Petik Laut Adalah Upacara Adat dan Juga Tradisi di Daerah Pesisir

Foto Pribadi

Warga menurunkan kapal berisi hasil bumi ke laut saat prosesi ritual Petik Laut di Desa Pesisir, Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur. Tradisi turun temurun yang digelar setahun sekali itu merupakan warisan budaya leluhur sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki yang melimpah juga berharap kepada Tuhan Yang Maha Esa agar para nelayan diberikan keselamatan dan kemudahan rejeki.

Upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat nelayan di Pesisir, Probolinggo, pada awal tahun hijriah. Upacara ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dan laut atas rezeki yang telah diberikan.

Selain tradisi petik laut Probolinggo juga memiliki tradisi lain seperti selamatan desa, sapparan, jumat manisan, saruween, dan masih banyak lagi adat-adat atau tradisi di Probolinggo. Selain itu, Probolinggo juga memiliki beberapa seni tari dan atraksi, seperti Tari Kiprah Glipang, Rerere, Wayang Topeng, Jaran Bodag, dan Jaran Kencak.

Kadisah atau selamatan desa adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat di kawasan non pesisir dan pegunungan, biasanya pada bulan Suro. Upacara ini dilakukan dengan membawa jodang yang berisi hasil bumi desa setempat.

Sapparan adalah upacara adat keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat muslim di Kabupaten Probolinggo. Upacara ini dilakukan untuk memperkuat silaturahmi antar warga desa, serta untuk menciptakan kedamaian dan kerukunan.

Nikah muda juga termasuk tradisi di Probolinggo yang sampai saat ini masih masih banyak yang melakukannya. Tradisi itu sangatlah tidak baik terhadap anak-anak gen z sekarang ini.Dampak menikah muda sangatlah banyak. Banyak anak-anak kecil saat ini yang kehilangan kasih sayang orang tuanya karena keegoisan orang tuanya yang ingin menikahi anaknya menyebabkan banyaknya kasus penceraian di usia dini.