Tim KKN UIN Walisongo Gelar Acara Sosialisasi Pra Remaja di Balai Desa Rejosari

Sumber: Tim KKN MIT UIN Walisongo Semarang posko 89

Rejosari, 6 Agustus 2024 - Dalam rangka mendukung perkembangan pra remaja yang sehat dan seimbang, sebuah acara sosialisasi digelar oleh Tim KKN MIT UIN Walisongo posko 89 yang bekerja sama dengan beberapa lembaga pendidikan dan dinas kesehatan. Acara ini bertujuan6njak remaja." Ujarnya.

Acara diawali dengan sambutan dari ketua tim KKN, dilanjutkan dengan sambutan dari kepala desa, Ibu Hj. Eny Setyaningsih dalam sambutannya mengatakan, "Terima kasih banyak kepada tim KKN yang telah mengadakan acara sosialisasi pra remaja yang mana acara ini belum pernah ada sebelumnya."

penyampaian materi dari dokt

Selanjutnya sambutan dari Dr. Catherine Patricia Soetedjo, menekankan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental selama masa pra remaja. "Masa pra remaja adalah fase krusial dalam perkembangan anak. Pada usia ini, anak-anak mulai mengalami perubahan fisik dan emosional yang signifikan. Penting bagi mereka untuk mendapatkan nutrisi yang seimbang, olahraga teratur, serta istirahat yang cukup," ujarnya.

Dr. Catherine Patricia Soetedjo juga menekankan pentingnya edukasi mengenai kesehatan reproduksi. "Remaja harus memahami perubahan yang terjadi dalam tubuh mereka dan cara menjaga kesehatan reproduksi. Edukasi ini penting untuk mencegah berbagai masalah kesehatan yang mungkin timbul di kemudian hari," tambahnya.

Penyampaian materi dari perspektif fikih oleh Dr. Tri Nur Alis R

Dari perspektif fikih, Dr. Tri Nur Alis Rahmawati memberikan penjelasan mengenai panduan Islam dalam menjaga kesehatan dan perkembangan remaja. "Islam sangat memperhatikan kesehatan umatnya, baik fisik maupun mental. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk menjaga kebersihan, pola makan yang sehat, dan berolahraga. Semua ini adalah bagian dari ibadah kita kepada Allah," jelas Dr. Tri Nur Alis R

Beliau juga menjelaskan tentang pentingnya memahami adab dan etika dalam pergaulan remaja. "Dalam Islam, ada batasan-batasan yang harus dijaga dalam pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Ini bukan hanya untuk menjaga akhlak, tetapi juga untuk melindungi kesehatan mental dan emosional remaja," tambahnya.

Acara sosialisasi ini menekankan pentingnya kolaborasi antara pendekatan kesehatan dan fikih dalam mendukung perkembangan pra remaja. Dengan memahami aspek kesehatan dari sudut pandang medis dan panduan fikih Islam, diharapkan para remaja dapat tumbuh menjadi individu yang sehat, seimbang, dan berakhlak mulia.

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan para remaja dan para guru agar memperhatikan serta memahami pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental, serta menjalani kehidupan sesuai dengan tuntunan agama. Sosialisasi semacam ini diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.