Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
UMKM: Pilar Ekonomi Indonesia yang Harus Terus Diberdayakan
31 Desember 2024 20:02 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Khusnul Khotimah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, sektor UMKM menyumbang lebih dari 60% terhadap PDB nasional dan menyerap sekitar 97% tenaga kerja di Indonesia. Namun, di tengah kontribusi besarnya, UMKM menghadapi tantangan yang tidak ringan, mulai dari akses permodalan hingga adopsi teknologi digital.
ADVERTISEMENT
Artikel ini akan membahas peran UMKM dalam perekonomian Indonesia, tantangan yang dihadapi, serta upaya untuk memberdayakan sektor ini agar tetap menjadi motor penggerak ekonomi.
Peran Strategis UMKM dalam Perekonomian
1. Pencipta Lapangan Kerja
UMKM menjadi solusi utama untuk mengurangi pengangguran dengan menyediakan lapangan kerja bagi jutaan masyarakat di berbagai wilayah, terutama di daerah terpencil.
2. Penyokong Ekonomi Lokal
UMKM memperkuat ekonomi daerah dengan memanfaatkan potensi lokal seperti sumber daya alam dan kearifan lokal.
3. Inovasi Produk Lokal
Banyak UMKM yang menghasilkan produk unik dan inovatif, seperti makanan khas, kerajinan tangan, hingga teknologi berbasis komunitas.
4. Penyerap Dampak Krisis Ekonomi
Ketika krisis ekonomi melanda, UMKM sering menjadi sektor yang paling cepat beradaptasi, menjaga kestabilan ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
Tantangan yang Dihadapi UMKM
1. Akses Permodalan Terbatas
Banyak pelaku UMKM yang kesulitan mendapatkan pembiayaan karena terbatasnya agunan atau kurangnya pemahaman mengenai layanan keuangan.
2. Digitalisasi yang Belum Merata
Di era digital, adopsi teknologi menjadi kunci untuk bersaing. Sayangnya, masih banyak UMKM yang belum memanfaatkan teknologi secara optimal.
3. Kurangnya Edukasi Bisnis
Minimnya pengetahuan tentang manajemen keuangan, pemasaran, dan pengembangan usaha menjadi kendala besar bagi pertumbuhan UMKM.
4. Regulasi dan Izin Usaha
Beberapa UMKM terkendala birokrasi yang rumit untuk memperoleh izin usaha atau legalitas.
Strategi Memberdayakan UMKM
1. Dukungan Permodalan
Bank syariah dan lembaga keuangan mikro dapat memberikan solusi pembiayaan berbasis syariah yang mudah diakses oleh UMKM.
2. Pelatihan dan Pendampingan
ADVERTISEMENT
Pemerintah, komunitas, dan akademisi perlu bekerja sama dalam memberikan pelatihan tentang pemasaran digital, manajemen usaha, dan inovasi produk.
3. Akses Pasar yang Lebih Luas
UMKM perlu diberi peluang untuk memperluas pasar, baik melalui platform e-commerce, pameran internasional, maupun kemitraan dengan perusahaan besar.
4. Penguatan Regulasi yang Mendukung
Penyederhanaan regulasi untuk UMKM, termasuk kemudahan mendapatkan izin usaha, harus menjadi prioritas pemerintah.
UMKM di Era Digital: Peluang dan Harapan
Digitalisasi memberikan peluang besar bagi UMKM untuk berkembang lebih cepat. Dengan memanfaatkan media sosial, e-commerce, dan aplikasi keuangan digital, UMKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas dengan biaya yang lebih rendah.
Khusnul Khotimah, Mahasiswa Manajemen UMY