Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
7 Ramadhan 1446 HJumat, 07 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Tekanan untuk Menjadi "Sempurna": Beauty Standards Mempengaruhi Anak Perempuan
29 Januari 2025 14:16 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kimberly Kayla Kitzie tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejak usia dini, anak perempuan dibombardir dengan gambaran tentang apa yang masyarakat anggap sebagai "cantik", ekspektasi-ekspektasi yang dipaksakan kepada anak perempuan ini membuat mereka merasa seolah-olah mereka harus memiliki fitur-fitur tertentu agar orang lain menganggap mereka cantik. Baik melalui media sosial, iklan, atau budaya populer, mereka sering diajarkan bahwa kecantikan sama dengan harga diri. Tekanan untuk memenuhi standar kecantikan yang tidak realistis ini dapat berdampak serius pada harga diri, kesehatan mental, dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Apa Dampaknya?
Saat ini, peran media sosial di dunia sangat besar. Sering kali, anak-anak berusia 6-10 tahun sudah terpapar media sosial, platform seperti Instagram, TikTok, dan Snapchat telah meningkatkan tekanan terhadap kecantikan. Filter, aplikasi penyuntingan, dan gambar yang dihasilkan Al menciptakan standar kesempurnaan yang tidak dapat dicapai. Gadis-gadis muda membandingkan diri mereka dengan influencer dan selebritas yang sering menggunakan perangkat tambahan digital, membuat mereka percaya bahwa kulit tanpa cela, tubuh langsing, dan fitur yang sempurna adalah norma.
Akibatnya, saat gadis-gadis muda merasa tidak memenuhi standar kecantikan masyarakat, harga diri mereka pun menurun. Penelitian menunjukkan bahwa gadis-gadis berusia enam tahun mulai mengkhawatirkan berat badan dan penampilan mereka. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan terhadap tubuh, kecemasan sosial, dan bahkan penghindaran aktivitas yang pernah mereka nikmati karena takut dihakimi.
ADVERTISEMENT
Dampaknya terhadap Kesehatan Mental
1. Kecemasan dan Depresi
Merasa "tidak cukup baik" dapat menyebabkan tekanan emosional dan keraguan terhadap diri sendiri.
2. Eating Disorder
Harapan tubuh yang tidak realistis dapat mengakibatkan pola makan yang tidak sehat, olahraga berlebihan, atau gangguan seperti anoreksia.
3. Body Dysmorphia
Beberapa gadis menjadi terobsesi dengan kekurangan yang mereka miliki, yang menyebabkan perilaku kompulsif seperti terlalu sering bercermin atau menjalani prosedur kosmetik.
Kecantikan sering dikaitkan dengan status sosial dan popularitas. Gadis yang sesuai dengan standar kecantikan tradisional mungkin menerima perhatian yang lebih positif, sementara mereka yang tidak mungkin mengalami perundungan atau pengucilan. Hal ini dapat memperkuat keyakinan bahwa nilai mereka bergantung pada penampilan mereka, bukan kepribadian, kecerdasan, atau bakat mereka.
ADVERTISEMENT
Walapun tekanan untuk menjadi "sempurna" merupakan beban berat bagi gadis-gadis muda, tetapi dengan mengalihkan fokus dari penampilan ke kepercayaan diri dan individualitas, masyarakat dapat membantu memutus siklus ekspektasi kecantikan yang tidak realistis ini. Kecantikan sejati terletak pada penerimaan diri, dan inilah saatnya untuk mengajarkan generasi berikutnya bahwa mereka sudah cukup apa adanya. Kita tidak boleh membiarkan apa yang masyarakat anggap sebagai 'kecantikan' menentukan harga diri kita.