Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
9 Cara untuk Melindungi Data di Sosial Media
8 April 2018 22:48 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Khotijahtus Sadiyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Media nasional dan internasional saat ini diramaikan oleh pemberitaan mengenai kebocoran data pengguna Facebook yang jumlahnya mencapai 87 juta yang tersebar di berbagai negara. Masih hangat dalam ingatan kita ketika Mark Zuckerberg, selaku CEO Facebook, pada 21 Maret yang lalu meminta maaf lewat akun resminya di Facebook mengenai kebocoran data pengguna Facebook dari pihak ketiga yang dimanfaatkan oleh konsultan politik yang berbasis di Inggris, Cambridge Analtytica, untuk memenangkan Donald Trump dalam pemilihan Presiden di Amerika Serikat tahun 2016.
ADVERTISEMENT
Kebocoran data terbanyak menimpa Amerika Serikat (AS) dengan total 70,6 juta pengguna. Sementara Indonesia, berada di urutan ketiga dengan total kebocoran mencapai 1 juta data. Filipina berada pada urutan kedua dengan 1,2 juta data bocor. Selain itu, penyalahgunaan data juga menimpa Inggris, Meksiko, Kanada, India, Brasil, Vietnam, dan Australia.
Di Indonesia, pengguna Facebook mencapai angka 130 juta, tertinggi ketiga bersama dengan Brazil, setelah India dan AS. Teknologi yang berkembang saat ini sebagai akibat dari globalisasi yang memang sejatinya sangat memudahkan hidup manusia.
Namun, semua kenyamanan dan konektivitas yang diberikan teknologi terdapat harga mahal yang harus dibayar – yaitu data pribadi kita yang dapat bocor. Teknologi memang selalu dihadapkan dengan risiko privacy. Sering kita menjadi saksi pelanggaran atas data pribadi (semisal nomor telepon atau kartu kredit) atau data perusahaan yang dilakukan oleh hacker secara online.
Foto: CNN Money
ADVERTISEMENT
Permasalahan sekarang adalah kita terlalu tergantung akan teknologi, termasuk penggunaan media sosial. Dengan bocornya data pengguna Facebook, mungkin sempat terpikirkan untuk menghapus aplikasi Facebook dari smartphone kita atau menonaktifkan akun Facebook untuk sementara waktu.
Namun, seberapa lamakah kita mampu bertahan untuk tidak melihat atau mengetahui perkembangan anak dari sepupu kita, misalnya? Dapat dikatakan bahwa kita membutuhkan teknologi, dan kita tidak bisa hidup tanpanya.
Berikut ini beberapa hal sederhana yang dapat kita lakukan untuk mengamankan data pribadi kita dan keluarga di sosial media agar tidak menjadi korban kebocoran data.
1. Gunakan pengaturan privasi yang ketat di aplikasi dan di situs web
Ketika kita atau anggota keluarga mendaftar di suatu aplikasi baru, pastikan pengaturannya dibuat menjadi privasi. Setting bawaan dari suatu aplikasi sosial media biasanya dibuat untuk publik. Namun demikian, sosial media popular saat ini memiliki pengaturan yang dapat memungkinkan kita memilih siapa yang dapat melihat postingan kita, atau melihat nomor kontak kita, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
2. Gunakan autentikasi 2 Faktor
Sebagai tambahan untuk perlindungan data kita, gunakan autentikasi 2 faktor pada aplikasi atau situs web seperti Gmail atau Facebook, yang dapat menghindari hacker masuk ke dalam akun kita, dengan cara mengirimkan suatu kode ke nomor telepon kita ketika masuk (log in/) melalui komputer atau perangkat yang berbeda.
3. Hati-hati terhadap penipuan ‘phising’
Jangan buka email, sms, atau notifikasi teks apapun dari seseorang yang tidak kita kenal ataupun tidak duga, karena terkadang hal ini merupakan ‘phising’. Perusahaan phising mengirimkan bujukan berharap seseorang akan meng-kliknya, sehingga memungkinkannya untuk masuk ke perangkat anda. Para pelaku phishing dapat membuat pesan mereka terlihat sangat otentik karena menggunakan logo dari perusahaan seperti Google atau Amazon.
ADVERTISEMENT
4. Gunakan antivirus
Beli dan unduhlah perangkat lunak antivirus yang terpercaya, seperti McAfee, Norton, atau Symantek. Waspadai perangkat lunak antivirus gratis, karena dapat mengandung malware. Meskipun sistem operasi iOS telah memiliki perangkat lunak antivirus yang dibangun di dalamnya, namun masih rentan, jadi pastikan Anda memperbarui OS Anda ketika diminta.
5. Jangan gunakan jaringan Wi-Fi yang tidak aman
Pastikan Wi-Fi yang Anda sambungkan memiliki tanda kunci kecil di sebelahnya dan membutuhkan kata sandi. Peretas atau hacker dapat dengan mudah masuk ke jaringan Wi-Fi yang tidak aman.
6. Matikan layanan lokasi anda
Matikan layanan lokasi di ponsel anda, kecuali jika anda ingin menggunakan program GPS anda atau untuk melacak keberadaan anak anda melalui telepon genggamnya.
ADVERTISEMENT
7. Jangan gunakan aplikasi yang meminta anda berbagi data
Ketika kita mengunduh aplikasi sosial media, biasanya akan ditanyakan apakah aplikasi tersebut dapat mengakses informasi yang tersimpan di smartphone anda, seperti kontak, foto, music dan kalender. Jangan pernah mengklik "Ya". Carilah aplikasi yang serupa tapi tidak mengharuskan kita untuk berbagi informasi.
8. Lakukan pemeriksaan pengaturan privasi secara rutin
Biasakan untuk secara teratur memeriksa pengaturan privasi anda di semua aplikasi sosial yang digunakan.
9. Gunakan kata sandi (password) yang sulit dan ubahlah secara berkala.
Password yang dibuat haruslah berupa suatu kata atau beberapa kata yang mudah untuk diingat, namun pengejaannya berbeda dengan penulisan sebenarnya. Password anda haruslah terdiri dari 8 karakter yang merupakan kombinasi dari huruf, angka atau karakter khusus lainnya.
ADVERTISEMENT
Semoga informasi di atas bermanfaat, dan kita semua dapat terhindar dari kejahatan yang memanfaatkan data kita di sosial media.