Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
UMKM Minyak Atsiri Mendapat Pendampingan dari KKN UMY 083
7 Februari 2022 17:29 WIB
Tulisan dari KKN 083 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
UMKM merupakan kegiatan usaha yang dilakukan oleh individu, rumah tangga, maupun badan usaha kecil. UMKM dapat digolongkan berdasarkan omset per tahun,jumlah karyawan, dan jumlah asset. Tidak semua jenis usaha menengah dapat digolongkan menjadi UMKM, ada beberapa usaha yang dikategorikan sebagai usaha yang besar karena omset yang diperoleh setiap tahunnya sangat besar.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia usaha menengah atau juga disebut sebagai UMKM sangat beragam salah satunya adalah usaha UMKM minyak atsiri (Essential Oil). Minyak atsiri merupakan cairan yang didapat dari proses ekstraksi bagian tanaman melalui proses destiliasi atau penyulingan. Bagian tanaman yang dapat diekstrak berupa kelopak bunga, daun, batang, biji, dan akar. Minyak atsiri dapat digunakan sebagai bahan kosmetik, parfum, aromaterapi, bahan makanan, dan nutrisi makanan.
Proses pendampingan UMKM yang dilakukan oleh KKN Kelompok 083 bertujuan untuk meningkatkan value dari produk minyak atsiri tersebut. Berbagai program kerja telah disusun oleh Kelompok KKN 083 guna meningkatkan nilai dari produk minyak atsiri seperti mendesaign ulang label produk dan juga melakukan pembaruan kemasan guna menambah daya tarik dari produk minyak atsiri Pak Susilo. Selain itu juga ada beberapa program kerja yang bertujuan untuk memperkenalkan digital marketing, sehingga produk minyak atsiri tersebut bisa menjadi bisnis yang lebih kompetitif dan mengikuti perkembangan jaman.
ADVERTISEMENT
Pada UMKM minyak atsiri milik Bapak Susilo yang didampingi oleh kelompok 083 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang bertempat di Plono Barat, Pagerharjo, Samigaluh, Kulon Progo beliau menjelaskan bahwa “Harga minyak atsiri sangat beragam tergantung dari sumbernya seperti dari daun cengkeh dengan harga sekitar Rp. 140.000,- Nilam sekitar Rp. 350.000,- sd/ Rp. 600.000,-“ dari hasil industri minyak atsiri milik pak Susilo tidak dapat langsung dijual namun memerlukan bantuan tengkulak, dan rata-rata dari tengkulak dijual ke luar negeri seperti sejumlah negara di Eropa yaitu Swiss dan Prancis. Di negara tersebut minyak atsiri diolah menjadi bahan baku kosmetik dan parfum.
Pak Susilo juga menjelaskan bahwa “Minyak atsiri yang memiliki kualitas bagus umumnya tidak berwarna dan harus disimpan pada tempat yang gelap, apabila terkena cahaya matahari secara langsung makan akan berubah warna menjadi keruh dan kandungan nutrisinya atau khasiatnya akan berkurang”. Maka dari itu untuk mencegahnya, minyak atsiri harus disimpan dalam botol atau tong yang berwarna gelap, tertutup rapat, dan terhindar dari sinar matahari.
ADVERTISEMENT
Live Update