Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Siswa Sekolah Indonesia Davao Kunjungi University of Mindanao
19 Februari 2018 10:43 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Kjri DavaoCity tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Konsul Jenderal RI Berlian Napitupulu mengajak 25 siswa kelas 11 dan 12 Sekolah Indonesia Davao (SID) berkunjung ke University of Mindanao (UM) di Davao City pada 7 Februari 2018. Turut dalam kunjungan adalah Sekretaris Pertama Endah R. Yuliarti; Kepala SID Agus, Wakil Kepala SID dan Wali Kelas serta Staf KJRI Davao City.
ADVERTISEMENT
“Kunjungan ke UM merupakan bagian dari kegiatan ektra-kurikuler guna mengenalkan para siswa pada dunia luar dan kehidupan nyata serta berbagai tantangan yang akan mereka hadapi kelak. Pada tahun 2017, para siswa SID diajak untuk mengunjungi sebuah pabrik dan Balai Pelatihan Kerja terbesar di Davao City,” kata Konjen Berlian dalam sambutan pembukaan.
“Para siswa SID merupakan anak-anak dari masyarakat keturunan Indonesia, yang lahir dan menetap di Mindanao. Mereka tidak pernah berkunjung ke perguruan tinggi setempat di Filipina. Para siswa tersebut akan lulus dari SID pada Juli 2018 mendatang, sehingga kunjungan ke UM bermanfaat bagi mereka untuk mengetahui seluk-beluk dan program studi yang ditawarkan oleh UM yang indah dan asri ini,” imbuh Konjen Berlian.
Sementara itu, Wakil Rektor UM Dr. Ronnie V. Amorado, bersama dengan Wakil Rektor Bidang Hubungan Luar Negeri dan Urusan Internasional Dr. Reynaldo Castro, menyambut hangat kunjungan Konjen RI dan para siswa SID yang selwnjutnya memperkenalkan universitasnya melalui presentasi video.
ADVERTISEMENT
Presentasi video menampilkan profil dan capaian UM, termasuk kerja sama yang dilakukan dengan universitas di berbagai negara, termasuk Indonesia, seperti Universitas Bhayangkara (UBJ), Universitas Muhammdiyah Yogyakarta (UMY), dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Selain itu, Dr. Amorado juga membagikan booklet mengenai program studi dan beasiswa yang ditawarkan oleh UM serta persyaratan bagi mahasiswa asing yang akan mendaftar kuliah di UM.
Para siswa SID sangat gembira mendapat kesempatan berkunjung ke salah satu universitas terbesar di Mindanao tersebut. Mereka sangat antusias mengajukan beberapa pertanyaan mengenai program studi yang menjadi minat mereka setelah lulus dari SID serta program beasiswa yang ditawarkan oleh UM.
Menurut Pejabat Fungsi Pensosbud Endah R. Yuliarti, UM merupakan sebuah universitas swasta yang didirikan oleh Guillermo E. Torres, Sr. pada Juli 1946. UM memiliki empat kampus, yang tersebar tidak hanya di Davao City, tapi juga di beberapa kota/daerah lainnya di kawasan Mindanao, yaitu di Digos City, Tagum City, Peñaplata, Guianga, Tibungco, Panabo, Cotabato City, dan Bansalan. Saat ini UM memiliki 24.000 mahasiswa setempat dan 13 mahasiswa asing dari 6 negara, yaitu Indonesia, Korea Selatan, Libya, India, Belanda, dan Turki. Satu-satunya mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di UM adalah Sdri. Chadijah Saraswati Sumanang, putri dari Sdr. Nanang Sumanang (Wakil Kepala SID). Ybs sebelumnya pernah menjabat Presiden Mindanao International Student Association (MISA).
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungan tersebut, Sdri. Chadijah Saraswati, mahasiswi tahun keempat pada Fakultas Psikhologi UM, membagikan pengalamannya mengenai kurikulum pendidikan, fasilitas, dan suasana belajar di kampus UM, yang dikatakan nyaman, sangat terbuka, dan toleran terhadap perbedaan agama, serta tidak mahal.
“Tidak terdapat diskriminasi di UM, lingkungan belajar yang nyaman, dan sebagian besar jajaran fakultas sangat membantu, khususnya bagi para mahasiswa asing,” kata Chadijah.
Sebelum mengakhiri kunjungan ke UM, Konjen Berlian memotivasi para siswa SID untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi guna mencapai tujuan hidup mereka. “Pendidikan merupakan alat yang paling baik untuk menghadapi dunia yang berubah sangat cepat dan berkompetisi antar negara berkembang,” pungkas Konjen Berlian.
Diharapkan kunjungan ini dapat menjadi sarana bagi para siswa untuk mampu membentuk persepsi yang lebih baik mengenai pentingnya pendidikan bagi masa depan mereka.
ADVERTISEMENT