Konten dari Pengguna

Jembatan Stari Most di Kota Mostar, Saksi Bisu Perang Bosnia-Herzegovina

1 April 2018 22:57 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Khotijahtus Sadiyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jembatan Stari Most di Kota Mostar, Saksi Bisu Perang Bosnia-Herzegovina
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Foto: Pixabay
Perang yang terjadi di wilayah Bosnia dan Herzegovina pada awal tahun 1990-an, meninggalkan banyak kesedihan dan kerusakan. Banyak warga yang kehilangan keluarga, sahabat, tempat tinggal, dan banyak kota yang mengalami perpecahan. Salah satu kota yang juga mengalami kerusakan pada Perang ini adalah Mostar, kota terbesar di wilayah Herzegovina yang didiami oleh 109.000 warga. Pada tahun 1522, Kota Mostar menjadi markas administrasi Kekaisaran Ottoman di wilayah Herzegovina. Kota ini pernah berada di bawah kekaisaran Austria pada tahun 1878-1918 ketika Kekaisaran Ottoman dipaksa meninggalkan kawasan Balkan, dan kemudian menjadi bagian dari Yugoslavia. Saat ini Herzegovina merupakan bagian tidak terpisahkan dari Bosnia-Herzegovina yang memerdekakan diri dari Yugoslavia pada tahun 1993.
ADVERTISEMENT
Kota Mostar memiliki cerita mengenai jembatan tua “Stari Most” yang selalu menarik untuk disampaikan. Stari Most (Most berarti jembatan, dan Stari berarti tua), terkenal juga dengan sebutan Jembatan Mostar karena letaknya di Kota Mostar, merupakan simbol Bosnia sebelum, selama, dan sesudah konflik yang terjadi pada awal tahun 1990. Jembatan Stari Most merupakan peninggalan Kekaisaran Ottoman Turki yang dibangun pada tahun 1556 atas perintah Sultan Sulaiman, melambangkan hubungan antara budaya dan agama yang berbeda. Jembatan ini melintasi Sungai Neretva, menghubungkan bagian barat kota yang banyak didiami oleh etnis Kroasia dengan timur kota yang merupakan tempat tinggal bagi etnis Bosnia yang kebanyakan Muslim.
Jembatan Stari Most di Kota Mostar, Saksi Bisu Perang Bosnia-Herzegovina (1)
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan Stari Most dari kejauhan. Foto : Koleksi pribadi
ADVERTISEMENT
Pembangunan Jembatan
Pada abad ke-15, kota Mostar merupakan kota kecil dipisahkan oleh Sungai Neretva dan dihubungkan oleh jembatan yang terbuat dari kayu. Sultan Sulaiman dari Dinasti Utsmaniyah kemudian memerintahkan agar dibangun jembatan baru yang terbuat dari bahan yang lebih kuat, untuk menggantikan jembatan lama agar para pedagang yang hendak menyeberang sungai Neretva tidak merasa khawatir, sehingga perekonomian akan semakin baik.
Arsitek yang membangunnya adalah Mimar Hayrudin, yang merupakan murid dari arsitek Utsmani terkenal, Mimar Sinan yang pernah membangun jembatan di atas Sungai Drina di Visegrad. Jembatan Stari Most menghubungkan bagian barat dengan timur kota Mostar. Hayrudin membutuhkan waktu 9 tahun (1557 hingga 1566), untuk menyelesaikan jembatan tersebut.
Jembatan ini terdiri dari satu lengkungan (yang dibuat dari batu-batu kapur lokal yang dikenal sebagai tenelija) selebar 30 meter, tinggi 24 meter, serta panjang 29 meter. Di sisi barat dan timur, terdapat dua bangunan yang menyerupai benteng sebagai pintu masuk dan keluar dari jembatan. Jembatan ini merupakan peninggalan arsitektur Islam di Balkan yang merupakan contoh teknologi canggih di masanya.
ADVERTISEMENT
Ketika jembatan ini dibangun, Sultan Kekaisaran Ottoman pernah bersumpah akan mengeksekusi Mimar Hayruddin jika jembatan runtuh setelah kayu-kayu yang menjadi penopang jembatan tersebut diambil. Mendengar ancaman tersebut, pada hari dimana kayu penyangga tersebut dibuang, Hayruddin yang pesimis, disebutkan mulai menggali kuburannya sendiri. Namun setelah seluruh kayu penyokong dibuang, hasilnya sungguh di luar bayangan sang arsitektur. Jembatan tersebut tetap berdiri, dan tetap berdiri hingga 425 tahun kemudian. Hal itu membuktikan bahwa jembatan ini dibangun dengan desain dan konstruksi yang sangat baik
Kehancuran Jembatan Stari Most
Pada tanggal 9 November 1993, Jembatan Mostar mengalami nasib yang malang ketika kawasan Bosnia-Herzegovina dilanda perang antar etnis pada tahun 1992 - 1995. Kala itu pihak Kroasia sengaja menghancurkan jembatan tersebut hingga terjatuh ke Sungai di bawahnya, yang merupakan simbol multikulturalisme yang masih bertahan di kawasan itu.
ADVERTISEMENT
Masyarakat internasional, menaruh perhatian atas penghancuran jembatan historis tersebut dan mendorong pembangunan jembatan baru. Sebanyak mungkin batu kapur putih dari reruntuhan jembatan tua diselamatkan dari dasar sungai. Batu-batu baru juga digali dari tambang terdekat dengan tujuan untuk membuat jembatan yang semirip mungkin dengan jembatan yang telah hancur. Akhirnya pada 23 Juli 2004, jembatan Mostar baru terbangun di tempat jembatan Mostar lama. Di jembatan tersebut terdapat batu untuk mengenang peristiwa kehancuran jembatan tersebut akibat perang antar etnis pada tahun 1993, bertuliskan “Don’t Forget ‘93”.
Jembatan Stari Most di Kota Mostar, Saksi Bisu Perang Bosnia-Herzegovina (2)
zoom-in-whitePerbesar
Foto: koleksi pribadi
Pembangunan kembali jembatan ini pada tahun 2004 melambangkan penyatuan kembali kota Mostar dan menjadi bagian dari proses pemulihan kota multi etnis ini pasca perang panjang. Sampai saat ini jembatan Mostar masih menjadi landmark yang paling ikonik dari Bosnia-Herzegovina. Pada tahun 2005, karena keindahan dan sejarahnya sebagai pemersatu budaya dan etnis yang ada, Jembatan Stari Most dijadikan situs warisan Dunia Abad ke-20 oleh UNESCO.
ADVERTISEMENT
Jika Anda berencana berlibur ke kota Mostar, waktu yang paling tepat untuk menikmati Jembatan Tua Mostar adalah pada saat bulan Juli atau pada saat musim panas. Pada waktu tersebut Anda dapat menikmati atau bahkan mencoba tradisi terjun dari Jembatan Stari Most ke Sungai Neretva, 24 meter dibawahnya. Tradisi terjun ke sungai ini telah berlangsung sejak lama, dan baru pada tahun 1968 diadakan turnamen tahunan. Selain itu tentu saja Anda dapat menikmati berjalan di bazar kota tua sepanjang Sungai Neretva yang terdapat deretan toko menjual berbagai kerajinan tangan khas kota Mostar. Atau juga menikmati makanan khas Bosnia-Herzegovina di berbagai restaurant yang ada disana.
Jembatan Stari Most di Kota Mostar, Saksi Bisu Perang Bosnia-Herzegovina (3)
zoom-in-whitePerbesar
Foto: koleksi pribadi
ADVERTISEMENT