Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengusaha Filipina Minati Produk Makanan dan Minuman Indonesia
1 Juli 2018 7:57 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
Tulisan dari Kjri DavaoCity tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
“Sebanyak 142 orang peserta memadati pertemuan bisnis bertajuk Promoting Indonesia-Philippine Economic Relation through outcome-oriented Business Network yang kami selenggarakan di Hotel Marco Polo Davao City pada 28 Juni 2018. Jumlah tersebut sungguh membanggakan, karena sebenarnya kami hanya menargetkan sekitar 80-100 orang saja. Peserta perteman terdiri dari 33 orang pengusaha dari Indonesia dan 109 orang dari pengusaha, asosiasi pengusaha, kamar dagang, pejabat Departemen Perdagangan dan Industri kota Davao City, General Santos City dan Zamboanga City, Filipina,”demikian tutur Berlian Napitupulu, Konsul Jenderal RI di Davao City.
ADVERTISEMENT
“Para pengusaha Indonesia tersebut mewakili 21 perusahaan makanan dan minuman dari Jakarta, Medan dan Denpasar yang ingin ekspansi pasar dan mencari mitra potensial di Filipina, khususnya di Mindanao. Mayoritas perusahaan tersebut adalah major player dalam industry makanan dan miniman (F&B) di Indonesia, diantaranya Garuda Food, Olaga Food, Unibis, Monde Biscuit, Indocafe, Kapal Api, Kripik Kusuka, Siantar Top, dan Kripik Maiich. Disamping itu, hadir pula perwakilan perusahaan Mayora, Recheese, Kalbe Farma dan Sosro di Manila dan Davao. Sedangkan dari pihak Filipina adalah wholeseller, distributor, pemilik mall/supermarket, trader, dan beberapa retailer serta pejabat Departemen Perdagangan dan Industri setempat,” urai Konjen Berlian Napitupulu.
"Kami sangat puas dan senang dengan hasil yang diperoleh dalam kegiatan Business Meeting dan Business Matching malam ini. Bukan saja karena banyaknya peserta pertemuan yang datang, tetapi juga telah terjadi transaksi bisnis yang konkrit. Kami sedang menghitung nilai kontrak yang dicapai karena sebagian masih dalam negosiasi. Ternyata Para pengusaha Filipina menyukai rasa sampel produk yang ditampilkan dan harganya dinilai cukup murah. Itulah tujuan dari penyelenggaraan Business Matching yang bersifat outcome oriented ini,” ujar Konjen Berlian.
ADVERTISEMENT
“Memang hubungan perdagangan kedua Negara meningkat signifikan dalam dua tahun terakhir, tapi didominasi Luzon di pihak Filipina dan Pulau Jawa di pihak Indonesia, bukan oleh pulau yang berbatasan yaitu Mindanao dan Sulawesi/Kalimantan. Padahal Mindanao adalah pasar yang potensial dan belum digarap secara intensif. Oleh karena itu, kami lakukan Business Matching ini dan the Second Indonesian Food and Beverage Expo yang akan diselenggarakan di Abreeza Mall Davao City mulai 29 Juni sampai 1 Juli 2018. Selama Expo, akan diadakan pameran produk, promosi pariwasata, sajian kuliner Indonesia, dan spicy eating challenge memakan kripik Maichi terpedas. Tak ketinggalan penampilan tarian tradisional dan kuis tentang Indonesia guna menarik lebih banyak pengunjung,” pungkas Berlian.
Sementara itu, pejabat Fungsi Ekonomi KJRI Davao City, Wahyu Permana, menyatakan Pertemuan B2B di Marco Polo Hotel dan Expo Makanan dan Minuman di Abreeza Mall Davao merupakan 2 kegiatan dari 8 promosi ekonomi yang dilakukan oleh KJRI Davao City tahun ini. Kegiatan lain adalah the Second Indonesian Manufacture Expo (Oktober), misi dagang (Oktober), Zamboanga Peninsula Expo (Oktober), business seminar, cooking demo (September), dan Economic-Cultural mixed Expo (Agustus). (Sumber: KJRI Davao City)
ADVERTISEMENT