Karang Taruna Desa Manang, Garda Depan Pencegahan HIV/AIDS

Pemaparan edukasi mengenai HIV/AIDS

[Sukoharjo] – Karang Taruna Desa Manang kini mengambil peran sentral dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Sebagai organisasi kepemudaan yang dekat dengan masyarakat, Karang Taruna dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dalam mengatasi masalah kesehatan ini.

Pada hari Jumat (24/7/2024) dilaksanakan sosialisasi mengenai HIV/AIDS yang bertempat di Pendopo Balai Desa Manang. Hal ini dilakukan untuk menanggapi berbagai mitos yang masih beredar di masyarakat serta memberikan pemahaman yang benar tentang penyakit menular seksual ini.

Maharani Alisia Putri, selaku mahasiswi keperawatan Universitas Diponegoro yang menjadi pelaksana dalam kegiatan sosialisasi mengenai HIV/AIDS mengungkapkan bahwa masih banyak masyarakat yang memiliki informasi yang keliru tentang HIV/AIDS. “Mitos-mitos seperti HIV/AIDS hanya menular pada kelompok tertentu atau dapat menular melalui gigitan nyamuk, konsumsi makanan bersama dan lain sebagai masih sering kita dengar,” ujarnya.

Dalam sosialisasi yang digelar hari ini, berbagai fakta tentang HIV/AIDS dipaparkan secara detail. Mulai dari cara penularan, gejala, hingga upaya pencegahan. Peserta sosialisasi tampak antusias mengikuti diskusi yang dilaksanakan dalam mengukur pemahaman mengenai HIV/AIDS yang ada di kalangan masyarakat.

“Dari sosialisasi yang ada bisa menjadikan sebuah penambah pengetahuan yang ada, karena tidak semua orang tahu mengenai HIV/AIDS serta hal-hal sebenarnya terkait HIV/AIDS sendiri. Saya sendiri merasa hal ini menambah pengetahuan saya,” ujar Diaz sebagai salah satu peserta sosialisasi.

Selain memberikan informasi yang benar, sosialisasi ini juga bertujuan untuk menghilangkan stigma negatif terhadap penderita HIV/AIDS. “Penderita HIV/AIDS berhak mendapatkan kehidupan yang normal dan dukungan dari lingkungan sekitar,” tegas Maharani.

Karang taruna Desa Manang diharapkan untuk terus berkomitmen dalam melakukan sosialisasi secara berkala. “Kami berharap dengan sosialisasi yang intensif, masyarakat dapat lebih bijak dalam menyikapi HIV/AIDS dan tidak lagi termakan oleh mitos-mitos yang tidak berdasar,” pungkas Maharani.