Konten dari Pengguna

Meningkatkan Kewaspadaan Remaja Desa Bocek di Media Sosial oleh Tim UM 2021

KKN UM 2021 Bocek Malang
Kuliah Kerja Nyata oleh Mahasiswa Universitas Negeri Malang 2021 yang bertempat di Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
10 Desember 2021 10:28 WIB
clock
Diperbarui 24 Desember 2021 13:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KKN UM 2021 Bocek Malang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Poster bijak dalam bersosial media yang disusun oleh Mahasiswa KKN UM 2021 (sumber: Dokumentasi KKN UM 2021)
zoom-in-whitePerbesar
Poster bijak dalam bersosial media yang disusun oleh Mahasiswa KKN UM 2021 (sumber: Dokumentasi KKN UM 2021)
ADVERTISEMENT
Seiring dengan perkembangan teknologi, banyak aspek kehidupan manusia telah meningkat kualitasnya dan penggunaan teknologi pun menjadi semakin mudah dilaksanakan. Salah satu aspek kehidupan yang mengalami peningkatan adalah komunikasi antar individu. Dahulu banyak orang yang berkomunikasi langsung dengan bertatap muka atau melalui media surat yang membutuhkan waktu lama dalam proses penyampaian surat kepada penerima yang dituju. Namun saat ini dengan perkembangan teknologi, komunikasi bisa dapat dilakukan dengan mudah dengan berbagai cara dan tanpa perlu bertatap muka atau menunggu lama seperti bertelepon, mengirimkan short message (SMS) melalui ponsel, atau yang paling banyak digunakan adalah menggunakan media sosial melalui internet. Media sosial adalah sebuah media online yang digunakan oleh banyak orang untuk berkomunikasi secara mudah tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Dengan berbagai kemudahannya, media sosial bisa digunakan oleh banyak orang dan tak terkecuali bagi anak-anak dan remaja.
ADVERTISEMENT

Bahaya Media Sosial bagi Remaja dan Anak-Anak

Jenis sosial media yang saat ini marak dijumpai di tengah masyarakat (sumber: canva.com)
Selain memberikan kemudahan dalam berkomunikasi, media sosial juga memberikan banyak efek yang cukup merugikan bagi penggunanya terutama remaja dan anak-anak. Dilansir dari kumparan, beberapa efek merugikan media sosial untuk remaja dan anak-anak adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT

Remaja dan Anak-Anak di Desa Bocek

Siswa MTs Al-Maarif merupakan salah satu bagian dari remaja di Desa Bocek (sumber: Dokumentasi KKN UM 2021)
Desa Bocek memiliki banyak sekali penduduk yang mendiami wilayahnya. Berdasarkan data administrasi desa pada tahun 2009 , sebanyak 8.000 jiwa penduduk tercatat sebagai Warga Desa Bocek dengan 1.776 jiwa berada di rentang usia 5 sampai 19 tahun. Dengan banyaknya warga desa yang masih termasuk dalam lingkup usia remaja dan anak-anak, tidak menutup kemungkinan bahwa banyak diantaranya yang terancam mendapatkan efek berbahaya dari sosial media. Berbekal ilmu yang sudah didapatkan dari perkuliahan sebelumnya, salah satu Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Malang yakni Irma Fatkhiatin dan dibimbing oleh Bapak Andika Bagus Nur Rahma Putra, S.Pd, M.Pd selaku Dosen Pendamping Lapangan, berinisiatif untuk memberikan sosialisasi terkait bagaimana cara agar tidak terjebak dalam efek negatif dari media sosial.
ADVERTISEMENT
Sosialisasi dilaksanakan pada selama dua hari di dua tempat yang berbeda. Hari pertama dilaksanakan pada Senin (22/11) di sekolah MI Nasyrul Ulum yang memiliki sejumlah 400 siswa dengan rentang usia 5 tahun sampai 12 tahun dan hari kedua dilaksanakan pada Selasa (23/11) di sekolah MTs Al-Maarif yang memiliki 130 siswa dengan rentang usia 12 tahun hingga 15 tahun. Sosialisasi dilaksanakan di lingkungan sekolah dengan harapan bahwa remaja dan anak-anak lebih mampu memfokuskan diri terhadap pendidikannya tanpa terganggu dengan adanya media sosial hingga menyebabkan efek-efek yang berbahaya atau buruk.

Persiapan dan Pelaksanaan Sosialisasi

Proses penempelan poster di majalah dinding MTs Al-Maarif (sumber: Dokumentasi KKN UM 2021)
Sosialisasi dilaksanakan dalam bentuk poster yang ditempel di majalah dinding miliki sekolah. Poster berukuran A3 dan dibuat menggunakan website Canva. Pembuatan poster memakan waktu selama tiga hari yakni pada Rabu (17/11) untuk penyusunan informasi dalam poster, Kamis (18/11) untuk penyusunan desain poster, dan Jumat (19/11) untuk pencetakan poster. Pada pelaksanaannya, Irma Fatkhiatin selaku mahasiswa yang bertanggung jawab dalam kegiatan sosialisasi meminta izin kepada pihak sekolah untuk menempelkan poster di tempat yang sesuai. Setelah mendapat persetujuan, poster ditempel dan bisa diakses secara langsung oleh siswa di sekolah tersebut. Semoga dengan adanya poster bijak bersosial media ini, banyak remaja dan anak-anak di Desa Bocek yang menyadari pentingnya bijak dalam bermedia sosial.
ADVERTISEMENT