KREATIVITAS MAHASISWA DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN DIMASA PANDEMI COVID 19

Konten dari Pengguna
14 Agustus 2020 5:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KKNDR56 UINSU tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gambar yang menggambarkan kata "kreatif"
KREATIFITAS MAHASISWA DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN DIMASA PANDEMI COVID 19
ADVERTISEMENT
Dpl : Dr. Masganti Sitorus, M.Ag
Oleh : Kelompok KKN DR 56 UIN Sumatera Utara
Kreatifitas merupakan kemampuan seseorang untuk memberikan gagasan atau ide baru. Kreatifitas juga dapat disebut dengan menciptakan sesuatu hal yang baru. Kreatifitas dapat dilakukan oleh siapapun. Salah satu contoh kreatifitas adalah “Membuat bunga dari plastik, membuat vas bunga dari aqua gelas bekas, dan sebagainya.
Dalam pandemi ini kita sebagai mahasiswa setidaknya bisa menciptakan suatu ide atau hal hal baru misalnya kita bisa membuat hand sanitijer dari alkohol, jeruk lidah buaya dan lain sebagainya. Kreatifitas yang dihasilkan oleh mahasiswa di tengah pandemi ini bukan hanya bermanfaat untuk dirinya akan tetapi juga bermanfaat untuk orang lain khususnya di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Huzaifah Umar dalam paparannya menyampaikan ada beberapa tips mahasiswa tetap kreatif ditengah pandemi Covid 19 yaitu salah satu adalah mengisi waktu dengan kegiatan yang positive. Selain itu, sebagai agen of changes mahasiswa juga harus melakukan pergerakan sosial.
mengingat bahwasanya pada masa pandemi covid 19 ini sangat berdampak dalam bidang pendidikan yaitu mengharuskan peserta didik untuk belajar di rumah saja/daring. Tentu hal ini membuat kita semua sulit untuk bisa menerima/menyesuaikan untuk belajar online/daring. Karena biasanya kita belajar dengan tatap muka, menggunakan fasilitas sekolah, dan sebagainya. Belajar online sudah dilakukan oleh seluruh peserta didik terutama di Indonesia. Mulai dari jenjang SD, SMP, SMA, bahkan sampai ke Perguruan Tinggi Negeri.
ADVERTISEMENT
Belajar online memiliki kelebiban dan kekurangannya masing-masing.
Kelebihannya :
1. Lebih pandai dalam menggunakan tegnologi
2. Hemat waktu
3.fleksibel dan praktis dan sebagainya.
Kekurangan nya :
1. Terhambat bagi siswa yang berada di pelosok2 desa seperti tidak ada jaringan dan sebagainya.
2. Kurang motivasinya orang tua siswa dalam melaksanakan belajar online dikarenakan sibuk bekerja. (Kurang di pantau anaknya)
3. Belajar online kurang efektif terutama bagi anak yg orang tuanya kurang mampu dalam menyediakan fasilitasnya seperti halnya hp ataupun kartu paket dan sebagainya.
Belajar online/daring bukannya membuat pendidik semakin pintar dalam pembelajaran karena mengalami beberapa hambatan sehingga tidak semua pendidik mendapatkan/mengikuti pembelajaran. Tentulah kita sangat miris sekali melihatnya. Padahal jika dibilang pendidikan ini merupakan salah satu ujung tombak untuk masa depan kita.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana kreatifitas mahasiswa dalam menangani hal tersebut? Dalam masa pandemi covid 19 ini?
Apakah mahasiswa hanya berdiam diri saja? Bukankah mahasiswa merupakan Agen Of Changes? (Membawa perubahan)?
Nah disini kita akan memberikan solusinya....!!!
Solusinya adalah dengan membuat “Kelompok Kecil”
Maksudnya apa?
Maksudnya adalah dalam beberapa desa pastilah memiliki beberapa mahasiswa. Contohnya di Desa Kabupaten Labuhan Batu Selatan memiliki 8 orang mahasiswa. Mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas. Ada yang dari Universitas Medan, UINSU, dan sebagainya. Lalu mahasiswa melakukan pertemuan kecil di suatu tempat dan mendiskusikannya secara bersama-sama apa yang harus dilakukan. Setelah berdiskusi, mahasiswa dapat mendatangai/mendata anak-anak sekolah khususnya anak SD yang ada di desa tersebut. Setelah sudah tahu berapa jumlah anaknya maka mahasiswa membuat kelompok kecil untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka seminggu sekali. Tentunya sudah minta izin kepada wali murid terlebih dahulu dan tetap melakukan protokol kesehatan yaitu memakai masker dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Misalkan dalam desa tersebut tersapat 30 anak SD baik itu tingkat rendah maupun tinggi Lalu 10 mahasiswa membagi menjadi 2 kelompok. Yaitu kelompok 1 terdapat 15 siswa akan dipandu oleh 4 Mahasiswa. Dan kelompok 2 terdapat 15 siswa yang akan dipandu oleh 4 mahasiswa. Kreatifitas yang dapat dilakukan oleh mahasiswa adalah dengan membantu/mengajarkan anak dalam mengerjakan tugasnya, selain itu mahasiswa juga dapat memberikan pembelajaran yang menyenangkan kepada anak dengan berbagai macam media yang telah dibuat oleh mahasiswa. Tujuannya adalah untuk mengurangi tingkat kejenuhan mereka dalam bekajar di rumah dan juga berusaha agar si anak tetap belajar dengan efektif walaupun dilakukan secara tatap muka seminggu sekali. Kreatifitas lainnya adalah mahasiswa dapat mengkaitkan pembelajaran dengan membuat masker, menggambar covid 19, mengajarkan mereka bagaimana cuci tangan yang benar dan sebagainya. Dan masih banyak lagi kreatifitas yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk membantu pendidikan di masa pandemi covid 19 ini.
ADVERTISEMENT