Khoirunnisa Effendy
Mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Mulawarman
Konten dari Pengguna
20 November 2022 5:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Khoirunnisa Effendy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Illustrated by: Khoirunnisa Effendy
zoom-in-whitePerbesar
Illustrated by: Khoirunnisa Effendy
ADVERTISEMENT
Perdagangan satwa liar secara ilegal menjadi ancaman yang serius bagi kelestarian satwa liar dan masuk dalam tindak kejahatan yang terorganisir. Afrika menjadi salah satu negara yang memperdagangkan satwa liar secara ilegal, yakni badak bercula. Badak bercula merupakan satwa yang dilindungi bahkan keberadaannya terancam punah. Faktor utama dari matinya badak akibat dari perburuan secara ilegal dan aktivitas manusia yang menggunakan habitat satwa sebagai konversi lahan hutan . Terjadinya perdagangan organ tubuh pada badak akan mengancam kestabilan ekosistem karena berkurangnya penyerap karbon di dunia yang menyebabkan pemanasan global.
ADVERTISEMENT
Namun tidak hanya itu saja, terdapat faktor yang mendukung pelaku untuk memburu badak bercula. Cula pada badak memiliki harga jual yang tinggi, menjadikannya sebagai bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan besar. Sindikat yang melakukan perdagangan ilegal ini tidak hanya mengancam pada badak saja, tetapi sindikat tersebut juga mempengaruhi orang-orang yang masih rentan untuk melakukan perdagangan ilegal. Penjualan cula badak yang sering terjadi di Afrika Selatan masuk dalam kategori tindak kejahatan, karena pelaku melakukan pemalsuan dokumen dan penghindaran pajak negara dengan cara mengubah bentuk cula badak menjadi manik-manik atau dihancurkan sampai menjadi bubuk. Afrika Selatan menjadi wilayah dengan pengekspor satwa liar yang tinggi, oleh karena itu China menjadi salah satu target pasar dalam perdagangan satwa liar.
ADVERTISEMENT
Cula badak dijadikan sebagai obat-obatan
Perdagangan cula badak yang diekspor ke Negeri Tirai Bambu dijadikan sebagai obat-obatan. Dapat diketahui bahwa tidak banyak bukti ilmiah yang mendukung bahwa cula badak dapat menyembuhkan penyakit. Namun di China cula badak dipercaya sebagai obat untuk mendinginkan peredaran darah. Tidak hanya itu saja, TCM (Traditional Chinese Medicine) yang digunakan sebagai obat stroke salah satu bahannya berasal dari cula badak.
Alasan Perdagangan Cula Badak Tidak Dilegalkan
Beberapa kelompok di Afrika menuntut agar perdagangan cula badak dapat dilegalkan. Dengan cara, membuat peternakan badak bercula yang diperuntukkan untuk diperjual belikan, karena cula yang telah dipotong akan tumbuh kembali. Saat ini sebagian badak Afrika Selatan berada di peternakan hewan liar milik swasta dengan larangan menjual cula dari hewan mati. Jika cula badak dapat dijual secara bebas di pasar berdampak kepada turunnya harga.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya pemerintah telah membentuk program yang dirancang untuk melindungi satwa liar dari pemburu. Namun, upaya pemerintah untuk menghentikan pemburuan dan perdagangan cula badak ternyata tidak berhasil. Maka menarik perhatian WWF (World Wide Fund for Nature) sebagai organisasi yang menangani perlindungan serta konservasi alam internasional untuk melindungi populasi badak. Adapun program-program dari WWF di Afrika yaitu:
WWF melakukan pemetaan perluasan kawasan dengan kemitraan antara WWF, Eastern Cape Paks and Tourism Board dan Ezemvelo KNZ Wildlife. Diharapkan menjadi kualitas kinerja yang dapat membuktikan manajemen berwenang dalam melindungi badak di masing-masing kawasan.
Dalam melakukan pemantauan, WWF menyusun rencana guna melakukan konservasi lebih lanjut dengan cara observasi pada wilayah-wilayah perburuan, pasar, dan konsumen. Upaya tersebut untuk memastikan bahwa sektor perdagangan satwa liar tidak termasuk kedalam kategori ancaman bagi konservasi alam. Hal tersebut merupakan hasil dari pemantauan perdagangan satwa liar yang dilakukan melalui program The Wildlife Trade Monitoring Network atau jaringan pemantauan satwa liar bersama IUCN (International Union for Conservation of Nature)
ADVERTISEMENT
Perdagangan cula badak telah masuk kedalam ranah internasional karena keterlibatan sindikat pedagang ilegal kelas atas yang canggih dalam mengatur sistem penjualan satwa liar. Maka WWF melakukan tindakan monitoring dalam mendukung anti perburuan melalui program pelatihan yang ditujukan kepada semua unit penegakan hukum mulai dari instansi kehutanan dan satwa liar, polisi, militer, petugas pengamanan taman nasional dan unit multi-lembaga.
Untuk mencegah terjadinya kepunahan satwa liar di Afrika terutama badak bercula, tidak hanya peran dari pemerintah serta organisasi internasional saja. Namun masyarakat perlu ikut serta dalam upaya mengurangi tindakan perburuan badak bercula.