Konten dari Pengguna

Kondisi Hutan Pinus Selama Libur Panjang Saat Terdampak Covid-19

Rositakhov
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
31 Oktober 2020 5:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rositakhov tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hutan Pinus Mangunan telah beroperasi seperti normal walaupun banyak kendala terjadi saat musim libur panjang terjadi, Kamis (29/10/2020). Pada saat ini, pandemi Covid-19 sedang meraja lela. Dampak-dampak buruk banyak bermunculan. Salah satu yang terdampak adalah pada sektor pariwisata. Pariwisata adalah faktor penunjang keuangan negara yang berpengaruh besar untuk devisa negara. Tapi, karena adanya pandemi Covid-19 ini pariwisata menjadi terhambat bahkan ada juga yang terpaksa berhenti beroperasi. Karena itu banyak karyawan yang merasa terdampak akan adanya pandemi ini.
kondisi loket hutan pinus saat pandemi covid-19
zoom-in-whitePerbesar
kondisi loket hutan pinus saat pandemi covid-19
Wisata yang juga terdampak karena adanya pandemi ini adalah Hutan Pinus Mangunan. Wisata yang berada di bawah naungan Koperasi Notowono ini merasa terdampak juga. faktor yang paling menonjol karena dampak Covid-19 ini adalah pada sektor pendapatan. Pendapatan yang dimaksud adalah dari jumlah pengunjung, jumlah tiket terjual, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
“Berkurangnya pengunjung dari yang dulu saat weekend bisa mencapai 4000 pengunjung, sekarang hanya sekitar dibawah 2000 pengunjung.” Jelas Ulfa salah satu karyawan Hutan Pinus.
Penurunan jumlah pengunjung tersebut bahkan terjadi saat libur panjang berlangsung. Para karyawan sangat merasa dirugikan karena adanya dampak pandemi Covid-19 ini. Karyawan merasa penghasilan yang mereka dapatkan semakin menurun. Hal tersebut dikarenakan adanya penurunan jumlah pengunjung yang datang. Para karyawan pun berusaha untuk tetap optimal dalam menjalankan pekerjaan walaupun dengan keadaan yang berbeda.
Karyawan kebanyakan juga tidak bisa berbuat apa-apa. Pandemi ini pun memberi dampak pada sektor-sektor pekerjaan lainnya. Sehingga, para karyawan pun tidak bisa berhenti bekerja dan mencari pekerjaan lain. Hal tersebut dikarenakan memang sulit untuk mendapatkan pekerjaan saat pandemi masih berlangsung.
ADVERTISEMENT
“Karena tidak ada pekerjaan lainnya yang kemungkinan didapatkan saaat pandemic ini. Bahkan , disini terjadi pengurangan karyawan. Jadi, ,mau tidak mau harus tetap menjalaninya.” Ungkap Ulfa yang merasa tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa menerima dan menjalaninya.
Karyawan juga menerapkan pola hidup sehat agar mereka juga terhindar dari bahayanya virus Covid-19 ini. Dengan cara menjaga daya tahan tubuh masing-masing pribadi, menggunakan masker disaat bekerjam rajin mencuci tangan, dan hand sanitizer selalu tersedia di sekitar karyawan berada.
Dalam lingkup luas pun Hutan Pinus Mangunan selalu meberikan pelayan yang optimal. Contohnya dalah dengan selalu lebih sering mengecek kebersihan lingkungan dan selalu melakukan penyemprotan desinfectant secara berkala, menyediakan tempat cuci tangan, melakukan pengecekkan suhu tubuh, dan selalu memberikan himbauan untuk selalu memakai masker.
ADVERTISEMENT
Pemerintah pun juga memberikan penanganan yang baik pada wisata. Pemerintah meberikan bantuan untuk membantu jalannya kegiatan pariwisata. Pemerintah juga mengerahkan bagian keamanan untuk bisa membantu pihak wisata dalam penanganan terhadap pandemi Covid-19 ini.
Dengan banyak hal yang sudah dilakukan tersebut kegiatan pariwisata masih dapat berlangsung secara aman dan tertib. Walaupun memang banyak hal negatif yang menjadi dampak buruk. Tetapi, pihak-pihak yang bersangkutan tetap memiliki semangat untuk tetap menjalankan tugas dan tanggung jawab untuk mengelola wisata agar tetap berjalan baik. Karena jika wisata tidak beroperasi banyak yang akan dirugikan. Devisa negara berkurang dan karyawan tidak memiliki penghasilan.