Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKNT Kelompok 117 Siap Membantu Usaha Budidaya Jamur "Dunia Jamur"

KKN Probolinggo 117
Mahasiswa KKNT MBKM Kelompok 117 UPN Veteran Jawa Timur
9 April 2022 11:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KKN Probolinggo 117 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kunjungan ke budidaya jamur "Dunia Jamur" Selasa (29/03)
zoom-in-whitePerbesar
Kunjungan ke budidaya jamur "Dunia Jamur" Selasa (29/03)
ADVERTISEMENT
Probolinggo – Selasa (29/03) Mahasiswa KKNT MBKM Kelompok 117 UPN Veteran Jawa Timur melakukan kunjungan ke UMKM Budidaya Jamur yang berada di Desa Legundi, Probolinggo. Kegiatan ini dilakukan pada hari Jumat (25/03) dengan didampingi oleh Kepala Dusun Krajan Bapak Sulaha. Kunjungan UMKM ini merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh mahasiswa untuk mendekatkan diri sekaligus mendata pelaku UMKM yang ada di Desa Legundi.
ADVERTISEMENT
Bapak Doni merupakan salah satu pelaku UMKM yang menekuni usaha budidaya jamur yang beralamat di Desa Legundi.
"Usaha ini telah saya rintis sejak tahun 2014 dengan bantuan keluarga saya. Saya awalnya tidak memiliki basic mengenai ilmu pertanian terlebih untuk pembudidayaan jamur ini. Namun bermodalkan rasa ingin tahu yang tinggi, saya akhirnya mencari ilmu dari internet dan belajar dari teman-teman saya yang sudah terlebih dahulu menggeluti budidaya jamur ini" ujar Bapak Doni.
Dalam pembudidayaan jamurnya, kegiatan awal yang dilakukan oleh Bapak Doni adalah membuat bag log yang dilakukan secara manual. Bag log ini adalah media penanaman jamur yang akan dibudidayakan. Beliau memilih untuk membuat bag log secara manual dikarenakan kualitas yang jauh lebih baik daripada bag log yang dibuat dengan mesin dan juga tentunya lebih hemat.
ADVERTISEMENT
"Saya memilih untuk membuat bag log secara manual selain bertujuan untuk menghemat pengeluaran juga untuk memastikan agar kualitas dari bag log yang saya pakai berkualitas baik. Bag log yang baik harus memiliki berat kurang lebih 1,5 kg dan berbentuk padat. Bag log yang padat ini akan mampu menyangga jamur dengan baik" ucap Bapak Doni saat ditanya alasan mengapa memilih untuk membuat bag log secara manual.
Dalam satu hari Bapak Doni yang dibantu istrinya mampu memproduksi kurang lebih 250 bag log. Dalam sebuah bag log, terdiri dari beberapa komponen penyusunnya yaitu nutrisi, dedak padi dan jagung, kalsium dan yang terakhir serbuk kayu. Setelah selesai diproduksi, bag log kemudian diinkubasi selama 30 hari lalu disemai bibit jamur tiram. Masa pertumbuhan jamur tiram kurang lebih 80 hari dan bisa dipanen antara 4 sampai 5 kali. Selama masa pertumbuhan, kelembaban suhu udara di tempat budidaya harus terus dijaga. Jika terlalu kering jamur bisa jadi mati dan jika terlalu basah bag log bisa membusuk. Saat ini Bapak Doni sudah memiliki tempat khusus yang dijadikan sebagai tempat pembudidayaan jamurnya.
ADVERTISEMENT
Bapak Doni memasarkan jamurnya ke Pasar Bantaran dan juga ke masyarakat sekitar yang sebelumnya telah memesan padanya. Jamur Bapak Doni dijual seharga Rp17.000 per kilo dan menurut beliau sejauh ini harga untuk jamur sendiri cenderung stabil. Untuk pemanenan jamur sendiri, dilakukan paling lama 2 jam sebelum jamur diserahkan pada konsumen untuk menjaga kesegaran jamur. Kendala yang dialami oleh Bapak Doni selama menjalankan usaha ini adalah cuaca yang cenderung berubah-ubah dan modal yang kurang untuk mengembangkan usahanya.
Melihat adanya potensi dari usaha budidaya jamur milik Bapak Doni ini, mahasiswa KKNT Kelompok 117 berencana untuk turut membantu usaha budidaya jamur milik Bapak Doni ini dengan membuatkan desain logo dan membuatkan NIB untuk usaha Bapak Doni ini. Selain kedua rencana tersebut, mahasiswa KKNT Kelompok 117 juga berencana akan ikut dalam proses pembudidayaan jamur ini mulai dari pembuatan bag log hingga panen jamur.
ADVERTISEMENT
"Saya sangat mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan yang direncanakan oleh teman-teman KKN. Saya berharap kiranya teman-teman mampu turut aktif dalam mengembangkan usaha budidaya saya ini dan tentunya teman-teman dapat ikut belajar bagaimana membudidayakan jamur" ungkap Bapak Doni.