Liburan Tiga Hari di Kota Batu Rasanya Tak Cukup

Kitty Katherina
Seorang peneliti sosial di BRIN dan seorang Ibu yang suka jalan-jalan.
Konten dari Pengguna
20 April 2024 23:06 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kitty Katherina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Libur lebaran adalah waktu yang tepat untuk berlibur bersama keluarga meskipun tidak merayakan karena saat itu anak libur sekolah dan orang tuapun mendapat cuti yang cukup panjang. Perjalanan keluar kota dapat menjadi pilihan berwisata memanfaatkan waktu yang ada. Tahun ini kami sekeluarga melakukan perjalanan berwisata ke beberapa tempat, salah satunya Kota Batu di Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Kota Batu, si Kota Apel yang terletak 90 km dari Surabaya atau 15 km dari Kota Malang, adalah sebuah kota pegunungan yang sejuk dan indah. Bangsa Belanda pun kagum akan keindahan kota ini sampai dijuluki Swiss Kecil di Pulau Jawa (De Kleine Zwitserland).
Jauh-jauh hari kami sudah memesan penginapan untuk 3 malam dan merencanakan detail perjalanan dari Kota Depok. Kami bermaksud untuk mengunjungi Jatim Park 1, 2 dan 3. Kami menginap di Desa Punten, sekitar 5 km dari alun-alun Kota Batu atau sekitar 7 Km dari Jatim Park 1.
Pintu masuk Jatim Park 1 (Sumber: dokumentasi pribadi)

Hari pertama

Kegiatan wisata kami mulai dari Jatim Park 1. Saat kami berkunjung adalah satu hari sebelum hari Raya Idul Fitri sehingga tempat permainan relative masih sepi. Kami menghabiskan waktu seharian di destinasi wisata ini, mencoba hampir semua permainan bahkan ada yang berulang.
ADVERTISEMENT
Berbagai wahana mulai dari yang “biasa” sampai yang paling ekstrim bisa kita nikmati sepuasnya. Seperti tertulis di dalam brosur, kurang lebih ada 53 wahana di Jatim park 1 ini. Dengan tiket terusan seharga Rp. 140.000,- kita sudah bisa menikmati hampir semua wahana yang ada.
Objek wisata ini didirikan tahun 2001 dan mulai beroperasi pada Maret 2002. Mengusung konsep Taman Belajar dan Rekreasi, wisatawan diajak mengikuti rute kunjungan yang dimulai dengan pajangan yang berkaitan dengan budaya dan pengetahuan, baru menuju ke wahana permainan.
Rute kunjungan diawali dengan ornamen-ornamen budaya dari seluruh Nusantara, meliputi rumah dan pakaian adat, senjata, serta kejadian dan tempat monumental dari seluruh wilayah di Indonesia. Rute ini cukup panjang, anak-anak terlihat mulai bosan dan tidak sabar untuk sampai ke wahana permainan.
ADVERTISEMENT
Akhirnya kami sampai di surganya permainan yang memacu adrenalin. Kami mencoba hampir semua wahana yang beroperasi. Mulai dari Sky Ride, Sky Swinger, Gold Mining, lanjut Gatot Kaca dan Himalaya Coaster, Gocart, Trampoline, Bumper Car, Flying Tornado, Spinning Coaster, Bioskop 3D, Rumah Pipa, Fish Park, Airborne Shot.
Bagi saya, yang tidak terlalu menyukai wahana permainan ekstrim, rumah pipa menjadi favorit saya. Di wahana ini kita masuk ke dalam ruang labirin yang relative sempit dan gelap untuk mencari jalan keluar. Arena ini diawasi CCTV sehingga jika ada yang ketakutan di dalam atau mengalami masalah, petugas siap sedia membantu.
Berbagai wahana di Jatim Park 1. Sumber: dokumentasi pribadi

