Konten dari Pengguna

Pengembangan Produk Unggulan UMKM di Desa Tlatar Kandangan: Serbuk Kentos

KKN 191 UMY
Biografi dan Keunggulan Desa Tlatar, Sempu, Wonokerto, Turi, kab. Sleman, DIY
14 Februari 2022 15:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KKN 191 UMY tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Desa Tlatar Kandangan merupakan salah satu desa di kaki gunung Merapi yang mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani salak. Hasil salak yang melimpah dapat diolah menjadi berbagai jenis hidangan, salah satu diantaranya yaitu biji salak itu sendiri. Masih banyak masyarakat tidak tahu bahwa bagian biji merupakan bagian yang bermanfaat dari buah salak.

produk bimbingan oleh kelomk KKN 191 UMY berupa minuman serbuk kentos
zoom-in-whitePerbesar
produk bimbingan oleh kelomk KKN 191 UMY berupa minuman serbuk kentos
ADVERTISEMENT
KKN 191 UMY memilih pengembangan UMKM serbuk biji salak atau yang disebut kentos ini sebagai proker utama di bawah bimbingan dari Dr. drg. Tita Ratya Utari, Sp. Ort sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Pada pengembangan UMKM ini kelompok KKN 191 UMY turut menciptakan nama produk, memberikan inovasi untuk kemasan, membantu proses produksi serta pemasaran dari produk tersebut.
ADVERTISEMENT
UMKM biji salak ini merupakan pengolahan sampah organik dari buah salak menjadi sebuk kentos. Proses pembuatan dari serbuk kentos ini sendiri yaitu dengan mengambil biji salak yang tidak terpakai dari para petani salak, lalu dicuci dan dikeringkan dengan cara dijemur di bawah terik matahari. Setelah kering, biji salak disangrai kemudian dihaluskan dengan blender hingga dua kali proses penghalusan untuk mendapatkan hasil maksimal.
Serbuk kentos bermanfaat untuk mengatasi asam urat dan memperlancar sistem pencernaan. Tidak hanya itu serbuk kentos juga sangat cocok untuk para penderita disentri dan diare, serta dapat mencegah hipertensi.
Adanya olahan serbuk kentos ini perlu diketahui oleh khalayak pembaca agar dapat merasakan khasiatnya sebagai salah satu alternatif obat herbal untuk beberapa penyakit tertentu. Selain itu rasa dari serbuk biji salak ini sendiri hampir mirip dengan citra rasa kopi sehingga dapat dinikmati sebagai minuman hangat.
ADVERTISEMENT
Program kerja ini dijalankan oleh kelompok KKN 191 yang beranggotakan 8 orang meliputi Sam Dhimas sebagai ketua dan Devara Izzatun dari Program Studi Hubungan Internasional, Amelia Rachma dari Program studi Akuntansi, Assha Kamila dari Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Prioni Rahmanda dari Program Studi Ilmu Hukum, Raja Rola dari Program Studi Farmasi, Randika Pratama dari Program Studi Manajemen, dan Ahmad Syahril dari Program Studi Agama Islam.