Konten dari Pengguna

PKB dan Golkar Tambah 1 Kursi, Kursi PDI-P Bisa Berkurang

Sugie Rusyono
Korda Blora Akademi Pemilu dan Demokasi, Ketua LHKP Muhammadiyah Blora
7 Februari 2024 13:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sugie Rusyono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Untuk mendapatkan 45 kursi di A Yani pada Pemilu 2024 cukup ketat dan bisa dikatakan merata di lima daerah pemilihan yang ada. Meski demikian diprediksi tidak akan banyak perumahan untuk komposisi kursi yang ada di DPRD Blora. Begitu juga dengan Partai Politik yang akan memiliki kursi di Jl A Yani Blora.
ADVERTISEMENT
Parpol yang saat ini sudah memiliki kursi, masih akan tetap memiliki wakil. Namun jumlahnya ada yang berkurang dan ada kemungkin bertambah. Bahkan besar kemungkinan ada satu parpol yang pada Pemilu 2019 tidak memiliki kursi. Tetapi pada Pemilu kali ini memiliki kursi meskipun hanya 1 kursi.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), PDI-Perjuangan, Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), , Partai Keadilan Sejahtera (PKS, Partai Demokrat, Partai Hanura da Perindo. Partai Gerindra.
10 parpol yang memilii kursi itu, mayoritas incumbent kembali bertarung ditiap Dapil.
Untuk melihat berapa jumlah kursi yang akan didapatkan, maka harus dilihat kompetisi dan kontestasi disetiap Dapil.
Berdasarkan data Pemilu 2019 serta juga daftar Calon Tetap (DCT) 2024, menjadikan bahan analisis untuk menentukan parpol mendapatkan kursi atau tidak.
ADVERTISEMENT
Tulisan ini akan mengupas tentang proyeksi perolehan suara Parpol di semua Dapil. Untuk pertama, tentu proyeksi Dapil Blora 1 menjadi hal yang patut di simak. Sebelum beranjak ke Dapil lainnya.
Dapil Blora 1
Peta perebutan kursi di dapil Blora 1 yang meliputi Kecamatan Blora, Jepon, Jiken dan Bogorejo. Tidaklah seberat pertarungan di dapil lainnya.
Kali ini ada 11 Kursi yang diperebutkan, masih sama dengan Pemilu 2019.
Untuk mendapatkan kursi, maka Parpol setidaknya harus bisa mengumpulkan mininal 7.000 suara. Hal ini berdasarkan pada hasil Pemilu 2019 dimana kursi ke-11 itu didapatkan oleh PDI Perjuangan, dimana setelah dibagi 3 perhitungan saint lake, PDI-P memperoleh 6.149 suara, dari total suara di Dapil 1 sebesar 18.448.
ADVERTISEMENT
Artinya besar kemungkinan kursi ke 11 Pemilu 2024 akan lebih banyak, sebab jumlah DPT bertambah. Dengan memperoleh 7.000 suara, parpol istinya sudah nyicil ayem.
Melihat proyeksi yang ada, setidaknya akan ada tiga kursi yang berkurang di Dapil Blora 1
Pertama, Partai Hanura akan berkurang dengan alasan sudah pindah ke Partai Golkar Nyaleg DPRD Provinsi. Ini adalah incumbent yang pada Pemilu 2019 mendapatkan 10.263 suara.
Karena sudah pindah parpol tentunya, jelas akan kesulitan untuk mendapatan suara 10.000 atau bahkan untuk 7.000. Terlebih melihat komposisi caleg yang ada saat ini.
Kedua, Partai Nasdem . Meski ketiga pendulang suara terbanyak Pemilu 2019 ikut lagi. Sugeng Hariyanto (5.986), Made (9.822), Susamnto (4.668). Dengan total perolehan 28.359 suara.
ADVERTISEMENT
Namun Pemilu kali ini, kondisi NasDem berbeda dengan 2019 yang kala itu dibackup sepenuhnya oleh Bupati Blora 2015-2020. Maka akan mempengaruhi perolehan suaranya. Dengan komposisi caleg yang ada, untuk mendapatkan dua kursi harus bisa meraih minimal 18.000 s/d 19.000 suara, menjadi tantangan bagi NasDem.
Memang suara masih banyak namun untuk mencapai limit itu masih agak berat.
