Konten dari Pengguna

Mengapa Kita Tertarik pada Keindahan: Ilmu Apresiasi Estetik

Kimberly Kayla Kitzie
Bersekolah di Citra Berkat Citra Raya
30 Januari 2025 18:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kimberly Kayla Kitzie tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pexels/Timur Kozmenko
zoom-in-whitePerbesar
Pexels/Timur Kozmenko
ADVERTISEMENT
Pernahkah kita melihat sesuatu yang cantik sehingga kita merasa tertarik untuk mengamatinya? Keindahan telah memikat manusia selama berabad-abad, memengaruhi seni, desain, dan bahkan kehidupan sehari-hari. Namun, apa yang membuat sesuatu menjadi indah? Apakah keindahan bersifat subjektif, atau adakah alasan psikologis dan biologis yang lebih dalam mengapa kita tertarik pada visual tertentu? Para ilmuwan, filsuf, dan seniman telah menyelidiki pertanyaan ini, dan mengungkapkan bahwa persepsi kita tentang keindahan dipengaruhi oleh campuran kimia otak, evolusi, dan budaya.
ADVERTISEMENT
Banyak hal yang kita anggap indah bersifat sangat subjektif. Namun, para ahli yang telah mewawancarai banyak orang dan menganalisis beberapa karya musik, seni, dan arsitektur yang paling dihormati di dunia telah mengidentifikasi atribut umum di antara hal-hal yang kita anggap indah. Kualitas universal ini meliputi kesederhanaan, pola, ritme, simetri, penjajaran warna tertentu, kombinasi nada musik dan elemen fisik tertentu yang disusun dalam rasio dan geometri tertentu.
Bagaimana Otak Memproses Estetika
Ketika kita melihat sesuatu yang indah, baik itu lukisan, wajah, atau pemandangan yang indah, otak kita bereaksi dengan cara tertentu. Penelitian menunjukkan bahwa melihat karya seni atau gambar indah memicu pelepasan dopamin, zat kimia otak yang sama yang terkait dengan kesenangan dan kebahagiaan. 
ADVERTISEMENT
Yang tidak kita ketahui adalah bahwa otak cenderung menyukai simetri, seperti yang terlihat di alam, arsitektur, dan wajah manusia. Sebagian orang percaya bahwa hal ini terjadi karena simetri merupakan tanda kesehatan dan kebugaran genetik, ini disebut sebagai “Symmetry and The Golden Ratio”. Ini semua masuk akal karena otak kita secara alami mencari keteraturan, keseimbangan, dan proporsi, tanpa kita sadari. Itulah sebabnya kita sering mengagumi desain yang rumit, warna yang harmonis, dan komposisi yang terperinci. Hal ini menunjukkan bahwa kecintaan kita terhadap keindahan bukan hanya sekadar selera pribadi, namun tertanam dalam biologi kita.
Mengapa Kecantikan Mempengaruhi Emosi dan Perilaku Kita
Kadang-kadang kita merasa senang atau gembira setiap kali melihat orang yang menarik atau mungkin ketika kita mengambil foto dan kita terlihat cantik di foto itu, atau bahkan merasa senang hanya karena berada di tempat yang indah. Hal-hal yang indah tidak hanya terlihat bagus, tetapi juga dapat mengubah perasaan dan tindakan kita.
ADVERTISEMENT
1. Seni dan Suasana Hati
Melihat warna-warna yang menenangkan dan komposisi yang harmonis dapat mengurangi stres dan meningkatkan kreativitas.
2. Lingkungan Estetika
Ruang yang dirancang dengan baik dapat menciptakan perasaan damai, inspirasi, atau kegembiraan. Seperti Art museum, arsitektur modern, dan lain sebagainya.
3. "Halo Effect"
Studi menunjukkan bahwa orang cenderung berasumsi bahwa individu yang menarik lebih cerdas, baik hati, atau sukses, bahkan tanpa bukti.
Ketertarikan kita pada keindahan merupakan campuran dari sains, evolusi, dan budaya. Hal ini membuktikan bahwa keindahan bukan sekadar sesuatu yang kita kagumi, tetapi keindahan memiliki dampak nyata pada emosi, pilihan, dan interaksi kita. Sementara otak kita terprogram untuk mencari harmoni dan simetri, pengalaman pribadi dan pengaruh sosial membentuk cara kita mendefinisikan keindahan. Baik melalui seni, alam, atau hubungan antar manusia, keindahan memiliki dampak yang mendalam pada cara kita berpikir, merasakan, dan mengalami dunia.
ADVERTISEMENT