Konten dari Pengguna

Optimalisasi Limbah Jagung menjadi Pakan Ternak Kaya Nutrisi Bersama KKN UNS 320

KKN Bagor 320 UNS
Mahasiswa kuliah kerja nyata Universitas Sebelas Maret kelompok 320 periode Juli-Agustus
9 September 2024 12:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KKN Bagor 320 UNS tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sosialisasi dan Pelatihan Pengolahan Limbah Jagung Menjadi Pakan Ternak, Kamis (31/7)
zoom-in-whitePerbesar
Sosialisasi dan Pelatihan Pengolahan Limbah Jagung Menjadi Pakan Ternak, Kamis (31/7)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Desa Bagor memiliki potensi yang bisa dimanfaatkan dalam sektor pertanian, terutama jagung yang telah menjadi komoditas terbesar di desa ini. Jagung bukan hanya sekadar hasil pertanian untuk menghidupi masyarakat Desa Bagor, tetapi juga menjadi tulang punggung perekonomian lokal yang memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat. Keberadaan lahan pertanian yang memadai membuat Desa Bagor menjadi tempat yang cocok untuk bercocok tanam khususnya tanaman jagung sehingga menghasilkan output yang memuaskan, yang tidak hanya memenuhi kebutuhan Desa Bagor saja, tetapi juga berpotensi untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
Selain menjadi sumber pendapatan utama bagi mayoritas petani di Desa Bagor, jagung membuka peluang untuk pengembangan produk-produk olahan yang memiliki nilai jual tinggi. Dengan adanya inovasi dan teknologi dalam pengolahan jagung, komoditas ini dapat diolah menjadi berbagai produk seperti tepung jagung, pakan ternak, hingga makanan ringan dan produk kuliner lainnya.
Meskipun Desa Bagor memiliki potensi besar dalam budidaya jagung, terdapat tantangan yang perlu diperhatikan, yaitu limbah jagung yang hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal. Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan oleh tim Kuliah Kerja Nyata Tematik Kemitraan 320 UNS, limbah jagung, seperti tongkol, kulit, dan daun, sering kali hanya dianggap sebagai sisa produksi yang tidak bernilai, sehingga banyak yang dibuang atau dibakar dan menjadi sia-sia. Padahal, limbah ini memiliki potensi besar untuk diolah menjadi pakan ternak yang memiliki gizi dan nutrisi yang bermanfaat bagi ternak khususnya kambing dan sapi.
ADVERTISEMENT
Pemanfaatan limbah jagung dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan ekonomi desa. Dengan mengolah limbah menjadi produk bernilai tambah, Desa Bagor tidak hanya akan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan akibat pembuangan dan pembakaran limbah yang tidak terkelola dengan baik, tetapi juga menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat.
Untuk mewujudkan potensi ini, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, lembaga riset, dan masyarakat desa. Pelatihan dan penyuluhan tentang teknologi pengolahan limbah jagung, serta dukungan dalam bentuk peralatan, akan menjadi kunci dalam mengoptimalkan pemanfaatan limbah ini. Dengan terwujudnya progam tersebut, akan menjadikan Desa Bagor yang tidak hanya akan dikenal sebagai produsen jagung berkualitas tinggi, tetapi juga sebagai desa yang mampu mengelola sumber dayanya secara holistik, memanfaatkan setiap bagian dari tanaman jagung untuk kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil dari identifikasi yang dilakukan serta potensi yang ada di Desa Bagor, tim KKN 320 UNS menyelenggarakan kegiatan “Sosialisasi dan Pelatihan Pengolahan Limbah Jagung menjadi Pakan Ternak” kepada petani di Desa Bagor pada Rabu (31/7). Sosialisasi dan pelatihan tersebut diselenggarakan sebagai upaya untuk menanggulangi limbah jagung yang terbuang sia-sia. Di lapangan, terdapat beberapa upaya untuk menanggulangi limbah jagung. Dipilihnya pelatihan pengolahan limbah jagung menjadi pakan ternak dikarenakan warga Desa Bagor banyak yang memiliki ternak dari mulai kambing, sapi, hingga ikan. Harapannya, petani dan peternak dapat memanfaatkan sumber daya yang ada dan memperoleh nilai jual yang lebih tinggi dari limbah jagung yang dihasilkan.
Kegiatan ini diselenggarakan di Balai Desa Bagor dengan dihadiri lebih dari 60 orang yang berasal dari anggota kelompok tani, BUMDES (Badan Usaha Milik Desa), Baznas, dan perangkat desa dengan menghadirkan pembicara dari beberapa elemen, seperti Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan, Petani Milenial yang merupakan kelompok binaan dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan, penyuluh kehutanan, serta Pegadaian.
ADVERTISEMENT
Kegiatan dimulai dari pukul 09.30 sampai dengan 12.30 WIB. Pada sesi pertama, Pak Pujo Karyadi selaku koordinator penyuluh kehutanan Kabupaten Sragen menjelaskan pentingnya mengetahui kebutuhan gizi untuk ternak. Beliau menjelaskan kebutuhan nutrisi ternak yang dibutuhkan berdasarkan jenis ternak dan secara singkat, beliau juga menyampaikan cara mengolah pakan ternak.
Selanjutnya, para petani mengikuti pelatihan cara membuat dan mengolah limbah jagung menjadi pakan ternak yang dipimpin Pak Nur Annashor dari Petani Milenial. Petani ditunjukkan bahan-bahan yang digunakan seperti limbah jagung dan bahan probiotik. Kemudian dilanjutkan bersama-sama mengolah dan dengan memperhatikan komposisi tiap bahan.
Praktik Pengolahan Limbah Jagung oleh Petani Milenial
Menjelang penutupan, Pegadaian memberikan informasi yang berkaitan dengan investasi emas dan produk-produk Pegadaian lainnya, seperti gadai dan KUR, serta agen.
ADVERTISEMENT
Harapannya, dengan diadakan sosialisasi dan pelatihan ini, petani dapat mengolah limbah jagung menjadi produk yang dapat menghasilkan nilai jual yang juga bermanfaat untuk mendukung perekonomian.