Hari Kedua

Hari kedua kami ke Jatim Park 3, anak-anak tidak sabar ke Dino Park setelah melihat foto-fotonya di internet. Kami memilih tiket terusan Dino Park dan The Legend Star seharga Rp. 185.000,-. Awalnya kami merasa bingung kenapa tiket terusan hanya tersedia untuk 2 destinasi saja. Namun di akhir kebingungan kami terjawab.
ADVERTISEMENT
Dibuka mulai pukul 11.00, berbagai wahana seru sudah menanti. Diawali dengan masuk ke wahana museum Dino yang penuh dengan pengetahuan sejarah dari Dinosaurus. Terdapat uraian detail tentang Dinosaurus dalam bentuk diorama dan patung-patung yang menyerupai Dinosaurus baik tampilan maupun ukurannya.
Museum Dinosaurus di Dino Park. Sumber: dokumentasi pribadi
Wahana selanjutnya adalah kereta lima zaman. Dengan menaiki kereta dengan kapasitas masing-masing 24 orang kita diajak berkeliling melewati Zaman Permian, Triassic, Jurassic, Cretaceous dan Zaman Ice Age. Dalam satu sesi ini, terdapat dua kereta yang beroperasi sekaligus. Terlihat antrian cukup panjang untuk wahana ini, namun ketika dilalui waktu yang dibutuhkan tidak lebih dari 30 menit.
Kereta lima zaman di Dino Park. Sumber: dokumentasi pribadi
Setelah wahana ini kita melewati jembatan akar dan disambut dengan puluhan pilihan permainan yang sangat sayang dilewatkan. Raptor Spinner jadi favorit anak-anak yang memang sangat menyukai permainan ekstrim. Diayun sampai ketinggian kurang lebih 10 meter menjadi sensasi tersendiri bagi yang bisa menikmati. Berhubung belum terlalu ramai saat hari raya lebaran, pengunjung bisa berulang kali bermain.
Raptor Spinner di Dino Park. Sumber: dokumentasi pribadi
Selain Raptor spinner juga tidak kalah seru, Dino Action – Naga Cloning, Bumper Car, Rodeo Bull, 3D Aquarium, Ice Age dan Negara Dinosaurus. Dino Action-Naga Cloning menurut saya yang paling berkesan di Dino Park ini.
ADVERTISEMENT
Menaiki perahu arus kita dibawa berkeliling di ruang penelitian “Profesor Gila” tentang hewan-hewan purba dengan suasana gelap dan cukup menegangkan bagi anak-anak. Hingga sampai ke ujung, bersama perahu kita terjun ke kolam arus dan kembali lagi ke tempat semula saat naik.
Tak terasa hari sudah semakin sore, waktu berlalu sangat cepat ketika menikmati wahana-wahana yang ada, hingga teringat akan destinasi lain yang sudah kami beli tiketnya, The Legend Stars. Destinasi ini berisi patung lilin para tokoh nasional dan internasional dengan prestasinya masing-masing baik di bidang politik, olahraga, seni peran, serta penyanyi.
Salah satu patung lilin di di The Legend Stars. Sumber: dokum
Selain itu, di sini kita juga dapat merasakan suasana beberapa negara seperti Yunani, Belanda, Korea Selatan, Jepang dan China. Dengan kaki yang mulai terasa pegal kami berusaha menikmati setiap entitas yang disuguhkan. Sekitar pukul 20.00 kami meninggalkan destinasi ini, dengan melirik destinasi lain di Dino Mall yang belum sempat kami kunjungi. Kami jadi paham kenapa tiket terusan hanya ada untuk 2 destinasi saja.
ADVERTISEMENT

Hari ketiga

Di hari ketiga ini kami sudah mulai kelelahan, sehingga rencana ke Jatim Park 2 kami urungkan. Hal ini juga karena rasa penasaran akan Jatim Park 3 yang belum tuntas. Kami putuskan ke Dino Mall menikmati Fun Tech Plaza dan Wahana Labirin. Fun tech menyediakan berbagai permainan futuristic yang sangat diminati anak-anak dan orang tuapun bisa terlibat.
Begitu juga dengan Wahana Labirin, bersama keluarga mencari jalan keluar dari labirin yang membingungkan meninggalkan kenangan tersendiri. Hanya setengah hari kami di sini karena kami harus melanjutkan perjalanan ke kota lain, agar tidak melewati malam di jalan.
Secara keseluruhan wahana permainan yang ada di Kota Batu ini sangat lengkap dan tidak membosankan bagi orang luar daerah seperti kami. Jatim Park 1 menyediakan beragam permainan untuk semua usia, sehingga bisa menjadi destinasi keluarga. Sementara Jatim Park 3, terlihat mengusung konsep yang lebih kekinian dan menawarkan hal yang berbeda dari Jatim Park 1 sehingga tidak saling mematikan.
ADVERTISEMENT
Manajemen kedua destinasi wisata ini sangat baik, semua arena nyaman bagi pengunjung, ketika ada antrean untuk wahana favorit, antreannya tidak melebihi 30 menit, toilet banyak tersedia dengan kebersihan yang terjaga. Tiga hari tidak cukup untuk menjelajah semua destinasi yang ada di Kota Batu. Hal ini menggoda kami untuk datang lagi ke kota ini, menuntaskan destinasi yang belum terjamah.