Konten dari Pengguna

Tradisi dan Perkampungan Tradisional Desa "Miliarder" Sekapuk, Gresik

Kikas Damsuki
Mahasiswa Pariwisata di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur
25 Desember 2023 9:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kikas Damsuki tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia sebagai negara yang sangat kaya akan keanekaragaman budaya dan memiliki berbagai macam latar belakang dalam hal tradisi dan perkampungan tradisional. Hal inilah yang menjadi sebuah potensi daya tarik wisata yang mampu meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat lokal.
Tulisan I Love Sekapuk di dalam Wisata SETIGI, (Sumber: Hasil foto penulis saat observasi)
zoom-in-whitePerbesar
Tulisan I Love Sekapuk di dalam Wisata SETIGI, (Sumber: Hasil foto penulis saat observasi)
Pada artikel ini membahas salah satu potensi pariwisata di Indonesia khususnya di Desa Sekapuk, Kabupaten Gresik. Desa ini memiliki luas wilayah sekitar 1.000 hektare dan berpenduduk sekitar 6.000 jiwa. Desa tersebut memiliki keanekaragaman budaya dan tradisi, menjadi desa wisata dengan berbagai atraksi, dengan salah satu contohnya yaitu Selo Tirto Giri (SETIGI). Desa ini berusaha mengembangkan pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Desa Sekapuk telah mendeklarasikan desa mereka sebagai desa miliarder karena wisata Setigi yang mendapatkan banyak omset hingga milyaran dari banyaknya pengunjung yang datang ke Setigi.
ADVERTISEMENT
Panggung Batu SETIGI, salah satu hasil olahan bekas galian tambang kapur menjadi obyek wisata, (Sumber: Hasil foto penulis saat observasi)

A. Tradisi Setempat

Beberapa tradisi setempat yang dapat ditemukan di Desa Sekapuk, adalah:
1. Pesta Rakyat Ambengan: Merupakan tradisi untuk mengikat silaturahmi antar warga dan pelestarian wayang kulit
2. Tradisi Ziarah Kubro: Kegiatan warga NU dalam merawat tradisi menyambut bulan suci Ramadhan.
3. Tradisi Karnaval HUT RI: Desa Sekapuk merayakan kemerdekaan RI dengan karnaval, menampilkan berbagai maskot dan pakaian khas.
Salah satu atraksi perkampungan tradisional, (Sumber: Hasil foto penulis saat observasi)

B. Perkampungan Tradisional

Monumen Kepala Desa Abdul Halim, (Sumber: Hasil foto penulis saat observasi)
Desa Sekapuk, yang dulunya terbelakang dengan masalah kemiskinan, pengangguran, dan lingkungan yang kumuh, berhasil mengalami transformasi signifikan berkat kepemimpinan Kepala Desa Abdul Halim. Salah satu poin kunci kemajuan desa ini adalah pengembangan wisata Setigi, sebuah destinasi alam dengan pemandangan indah seperti danau, hutan, dan perbukitan, yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sekapuk untuk memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Permasalahan awal di Desa Sekapuk muncul karena kurangnya perhatian masyarakat terhadap kondisi sosial sekitarnya dan adanya pertambangan kapur yang merusak lingkungan. Bekas galian kapur yang terbentuk menjadi tempat pembuangan sampah, menciptakan ketidaknyamanan sosial. Kepala Desa Abdul Halim mengatasi masalah ini dengan kebijakan pembersihan sampah dan mendorong warga desa untuk menabung guna membeli dan membangun kembali bekas galian kapur menjadi tempat revitalisasi, yaitu berupa destinasi wisata. Selain itu, perkembangan industri pariwisata juga menciptakan tempat-tempat wisata lain di sekitar Desa Sekapuk, sehingga pada akhirnya desa ini berkembang menjadi destinasi wisata yang menarik.
Hasil olahan bekas galian tambang kapur dan tempat pembuangan sampah menjadi atraksi wisata, (Sumber: Hasil foto penulis saat observasi)
- Desa Sekapuk: Awalnya desa tertinggal, berkat kepemimpinan Kepala Desa Abdul Halim dan wisata Setigi, desa ini berkembang menjadi destinasi wisata yang populer.
ADVERTISEMENT
- Wisata Setigi: Dikelola oleh BUMDes Sekapuk, menawarkan pengalaman unik berupa wisata alam, budaya, dan edukasi.
- Kampung Tradisional: Terletak di tepi Danau Setigi, mempertahankan keaslian budaya Jawa dengan rumah adat, pembelajaran batik, pertunjukan gamelan, kerajinan tangan, dan seni tradisional seperti wayang kulit dan ketoprak.
Nogo Giri Pancoran, kolam pancuran dengan gaya arsitektur budaya. (Sumber: Hasil foto penulis saat observasi)
Ukiran Candi di bekas galian kapur dan Patung dengan gaya arsitektur khas Jawa, (Sumber: Hasil foto penulis saat observasi)

Kesimpulan:

ADVERTISEMENT
Desa Sekapuk, Gresik, berhasil menggabungkan tradisi setempat dan perkampungan tradisional dalam pengembangan pariwisata. Dengan kearifan lokal dan keberhasilan mengelola wisata, desa ini menjadi destinasi menarik yang tidak hanya menawarkan keindahan alam tetapi juga warisan budaya dan tradisi Jawa yang otentik.
Note: Semua hasil foto yang terdapat pada artikel ini, merupakan hasil foto yang tim penulis ambil saat tengah melakukan kegiatan observasi dan wawancara.
ADVERTISEMENT