Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengintip Produksi Keripik Pisang: Pengalaman Unik Mahasiswa KKN UIN Walisongo
6 November 2024 12:49 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari KKN Reguler UIN Walisongo 83 Desa Kedungboto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kelompok KKN UIN Walisongo 2024 posko 17 berhasil melakukan kunjungan ke salah satu industri rumahan pembuatan keripik pisang. Kunjungan tersebut dilakukan di salah satu pelakau UMKM yang bertempat tinggal di Dusun Jingkol. Pemilik usaha keripik pisang yaitu Ibu Ning, memberikan kesempatan kepada para mahasiswa KKN untuk ikut langsung dalam pemembuatan keripik pisang mulai dari pemilihan bahan baku sampai menjadi produk yang siap jual.
ADVERTISEMENT
Pembuatan keripik pisang milik Bu Ning menggunakan pisang dengan kualitas yang baik. Jenis pisang yang dipakai Bu Ning yaitu pisang raja yang masih berwarna hijau. Berdasarkan penjelasan dari Bu Ning, beliau memilih pisang raja sebab harganya yang lebih terjangkau dari pada jenis pisang yang lain. Dalam sekali proses produksi Bu Ning bisa menghabiskan lebih dari dua tundun pisang. Akan tetapi, produksi keripik pisang Ibu Ning tidak dilakukan setiap hari dikarenakan stok pisang raja yang tidak selalu ada. Adapun variasi rasa yang diproduksi Bu Ning yaitu keripik pisang original dan keripik pisang rasa gurih.
Proses pembuatan keripik pisang dimulai dengan mempersiapkan bahan baku seperti pisang raja, minyak goreng, dan bumbu-bumbu. Setelah itu, pisang raja dikupas hingga bersih dan diiris tipis menggunakan alat khusus untuk memastikan ketebalan pisang yang seragam. Selanjutnya pisang yang sudah diiris dicuci untuk kemudian digoreng dalam minyak yang panas. Pada tahap penggorengan ini, pisang harus sering-sering diaduk agar kematangan pisang merata dan tidak gosong. Setelah pisang matang dan berwarna coklat kekuningan, bumbu asin yang terbuat dari bawang putih dan garam dimasukkan ke dalam penggorengan baru kemudain pisang diangkat dan ditiraskan.
ADVERTISEMENT
Keripik pisang yang sudah dingin kemudian dikemasi dalam wadah berupa plastik untuk dipasarkan. Bu Ning biasa menjual keripik pisang yang dihasilkan ke warung-warung di sekitar Desa Kedungboto hingga ke daerah Boja. Keripik pisang buatan Bu Ning dijual dengan harga Rp 1.000 untuk kemasan kecil dan Rp. 12.500 untuk kemasan ukuran ¼ kg. Selain dititipkan ke toko terdekat, Bu Ning juga menerima pesanan dari para konsumen.
Kunjungan tersebut tidak hanya membuka wawasan baru bagi mahasiswa mengenai pemanfaatan potensi lokal sebagai peluang usaha. Melalui kunjungan ini, mahasiswa menjadi lebih paham mengenai proses pembuatan keripik pisang secara langsung. Selain itu, dengan keterlibatan mahasiswa secara langsung dalam proses produksi dapat menumbuhkan minat dan motivasi mahasiswa untuk memulai usaha yang memiliki potensi besar
ADVERTISEMENT