Mengintegrasikan Nanoteknologi untuk Keberlanjutan Industri Pertanian

Kiki Yulianto
Dosen Departemen Teknologi Industri Pertanian, Universitas Andalas.
Konten dari Pengguna
22 Mei 2024 14:11 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kiki Yulianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perkembangan populasi penduduk dunia yang sangat pesat, perubahan iklim dan meningkatnya kebutuhan energi dan air menyebabkan produksi pangan dan perbaikan sistem Supply Chain perlu ditingkatkan. Selama ini sistem pertanian yang banyak dilakukan masih mengandalkan cara konvensional, yang menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan yang besar namun tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan. Oleh karena itu, sistem pertanian baru yang efektif dan berkelanjutan sangat dibutuhkan untuk menjaga ketahanan pangan dalam menghadapi krisis pangan di masa depan dan dapat menghasilkan produksi pangan yang jauh lebih besar dari sistem konvensional. Untuk menjamin keberlanjutan produksi pangan perlu melakukan penelusuran solusi alternatif yang efektif dan efisien untuk menggantikan sistem pertanian konvensional.
Ilustrasi Petani, Foto: FTMM Universitas Airlangga
Salah satu alternatif adalah dengan menerapkan nanoteknologi. Nanoteknologi muncul sebagai cara penting untuk menjaga ketahanan pangan global di tengah meningkatnya populasi dan dampak perubahan iklim. Nanoteknologi merupakan sebuah teknologi pada material yang berukuran nanometer (nm) dengan ukuran berkisar 1-100nm. Penerapan nanoteknologi pada pertanian sangat bermanfaat untuk meningkatkan hasil panen, kualitas tanah dan pertanian berkelanjutan. Teknologi ini memiliki beragam aplikasi, seperti nanosensor untuk memantau kesehatan tanaman dan pupuk nano untuk penyaluran nutrisi yang efektif. Pertanian presisi adalah aplikasi penting, sensor dan perangkat pemantauan berskala nano mengirim data real time mengenai kondisi tanah, kesehatan tanaman, dan parameter lingkungan lainnya. Hal ini memungkinkan petani untuk memaksimalkan konsumsi sumber daya, menghemat air dan pupuk serta mePngurangi dampak lingkungan.
Ilustrasi nano teknologi, Foto: FTMM Universitas Airlangga
Perlindungan tanaman secara signifikan dipengaruhi oleh nanomaterial, termasuk nanopartikel dan nanokomposit. Nanomaterial mampu meningkatkan efektivitas, penyaluran yang tepat, dan proses release yang terkontrol, sehingga menghasilkan pengelolaan hama dan penyakit yang lebih efisien. Dengan menerapkan metode ini, bahaya lingkungan yang disebabkan penggunaan bahan kimia konvensional dapat dikurangi, sekaligus mendorong pertumbuhan tanaman yang sehat. Selain itu, teknologi skala nano dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas nutrisi tanaman, sehingga mencegah degradasi gizi tanaman. Penerapan nanoteknologi mampu mengontrol pelepasan nutrisi secara terkendali, memastikan penyerapan yang optimal, sehingga nutrisi tanaman terjaga dengan baik. Nanoteknologi pertanian juga mengubah perlakuan benih dan perubahan genetik. Lapisan nanopartikel meningkatkan perkecambahan benih, mendorong perkembangan akar, dan memberikan pertahanan awal terhadap penyakit. Selain itu, penerapan nanoteknologi pada pertanian memungkinkan perubahan genetik yang tepat, yang mengoptimalkan sifat ketahanan tanaman, produktivitas, dan nilai gizi yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Dalam dekade terakhir, nanoteknologi telah mentransformasi dan merintis inovasi di bidang pertanian. Penerapan pupuk nano menunjukkan keberhasilan yang luar biasa, yaitu meningkatkan efisiensi unsur hara pada tanaman dan pada saat yang sama membatasi penggunaan pupuk kimia secara berlebihan. Hal ini tidak hanya meningkatkan hasil panen tetapi juga mengatasi kekhawatiran terkait limbah pupuk. Penggunaan pestisida nano secara luas menandai tonggak sejarah lainnya, yang secara efektif mengurangi pencemaran lingkungan dan meminimalkan dampak buruk terhadap ekosistem.
Selain itu, integrasi nanoteknologi ke dalam perbaikan genetik tanaman telah merevolusi ketepatan para ilmuwan dalam mengedit dan mengatur gen tanaman. Pemuliaan presisi ini meningkatkan sifat-sifat seperti ketahanan terhadap penyakit, toleransi kekeringan, dan hasil panen secara keseluruhan. Pada saat yang sama, nanoteknologi telah mempercepat kemajuan dalam informatisasi pertanian. Penggabungan sensor nano dan teknologi pemantauan memberdayakan petani untuk terlibat dalam pemantauan kualitas tanah, kondisi tanaman, dan pola cuaca secara real-time. Pendekatan pengelolaan ilmiah ini tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi pertanian namun juga mengurangi pemborosan sumber daya, yang melambangkan aspirasi pertanian presisi.
ADVERTISEMENT
Munculnya nanoteknologi memperluas cakrawala produksi pertanian tradisional, menawarkan tanaman kemampuan untuk beradaptasi terhadap beragam kondisi lingkungan. Peningkatan kemampuan beradaptasi ini berkontribusi pada peningkatan ketahanan dalam sistem pertanian. Keberhasilan penggabungan nanoteknologi dalam pertanian memberikan dukungan kuat untuk meningkatkan produksi pangan, meningkatkan keberlanjutan pertanian, dan mengurangi dampak lingkungan. Inovasi-inovasi ini memberikan peluang baru bagi masa depan pertanian, memainkan peran penting dalam memperkuat ketahanan pangan global dan mempromosikan prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan.
Untuk penerapan nanoteknologi pada pertanian tentunya masih ada beberapa tantangan dan pertimbangan yang mencakup potensi dampak lingkungan, arah kebijakan, dan penerimaan masyarakat. Meskipun nanoteknologi mempunyai potensi untuk mengubah pertanian yang konvensional, pertimbangan yang cermat terhadap dampak jangka panjangnya perlu memastikan penerapan yang berkelanjutan dan aman. Sama seperti teknologi yang sedang dikembangkan lainnya, nanoteknologi juga menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi resiko lingkungan dan keamanan. Pemerintah perlu meregulasi dengan kerangka peraturan yang kuat dan memperhatikan masalah etika yang berlaku sangat penting untuk menjamin pengembangan dan implementasi yang bertanggung jawab. Dengan memanfaatkan nanoteknologi akan menghadirkan potensi praktik pertanian yang berkelanjutan, efisien dan tangguh untuk memenuhi permintaan populasi yang terus bertambah.
ADVERTISEMENT