Ketiga, PDI Perjuangan, hal ini berdasarkan komposisi caleg yang ada. Perolehan suara PDI-P Pemilu 2019 terbanyak dihasilkan oleh Dwi Astutiningsih (6.386), Teguh Kristiyono (3.189) dan Anif (3.891). Dari Ketiganya hanya Anif yang menjadi incumben dan Waluyo Jati (PAW) suaranya dibawah 1.000
Tidak adanya Dwi Astutiningish jelas akan mempengaruhi perolehan suara. Meski ada nama baru yang masuk dan memiliki "isi tas" yang banyak. Namun dilapangan belum tentu akan mendapatkan "jumlah kepala" yang banyak juga. Untuk memperoleh minimal atau menyamai suara yang ditinggalkan (Dwi Astutingsih dan Teguh Kristiyono) perlu kerja keras caleg yang ada di Dapil Blora 1.
ADVERTISEMENT
Meski termasuk parti berkuasa di Blora, nampaknya untuk dapil 1 ini, kelihatan agak berat untuk mempertahankan dua kursi. Namun Kalau masih aman untuk mendapatkan dua kursi, maka minimal suaranya sama Pemilu 2019. Tetapi hal itu juga akan tergantung dari hasil Parpol lainnya.
PKB, Golkar, PAN
Kalau ada yang berkurang tentu akan ada parpol yang menambah atau mendapatkan kursi.
Melihat data yang ada, khususnya komposisi caleg 2024 kali ini yang akan menambah kursi, PKB, Partai Golkar, PAN.
Kenapa PKB, hal ini pertama berdasarkan perolehan suara Pemilu 2019 yang mencapai 22.586. Apalagi kali ini PKB hadir dengan caleg yang sebagian besar memiliki "isi tas" dan "jumlah kepala" cukup banyak.
Belum lagi faktor Bupati dan back up dari pesantren tentu akan jadi daya tarik tersendiri untuk meraup suara minimal 34.000 – 35.000 suara. Sebab untuk mendapatkan 3 kursi maka harus di bagi 5 dengan sistem pembagian kursi saint lake.
ADVERTISEMENT
Dua incumbent dan tambahan caleg yang ada saat ini idealnya bisa dikejar. Jika ini tercapai akan menjadi sejarah sebab di satu dapil parpol mendapatkan 3 kursi. Selama ini belum pernah terjadi, paling banyak hanya 2 kursi.
Menyusul Partai Golkar, Tambahan suara partai Golkar akan berasal dari hengkangnya politikus Hanura ke Golkar, meski mencalonkan di DPRD Provinsi tetapi efek elektoralnya akan berimbas. Apalagi anaknya juga caleg DPRD Blora.
Bergabungnya beberapa mantan Kades dalam satu dapil, secara tidak langsung akan menambah suara minimal ntuk mencapai 18.000 suara. Dimana pada Pemilu 2019, Golkar memperoleh 12.902 suara.
Kemudian Partai PAN dimungkinkan akan pecah telur. Pemilu 2019 memperoleh 4.818, atau kursi ke-13. Melihat caleg yang ada dan dukungan dari Ketua Umum PAN Zulhas. Tentu diharapkan bisa meraih suara minimal 7.000 atau kursi ke-10/11.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan Parpol lain yang telah mendapatkan kursi, rasanya masih akan tetap sama. PPP (13.511) kursi ke-4 di Pemilu 2019. Pemilu 2024 tetap satu kursi namun dengan jumlah suara yang akan berkurang.
Geridra (10.048) kursi ke-7, juga tetap satu kursi dengan jumlah suara akan bertambah namun tidak sampai tembus 2 kursi. Meski ada elektoral prabowo-gibran dan juga saat ini di pegang oleh mantan Bupati Blora Djoko Nugroho
PKS tetap akan mendapatkan satu kursi, berbekal 6.173 mendudukikursi ke-10, Pemilu 2024 nampakya akan tetap sama. Suara akan bertambah namun tidak signifikan. Militansi kader menjadi salah satu alasan PKS di dapil 1 akan tetap mempertahankan kursinya.
Partai yang kemungkinan bisa masuk tentunya Demokrat, sebab ada caleg impor dari Rembang. Dengan latar belakang yang juga isi tasnya banyak berpotensi mengeser PAN.
ADVERTISEMENT
Secara umum, berdasarkan analisi perolehan suara Pemilu 2019 dan kontestasi saat ini, dengan melihat komposisi caleg. Maka dari 11 kursi yang diperebutkan untuk Dapil Blora 1. Nantinya PKB (3), Golkar (2), PDI-P (1), Nasdem (1), Gerindra (1), PPP (1), PKS (1), PAN (1). Bagimana, anda boleh tidak sependapat!.
Pemilih mencoblos di TPS pada Pemilu 2019 di Desa Sogo Kecamatan Kedungtuban Blora