Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Literasi Keuangan jadi Masalah bagi Remaja Akhir, Kok Bisa?
24 Januari 2025 14:54 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kimberly Kayla Kitzie tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat ini, jika kita perhatikan, banyak orang dewasa muda yang terjebak dalam utang, baik melalui pinjaman mahasiswa, kartu kredit, dan pengeluaran lainnya sehingga diperlukannya literasi keuangan. Literasi keuangan (financial literacy) membantu anak remaja membuat keputusan yang tepat dengan uang mereka, yang bisa sangat bermanfaat bagi mereka dalam jangka panjang terutama saat mereka dewasa.
ADVERTISEMENT
Menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan), literasi keuangan (financial literacy) adalah rangkaian proses atau aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan, keyakinan, serta keterampilan konsumen dan masyarakat luas sehingga mereka mampu mengelola keuangan dengan baik. Bukan rahasia lagi bahwa banyak remaja tidak tahu bagaimana membuat keputusan bijak terkait uang mereka, salah satu contohnya adalah impulse buy, membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan tetapi membelinya secara impulsif. Nah, ini dia salah satu alasan utama mengapa remaja terjerat utang seperti PayLater, ini pasti bisa menjadi masalah yang mengarah pada kebiasaan buruk.
Menurut Mirza, penyebab anak muda banyak menggunakan PayLater atau utang ini dikarenakan kurangnya literasi keuangan. Mengetahui pentingnya menabung merupakan aspek mendasar dari literasi keuangan. Remaja yang mulai belajar menabung sejak dini dapat membangun cadangan keuangan untuk keadaan darurat saat waktunya tiba. Tentunya, menyusun dan mematuhi budget merupakan keterampilan penting yang dimiliki oleh literasi keuangan. Keterampilan ini membantu remaja mengelola pendapatan dan pengeluaran mereka, memastikan mereka hidup sesuai kemampuan dan menghindari pengeluaran berlebihan. Menurut Kredivo remaja adalah pengguna PayLater terbesar kedua dalam rentang usia 18 hingga 25 tahun dengan besar 26,5 persen. Konsumen kelompok umur 18-35 tahun mengalokasikan 6 hingga 6,4 persen pendapatannya untuk bertransaksi menggunakan PayLater.
ADVERTISEMENT
Cara Meningkatkan Kemampuan Literasi Keuangan
1. Budgeting dan Manajemen Pengeluaran
Budgeting mengharuskan kita untuk sepenuhnya memahami cara menetapkan tujuan yang realistis dan memantau kebiasaan pengeluaran kita. Sementara itu, manajemen pengeluaran adalah tentang membuat keputusan yang sadar untuk menghilangkan pengeluaran yang tidak perlu dan memprioritaskan pengeluaran yang penting.
2. Menabung dan Berinvestasi
Menabung berarti menyisihkan sebagian pendapatan untuk penggunaan di masa mendatang, sedangkan berinvestasi berarti menaruh uang tabungan ke dalam aset atau usaha yang berpotensi menghasilkan keuntungan. Mempelajari keterampilan ini dapat menjadi investasi masa depan karena memberi kita awal yang baik dengan belajar sejak usia muda.
3. Manajemen Utang
Memahami keuangan berarti memahami ketentuan utang, dan membuat strategi untuk melunasinya secara efisien. Mengetahui kondisi keuangan kita adalah hal yang baik. Ini juga berarti mampu membedakan antara utang yang baik dan buruk, seperti berutang untuk pinjaman mahasiswa yang dapat menjadi investasi besar di masa depan atau membeli tren terbaru yang tidak terlalu penting.
ADVERTISEMENT
Di dunia yang serba cepat saat ini, memahami uang menjadi lebih penting dari sebelumnya. Literasi keuangan dan pengelolaan uang, yang berarti memiliki pengetahuan untuk mengelola uang secara efektif, merupakan keterampilan utama yang dibutuhkan oleh remaja untuk meraih kesuksesan dalam hidup.