Mahasiswa UPNVJT Perkenalkan Microgreens Solusi Urban Farming yang Menguntungkan

Kegiatan sosialisasi bersama warga. (Dokumentasi pribadi)

Mahasiswa KKNT – MBKM Kelompok 57 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) melakukan sosialisasi microgreens kepada Warga Jemur Wonosari (24/4). Kegiatan ini berlangsung di Pendopo Kelurahan Jemur Wonosari dan dihadiri perwakilan kelompok Tani, Ketua RW, serta beberapa staf Kelurahan Jemur Wonosari. Meski tak melibatkan banyak peserta, kegiatan sosialisasi berjalan lancar dan peserta nampak antusias.

Microgreens merupakan sayuran hijau berukuran mini namun kaya akan nutrisi meski ukurannya tidak sebesar sayur pada umunya. Penanamannya yang fleksibel dari segi tempat dan media tanam menjadi peluang besar untuk ditanam di perkotaan yang padat penduduk seperti di Jemur Wonosari.

Kegiatan percobaan penanaman oleh warga (Dokumentasi pribadi)

Tak hanya sosialisasi, peserta sosialisasi juga diajak untuk praktek menanam microgreens. Praktek ini dilakukan langsung oleh Hary Purnomo selaku perwakilan RW yang dibimbing oleh anggota Kelompok 57, Bagas Andhika. Dalam diskusi, Hary mengungkapkan jika tanaman microgreens ini memang menarik. Ditinjau dari prospek bisnis, microgreens memiliki peluang bisnis yang besar. Oleh karena itu, Hary menyarankan untuk melakukan sosialisasi lanjutan pada masyarakat sekitar khususnya dalam segi ekonomi.

Ema Indra, sekaligus PIC Kelurahan mengungkapkan jika dalam pengembangan microgreens ini perlu inovasi. Keberlanjutan budidaya ini bisa melakukan inovasi dengan menambahkan nutrisi pada media tanam, sehingga nantinya microgreens bisa tumbuh lebih cepat,” ujarnya setelah sosialisasi. Ema juga menambahkan, bila dilihat dari prospek bisnis, semakin cepat tanaman ini tumbuh, maka semakin menguntungkan.

Hal ini juga disampaikan oleh Danang Herzidan, ketua Kelompok 57. “Microgreens ini merupakan teknik pembudidayaan yang lumayan baru dan mulai dikenal banyak orang. Di Surabaya masih sedikit yang membudidayakan. Di Surabaya terutama Jemur Wonosari ini terkenal dengan urban farming melalui budidaya hidroponiknya. Oleh sebab itu kami ingin mengenalkan sekaligus mencoba mempraktekkan budidaya microgreens di Jemur agar warga disini terinspirasi atau menjadi alternatif lain dari hidroponik.”

Terkait kegiatan sosialisasi microgreens yang sudah berjalan, Danang mengungkapkan jika kegiatan sudah berjalan baik meski kurangnya jumlah peserta. Oleh karena itu, Danang mengungkapkan jika sosialisasi microgreens perlu perencanaan kembali. Danang juga berharap sosialisasi tetap bisa berjalan lancar dan partisipasi peserta bisa ditingkatkan kedepannya.(fky)