Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Konjen RI Davao Dorong Peningkatan Dagang dan Wisata Intra-ASEAN
30 April 2018 9:43 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari Kjri DavaoCity tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"ASEAN di usianya yang ke-50 telah menjadi kekuatan ekonomi keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Uni Eropa, dan RRT dengan nilai total perdagangan sebesar $ 2,2 triliyun USD Namun presentase perdagangan, investasi dan wisata antar sesama ASEAN masih rendah. Misalnya, nilai perdagangan Filipina dengan negara-negara ASEAN cuma $ 30,9 milyar USD atau 5,9%, Indonesia sebesar 13,3%, dan Malaysia sebesar 18,8%. Artinya, negara-negara ASEAN lebih banyak berdagang dengan negara bukan anggota ASEAN," ujar Konsul Jenderal RI di Davao City, Berlian Napitupulu dalam pertemuan BIMP EAGA Roadshow di Palawan Island Filipina pada 19 April 2018.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Konjen Berlian Napitupulu menyatakan: "di bidang investasi, persentasi ASEAN intra-investment lebih kecil lagi. Misanya porsi investasi Indonesia di ASEAN senilai $ 9,7 milyar USD (39% ), Filipina senilai $ 534 juta USD (2%), dan Malaysia senilai $ 2 milyar (8 %). Demikian pula di bidang pariwisata: jumlah turis Filipina yang berkunjung ke sesama negara ASEAN hanya 9%, sedangkan Indonesia lebih besar yaitu sekitar 23%.
"Coba bayangkan, Indonesia dan Filipina adalah negara tetangga, bangsa serumpun dan sama-sama anggota ASEAN, tetapi mengapa hanya sedikit diantara kita yang saling mengunjungi? Mengapa kita tidak saling berdagang?," tanya Konjen dengan penasaran.
Konjen Berlian menyatakan hal itu karena dalam berbagai pertemuan ia sering menemukan fakta bahwa hanya sedikit publik di Filipina yang pernah berkunjung ke Indonesia. Dalam pertemuan BIMP EAGA tersebut, Berlian juga menemukan fakta bahwa dari 95 orang peserta hanya 12 orang yang pernah berkunjung ke Indonesia. "Kalau ditanya publik di indonesia tentang Filipina mungkin jawabannya sama," imbuh Berlian
ADVERTISEMENT
"Salah satu penyebabnya adalah sedikitnya pengetahuan dan pemahaman antara potensi masing-masing. Potensi dan peluang di bidang ekononi, sosial budaya dan pariwisata. Mungkin banyak orang di Filipina yang tidak tahu bahwa di Sulawesi Indonesia terdapat beberapa taman laut yang sangat indah di dunia. Saya pun tidak tahu bagaimana indahnya underground river di Palawan Filipina kalau tidak pernah berkunjung ke sini," ujar Berlian.
Oleh karena kita harus bertukar informasi, saling kontak dan saling kunjung serta saling mempromosikan potensi masing-masing," tambah Berlian.
Dalam kaitan itu, Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Davao City melakukan serangkaian kegiatan promosi ekonomi, sosial budaya dan pariwisata. Tahun lalu kami menyelenggarakan 10 expo dan 4 diantaranya solo Indonesia trade Expo. Tahun 2018 kami akan mengadakan 6 joint expo dan 2 solo expo termasuk The Second Indonesia Food and Beverage Expo yang akan diadakan di Abreeza Mall Davao City pada 29 Juni-1Juli 2018.
ADVERTISEMENT
Expo tersebut meruapakan bagian dari upaya kita bersama untuk meningkatkan load factor dari Davao-Bitung RORO sea connection yang diluncurkan Presiden kedua negara yang saat mengalami kendala.