Konten dari Pengguna

Bijak Membaca Berita, Karena Kita Manusia

8 Agustus 2017 19:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Tulisan dari Kika Syafii tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bijaklah membaca berita. Banyak sekali situs berita abal-abal pengeruk dolar yang memanfaatkan pembacanya dengan membagi segmentasi sesuai emosi.
ADVERTISEMENT
Saat ini pembaca Indonesia terbelah menjadi 3 kelompok:
Dari 3 kelompok itu, paling mudah disasar adalah nomor 1 dan 2. Karena cenderung menggunakan emosinya bukan akalnya. Semua berita yang mengguyur dahaga syakwasangka, dugaan negatif, sentimen negatif, emosi jelek dan lain-lain akan langsung dibanjiri pembaca sesuai segmentasi tersebut.
Bila kelompok 1 menemukan berita dari Seword atau InfoTeratas atau beritaTeratas dan sejenisnya, maka akan langsung histeris membagikan berita dengan caption: "Apa gue bilang, benar kan??", "ternyata memang begitu..." dan caption lain yang menandakan emosi negatifnya tersalurkan.
Begitu juga dengan kelompok 2, jika mereka menemukan berita dari TeropongSenayan atau Gemarakyat atau PortalIslam dan sejenisnya, maka akan memberikan caption yang tidak berbeda sembari membagikan berita tersebut ke sosmed.
ADVERTISEMENT
Yuk kita cermati. Benarkah mereka sedang memberitakan kebenaran? Tunggu dulu. Coba baca lagi baik-baik, diam sejenak sebelum membacanya apalagi membagikan.
Mereka semua sedang "jualan", ada target lain yang dibidik oleh mereka. Selain menjaring dolar, mereka juga butuh portfolio, nah portfolio ini yang akan semakin meningkatkan iklan alias pendapatan.
Emosi kalian digunakan untuk meningkatkan trafic di situs web mereka. Yang artinya adalah Uang. Mereka tidak peduli dampak tulisan mereka akan seperti apa, yang mereka pedulikan hanya uang, uang dan uang melalui berita-berita yang disesuaikan dengan emosi pembacanya dan disebarkan oleh kalian.
Perilaku kalian itu bisa disebut Clicking Monkey, nggak peduli isi berita yang penting emosi negatif tersalurkan dan dilemparkan ke publik umum. Kalian tidak sadar, banyak perpecahan muncul dari situ. Seorang istri yang tertekan karena suaminya mendadak garis keras, seorang suami yang kelimpungan melihat istrinya berubah sikap, saudara yang tiba-tiba kebingungan mau ketemu saudara lainnya. Dan yang lebih parah lagi, ancaman disintegrasi bangsa ini.
ADVERTISEMENT
Maka, jangan jadikan diri sendiri seperti monyet. Kita ini manusia, bukan binatang. Telanlah yang negatif untuk diri sendiri dan bagikan energi positif ke siapapun.
Berhenti membagikan berita abal-abal. Kita ini manusia!.
😄