Konten dari Pengguna

Opini : Semakin Dewasa Akan Jauh Dengan Orang Tua, Mengapa?

Khonsa Kamilah
Mahasiswi Universitas Pamulang, Jurusan Ilmu Komunikasi
14 November 2024 18:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Khonsa Kamilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilusrasi gambar keluarga, Sumber; Khonsa Kamilah
zoom-in-whitePerbesar
Ilusrasi gambar keluarga, Sumber; Khonsa Kamilah
ADVERTISEMENT
Kian banyak diperbincangkan oleh masyarakat tentang anak-anak yang kini tidak lagi dekat dengan orangtuanya semakin mereka beranjak dewasa. Orangtua biasanya ingin dekat dengan anak karena berbagai alasan yang mendalam dan emosional. Mereka selalu ingin memberikan dukungan emosional, fisik, dan psikologis kepada anak mereka, terutama dalam menghadapi tantangan kehidupan.
ADVERTISEMENT
Orangtua akan selalu menjadi tempat yang nyaman bagi anak juga tempat bercerita dan berkeluh kesah. Namun semakin dewasa kini muncul pertanyaan "Ko semakin dewasa seperti menutup diri?" pertanyaan tersebut yang membuat kebanyakan orang berfikir bahwa semakin dewasa anak akan jauh dari orangtua. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Perubahan Dalam Fase Perkembangan Anak
Perubahan dalam fase perkembangan anak, terutama saat mereka memasuki masa remaja, dapat memengaruhi hubungan mereka dengan orangtua. Selama periode ini, anak akan mulai mencari identitas dan kemandirian, yang seringkali membuat mereka lebih tertutup dan kurang ingin berbicara dengan orangtua. Mereka mungkin merasa ingin membentuk pandangan dan keputusan sendiri, serta menguji batasan yang ada.
Kurangnya Komunikasi
Sebagai orangtua yang memiliki kesibukan, perbedaan gaya komunikasi, ketegangan keluarga, atau pengaruh teknologi. Hal tersebut dapat membuat kesalahpahaman, menghambat perkembangan seorang anak, dan jarak emosional. Orangtua juga perlu meluangkan waktu, mendengarkan cerita anak dengan empati, dan menciptakan lingkungan yang terbuka agar mereka lebih merasa dihargai dan nyaman saat berbicara.
ADVERTISEMENT
Stres Atau Tekanan Dalam Keluarga
Stres atau tekanan dalam keluarga muncul dari berbagai faktor, seperti masalah keuangan, konflik antar anggota keluarga, perceraian, atau kesehatan yang buruk. Stres ini dapat memengaruhi hubungan antar orangtua dan anak, menyebabkan ketegangan, komunikasi yang buruk, atau ketidakmampuan untuk memberikan dukungan emosional yang diperlukan. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh stres cenderung merasa tidak aman atau cemas, dan hubungan mereka dengan orangtua bisa menjadi lebih jauh.
Kesimpulan
Anak yang jauh dengan orangtua seringkali dipengaruhi oleh faktor seperti kurangnya komunikasi, perbedaan pemahaman, adanya stres atau tekanan dalam keluarga, atau perubahan dalam fase perkembangan anak. Untuk memperbaiki hubungan yang renggang, penting bagi orangtua untuk membangun komunikasi yang lebih terbuka, mendengarkan cerita anak dengan penuh empati, dan memberikan ruang luas bagi anak untuk tumbuh dan juga berkembang. Kedekatan emosional orantua dapat tercipta melalui perhatian yang tulus, dukungan penuh, dan pemahaman yang saling menghargai.
ADVERTISEMENT
Khonsa Kamilah, Mahasiswi Ilmu Komunikasi, Universitas Pamulang.