Konten dari Pengguna

Mengenal Narcissistic Personality Disorder (NPD) pada Remaja

Kholif Hawari
Bachelor Degree of Psychology Brawijaya University
15 Februari 2025 12:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kholif Hawari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masa remaja adalah fase penuh gejolak. Di usia ini, seseorang mulai mencari jati diri, ingin dikenal, dan diakui oleh lingkungan sekitar. Media sosial pun menjadi ruang ekspresi yang membuat kebutuhan akan validasi semakin tinggi. Namun, ada satu kondisi psikologis yang perlu diwaspadai—Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau Gangguan Kepribadian Narsistik. Apa itu, dan bagaimana dampaknya bagi remaja
Narsisme, Credit gambar : Kholif Hawari
zoom-in-whitePerbesar
Narsisme, Credit gambar : Kholif Hawari

Apa Itu Narcissistic Personality Disorder (NPD)?

ADVERTISEMENT
Kata “narsistik” berasal dari mitologi Yunani, tepatnya dari kisah Narcissus—seorang pemuda tampan yang begitu kagum pada bayangan dirinya sendiri hingga akhirnya jatuh dalam kehampaan. Dari cerita ini, narsisme berkembang menjadi istilah psikologi yang menggambarkan individu dengan perasaan superior berlebihan, haus pujian, dan kurangnya empati terhadap orang lain.
Dalam dunia psikologi, NPD masuk dalam kelompok gangguan kepribadian Cluster B dalam DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders). Gangguan ini ditandai dengan pola pikir dan perilaku yang berpusat pada diri sendiri secara berlebihan, yang dapat berdampak negatif pada hubungan sosial, pendidikan, hingga karier.

Ciri dan Gejala NPD pada Remaja

Tak semua remaja yang suka dipuji atau aktif di media sosial bisa dikatakan memiliki NPD. Namun, ada beberapa ciri khas yang perlu diperhatikan, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Jika beberapa tanda ini mulai mendominasi kehidupan sehari-hari seorang remaja hingga mengganggu relasi sosialnya, maka penting untuk mencari bantuan psikologis lebih lanjut.

Mengapa Remaja Rentan Terkena NPD?

Masa remaja adalah fase di mana seseorang sedang mencari identitasnya. Faktor lingkungan, didikan keluarga, hingga pengaruh media sosial dapat membentuk kepribadian mereka.
Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan NPD antara lain:
ADVERTISEMENT

Apa yang Bisa Dilakukan?

Meski NPD terdengar menyeramkan, bukan berarti tidak bisa dicegah atau diatasi. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu remaja mengembangkan kepribadian yang lebih sehat:
ADVERTISEMENT
Masa remaja memang identik dengan pencarian jati diri, tetapi ketika rasa ingin diakui berubah menjadi obsesi yang berlebihan, itu bisa menjadi tanda adanya Narcissistic Personality Disorder (NPD). Hal terpenting, kita harus menyadari bahwa setiap individu itu unik dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Seperti kata pepatah, “Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.” Jadi, mari tetap rendah hati, bersikap bijak, dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya!