Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menyelami Cara Budi Daya Pegagan Langsung dari Ahlinya
3 Januari 2024 11:59 WIB
Tulisan dari Kholiq Fadhilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pegagan adalah tanaman yang memiliki daun hijau berbentuk kipas. Tanaman ini biasa ditanam untuk pengobatan dan kosmetik. Bernama ilmiah Centella asiatica, sebagian orang juga mengenalnya dengan daun tapak kuda dan gotu kola.
ADVERTISEMENT
Manfaat yang banyak dan nilai ekonomi yang tinggi, membuat banyak orang ingin melakukan budi daya pegagan sendiri. Untungnya, kami berkesempatan bertemu Bapak Marno, seorang ahli budi daya dari Kebun Herbal Indo Utama di Sawangan, Magelang.
Cara Budi Daya Pegagan dan Perawatannya
"Tanaman pegagan ini memiliki khasiat yang banyak, seperti melancarkan peredaran darah, meredakan nyeri sendi, juga bisa meningkatkan fungsi otak," tutur Bapak Marno sambil menunjukkan daun pegagan segar hasil panen dari kebun.
Manfaat tersebut tentu bukan rahasia lagi. Bapak Marno cukup tahu khasiat tersebut, karena hasil panen dari Kebun Herbal Indo Utama memang didistribusikan ke produsen menjadi obat-obatan herbal.
Terkait budi daya, menurut Bapak Marno, "Budi daya tanaman ini (pegagan) relatif mudah ya, cuma yang perlu kita perhatikan adalah perawatannya," tuturnya. Beliau menambahkan, "Pegagan ini jika kita terlambat, dia akan berlomba-lomba tumbuh bersama gulma."
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut lagi, untuk mengatasi gulma, Bapak Marno mengatakan, "Makanya, dalam satu masa panen sampai masa panen berikutnya, biasanya dilakukan penyiangan selama dua kali," tuturnya. Dengan cara ini, tidak heran jika Bapak Marno dan tim mampu memasok permintaan produsen yang cukup tinggi.
Penyiangan selama jeda masa panen ini wajib. Jika tidak dilakukan, pegagan bisa kalah dengan rumput liar. Gulma akan menghambat pertumbuhan pegagan dan mengurangi intensitas jumlah panennya.
"Jadi, tanaman ini (pegagan) saat bertunas, dia mengeluarkan sulur dan sulurnya itu akan mengeluarkan akar. Akar yang menancap di tanah itu bisa kita potong dan kita tanam untuk budi daya," imbuhnya saat menjelaskan cara budi daya pegagan.
Pemanenan pegagan hanya mengambil batang dan daunnya saja. Sementara akarnya, masih bisa dimanfaatkan untuk budi daya. Akar dan sulur pegagan masih bisa bertunas, mengeluarkan batang dan daun yang baru.
ADVERTISEMENT
"Setelah bertunas, dalam waktu dua bulan sudah seperti ini lagi, kemudian bisa kita panen lagi," tambah Bapak Marno.
Untuk pupuk, Bapak Marno mengatakan, "Penanaman sudah sejak 2019, ini sudah beberapa kali kita lakukan pemupukan menggunakan kompos dari limbah produksi yang difermentasi."
Kebun Herbal Indo Utama sendiri memproses ratusan tanaman herbal mulai dari budi daya, panen, pemilahan, hingga pengeringan. Kebun ini terbuka untuk umum sebagai wisata edukasi, Bapak Marno sendiri juga sering menerima tamu dari sekolah dan perguruan tinggi.