Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Gelar Sosialisasi Anti Bullying di Sekolah Dasar

KKN Reguler UIN Walisongo 83 Desa Kedungboto
Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Posko 17 Desa Kedungboto, Limbangan, Kendal.
25 November 2024 11:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KKN Reguler UIN Walisongo 83 Desa Kedungboto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Limbangan, 07 November 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang melaksanakan sosialisasi anti-bullying di SDN 4 Kedungboto, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap dampak negatif bullying dan membangun budaya positif di lingkungan sekolah. Mengusung tema "Stop Bullying: Bersama Kita Wujudkan Sekolah Ramah Anak", kegiatan ini dihadiri oleh siswa kelas 1 hingga kelas 6. Sosialisasi berlangsung dengan suasana interaktif dan edukatif, sehingga mampu menarik perhatian peserta. Acara ini diawali dengan pembukaan oleh Kepala Sekolah SDN 4 Kedungboto, Bapak Tri Setyabudi, yang menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa KKN atas inisiatif tersebut.
Foto bersama Guru SD N 4 Kedungboto. Foto: Raihan Tasnim/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Foto bersama Guru SD N 4 Kedungboto. Foto: Raihan Tasnim/Kumparan
“Kegiatan ini sangat relevan untuk membentuk karakter anak-anak sejak dini. Bullying, sekecil apa pun bentuknya, dapat berdampak buruk bagi tumbuh kembang siswa. Semoga sosialisasi ini membawa manfaat besar bagi sekolah kami," ujar Bapak Tri dalam sambutannya. Materi sosialisasi disampaikan oleh tim mahasiswa KKN, yang dipimpin oleh Asriska Ayu dan di Moderatori oleh Shinta Devita. Dalam pemaparannya, Riska menjelaskan jenis-jenis bullying, mulai dari verbal, fisik, hingga bullying di media sosial atau cyberbullying. Ia juga memberikan penjelasan mengenai dampak negatif bullying terhadap korban, pelaku, dan lingkungan sekitar. “Kami ingin anak-anak memahami bahwa bullying bukanlah hal yang sepele. Dampaknya bisa menghancurkan rasa percaya diri seseorang dan menciptakan trauma yang mendalam. Oleh karena itu, kami mengajak siswa untuk lebih peka terhadap perasaan teman-temannya," jelas Rizka.
Foto bersama siswa SDN 4 Kedungboto. Foto: Raihan Tasnim/ Kumparan
Untuk memperkuat pesan anti-bullying, para mahasiswa KKN mengadakan sesi diskusi dan permainan edukatif. Siswa diminta untuk berdiskusi tentang contoh perilaku bullying yang pernah mereka saksikan atau alami. Kemudian mereka diajak bermain peran (role-playing) untuk mempraktikkan cara menghentikan bullying secara efektif.
ADVERTISEMENT
Pada akhir acara siswa beserta mahasiswa KKN bersama-sama membacakan deklarasi anti-bullying. Deklarasi ini berisi komitmen untuk tidak melakukan bullying dalam bentuk apa pun, saling menghormati, dan membantu teman yang membutuhkan. Deklarasi ini diikuti oleh seluruh peserta sebagai simbol keseriusan mereka dalam menciptakan perubahan positif.
Salah satu siswa kelas 5, Kayla, mengaku merasa lebih memahami pentingnya menjaga sikap terhadap teman. "Ternyata, bercanda yang kasar juga bisa disebut bullying. Sekarang saya tahu kalau kita harus saling menghargai supaya teman-teman merasa nyaman," katanya. Mahasiswa KKN UIN Walisongo berharap sosialisasi ini menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menghentikan bullying. "Kami ingin meninggalkan pesan yang kuat kepada siswa SDN 4 Kedungboto bahwa mereka memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman untuk semua," tutup Rizka.
ADVERTISEMENT