Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Miris! Angka Positif COVID-19 Terus Meningkat,Kesadaran dan Kepdulian Masyarakat
14 Agustus 2020 16:01 WIB
Tulisan dari kkndaringuinsu143 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wabah virus corona atau COVID-19 menjadi pusat perhatian utama bagi seluruh Negara saat ini, karena wabah ini telah ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020. Virus ini pertama kali dideteksi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada bulan Desember 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
Kasus adanya virus COVID-19 di Indonesia dikonfirmasi oleh pemerintah pada tanggal 02 Maret 2020. Indonesia menjadi salah satu Negara dengan angka kasus tertinggi di Asia Tenggara. Hal ini ditandai dengan terus bertambahnya data orang-orang yang terinfeksi COVID-19. Bahkan, Lee Morgenbesser, seorang dosen Griffith University, ahli dalam politik Asia Tenggara menilai Indonesia sebagai Negara yang paling mengkhawatirkan dalam penanganan kasus COVID-19.
“Indonesia memiliki populasi yang sangat besar namun birokrasi yang tidak rapi. Penanganan krisis yang buruk di Indonesia akan membuat Negara terpapar semakin buruk,” kata Lee yang dilansir laman smh.com pada Selasa (24/03/2020) kala itu.
Jumlah kasus di Indonesia sendiri telah melewati jumlah kasus yang ada di China, tempat di mana COVID 19 ini pertama kali muncul. Per (13/08/2020), kasus terinfeksi COVID-19 di China dikonfirmasi sebanyak 84.786 kasus dan 4.634 meniggal, sedangkan Indonesia dikonfirmasi ada 132.816 kasus dan 5.968 meninggal.
ADVERTISEMENT
Berbagai upaya pencegahan pun dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mengatasi penyebaran wabah virus corona yang kian hari kian bertambah jumlah orang yang terinfeksi. Mulai dari social distancing, physical distancing, pembatasan perjalanan, karantina wilayah, pemberlakuan jam malam, pembatalan acara, penutupan fasilitas, serta pembatasan akses masuk ke setiap Negara, dan lain-lain.
Masyarakat dihimbau untuk mematuhi segala protokol kesehatan di antaranya, menjaga kebersihan tangan, jangan menyentuh wajah dengan tangan yang belum dicuci, terapkan etika batuk dan bersin karena saat batuk dan bersin tubuh akan mengeluarkan virus, menggunakan masker saat berpergian di luar rumah, jaga jarak, isolasi mandiri, jaga kesehatan, berolahraga, dan menghindari keramaian sebisa mungkin.
Lalu bagimana kesadaran dan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap bahayanya virus COVID-19?
ADVERTISEMENT
Faktanya, ada banyak orang yang mematuhi protokol kesehatan namun tidak sedikit pula orang-orang yang mengabaikan bahayanya virus corona. Ketidakpedulian masyarakat inilah yang menyebabkan kasus di Indonesia terus bertambah.
Beberapa masyarakat mengungkapkan bahwa virus corona hanyalah sebuah virus biasa dan tidak perlu dikhawatirkan. Mereka menganggap bahwa virus corona dapat sembuh dengan sendirinya tergantung pada kondisi imun tubuh masing-masing. Bahkan, ada masyarakat yang sangat yakin bahwa virus corona itu tidak ada.
“Yah gak percayalah Mel. Mana ada tuh virus corona. Gini Mel, pertama, katanya zona merah tapi waktu didatangi banyak orang rame-rame di jalan, waktu kutanyak sodaraku gak adanya yang kenak corona deket daerah orang itu? Kedua, kenapa mall dibuka tapi sekolah dan kampus dituutp?” ungkap salah satu warga berinisial R pada Selasa, (28/07/2020) saat diwawancarai secara online oleh salah satu anggota KKN DR UINSU Kelompok 143.
ADVERTISEMENT
Kurangnya kesadaran dan ketidakpedulian beberapa masyarakat terhadap pandemi COVID-19 ditandai dengan jumlah kasus terinfeksi yang terus bertambah. Sumatera Utara sendiri sudah mencapai 5.358 kasus dan 236 meninggal per (13/08/2020).
Pentingnya kesadaran kemanusiaan sangat dibutuhkan dalam menghadapi permasalahan pandemi ini. Meningkatkan kesadaran kemanusiaan di tengah pandemi virus COVID-19 ini menegaskan bahwa hidup kita bukanlah milik kita melainkan setiap orang tidak dapat terlepas dari peranan orang lain.
Kesadaran yang diperlukan agar kita bisa memberantas COVID-19 ini ialah melakukan dan mengikuti aturan yang dianjurkan pemerintah terhadap masyarakat untuk memutus rantai virus ini dengan berdiam diri di rumah dan menetapkan pola hidup sehat. Dalam koteks ini, kita bukan tidak diperbolehkan sama sekali keluar rumah. Diperbolehkan keluar rumah, jika ada kepentingan. Dalam artian, jika tidak terlalu penting lebih baik kita di rumah saja. Jika keluar rumah wajib menggunakan masker dan handsanitizer serta mengikuti protokol kesehatan lainnya. Semua upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan tenaga medis tidak akan berarti jika masyarakat tidak menerapkan upaya tersebut. Kesadaran antar manusia untuk mencegah perkembangan virus covid-19 ini merupakan proses di mana seseorang memahami dan mengerti akan situasi yang sedang terjadi di tengah pandemi ini.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, untuk menjadi pribadi yang baik marilah kita meningkatkan kesadaran betapa berbahayanya virus COVID-19 ini. Segala upaya yang dilakukan pemerintah dan tim medis tidak akan membuahkan hasil bila kita sebagai masyarakat mengabaikan protokol kesehatan. Segala usaha dan upaya akan membuahkan hasil bila dilakukan bersama-sama. Dengan kesadaran kita dalam mencegah penyebaran virus COVID-19, tentu bisa memutus rantai penyebaran covid 19 sehingga segala aktivitas akan kembali seperti semula.
KKN DR Kelompok 143 Tahun 2020
UIN Sumatera Utara