Konten dari Pengguna

Umsida: Mengajar Sambil Belajar, Mahasiswa KKN-P Umsida Mengajar Sekolah Dasar

KKN-P Wonosari50
Akun ini milik mahasiswa KKN-P Umsida tahun 2023 Kelompok 50 yang digunakan untuk publikasi kegitan selama KKN di Desa Wonosari, Ngoro Mojokerto.
4 Februari 2023 13:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KKN-P Wonosari50 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto mahasiswa Umsida mengajar di SDN Wonosari
zoom-in-whitePerbesar
Foto mahasiswa Umsida mengajar di SDN Wonosari

Mahasiswa Umsida Mengajarkan Mata Pelajaran Bahasa Daerah, Bahasa Indonesia dan Seni Budaya Di SDN Wonosari , Ngoro Mojokerto

ADVERTISEMENT
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) terus berkiprah nyata dalam menjalankan pengabdian masyarakat. Tidak hanya menerjunkan para dosennya, Umsida juga menerjunkan para mahasiswanya melalui program Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) di berbagai daerah. Kiprah nyata KKN-P Umsida oleh Kelompok 50 di desa Wonosari ini dibuktikan dengan pengajaran di Sekolah Dasar Negeri Wonosari.
ADVERTISEMENT
Kegiatan KKN-P yang diketuai oleh M. Aditya Fathurrahman Mahasiswa Program Studi Hukum Faktultas Bisnis, Hukum dan Ilmu Sosial (FBHIS) yang beranggotakan 22 mahasiswa dari berbagai macam program studi di Umsida
Terdapat 6 mahasiswa Umsida yang mengajar di Sekolah Dasar Negeri Wonosari dimana sekolah tersebut terletak di Desa Wonosari Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto. Adapun beberapa mata pelajaran yang disampaikan oleh mahasiswa umsida yaitu Bahasa Jawa, Bahasa Indonesia, dan Seni Budaya yang diajarkan setiap hari rabu dan kamis selama KKN di Desa Wonosari.
“Mahasiswa Umsida yang akan mengajar dibagi menjadi 3 kelompok dimana dua mahasiswa mengajar di kelas 1A, dua mahasiswa mengajar di kelas 1B dan dua mahasiswa mengajar di kelas 2” Ujar Kepala Sekolah SDN Wonosari.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan ini, mahasiswa Umsida dapat menerapkan ilmu yang didapatkan selama di bangku perkuliahan seperti mengajarkan mata pelajaran Bahasa daerah, agar setiap anak mengetahui Bahasa Jawa yang terbagi menjadi dua yakni Bahasa Jawa Krama dan Bahasa Jawa Ngoko.
Seperti yang diketahui masyarkat Jawa menjadikan Bahasa Jawa sebagai Bahasa ibu (mother tongue) dan Bahasa Indonesia dijadikan Bahasa kedua. Dalam hal ini, mengajarkan Bahasa Jawa memang sangatlah penting akan tetapi mengajarkan Bahasa Indonesia tidak kalah pentingnya karena Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan Indonesia.
Selain mengajarkan Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa, mahasiswa Umsida juga mengajarkan mata pelajaran Seni Budaya dengan pola ajar seperti mengajarkan anak-anak di sekolah dasar menggambar dan mewarnai.
(Siti Nur Haliza, Afif Hidayat)
ADVERTISEMENT