Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Melakukan Kunjungan UMKM Getuk Cotot

KKN REG 79 POSKO 32
Dibuat untuk informasi terkait kegiatan Kkn reguler 79 posko 32 uin walisongo semarang 2022 Dusun sukorejo 2, kec. Suruh kab. semarang.
5 November 2022 9:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KKN REG 79 POSKO 32 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Membantu Membuat adonan getuk cotot yang akan di goreng
zoom-in-whitePerbesar
Membantu Membuat adonan getuk cotot yang akan di goreng
Foto bersama Ibu Mutakhiroh dan suami yang berjualan getuk cotot tersebut
Mahasiswa KKN Reguler ke 79 UIN Walisongo Semarang Melakukan Kunjungan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pembuatan getuk cotot serta jajanan pasar lainnya di Dusun Kirang Desa Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Jum’at, (28/10)
ADVERTISEMENT
UMKM merupakan usaha produksi yang di kembangkan oleh perorangan maupun badan usaha. Seperti hal nya usaha yang di lakukan oleh Ibu Mutakhiroh yaitu UMKM Getuk Cotot. Selain Getuk Cotot, Ibu Mutakhiroh juga menjual jajanan pasar yang lain diantaranya ada arem – arem, botok, serta gorengan lainnya.
Getuk cotot sendiri merupakan makanan khas yang terdapat di dusun tersebut. Getuk cotot memiliki bentuk bulat tetapi padat, bahan dasar yang digunakan Ibu Mutakhiroh untuk membuat getuk ialah singkong itu sendiri serta gula pasir untuk isian nya. Cara pengolahannya sendiri ialah singkong tersebut di kupas terlebih dahulu lalu cuci bersih selanjutnya singkong di rebus sampai lembek, langkah selanjutnya singkong di tumbuk sampai halus. Pada saat menumbuk usahakan singkong masih dalam keadaan panas sehingga nanti mudah untuk dibentuk, jika pada proses penumbukan singkong dingin maka adonan nanti tidak akan menjadi getuk.
ADVERTISEMENT
Langkah selanjutnya, adonan singkong yang sudah ditumbuk langsung dibentuk menjadi padat dan pipih lalu di tengah nya di beri gula pasir agar rasanya tidak singkong saja. Setelah menjadi adonan getuk cotot tersebut, adonan siap digoreng ke minyak panas yang dari warna putih karena singkong hingga menjadi kecoklatan dan siap matang.
Menurut Ibu Mutakhiroh “Pembuatan Getuk Cotot dibuat sekitar pukul 2 dini hari karena tidak hanya getuk cotot saja yang dibuatnya ada berbagai jajanan pasar lainnya sehingga memakan waktu lama. Pasalnya sekitar pukul 6 pagi sudah di jual di pasar dan keliling kampung.
Menurut Koordinator Desa Posko 32 Masdar Hilmy “dilakukannya kunjungan UMKM tersebut bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan getuk cotot dan agar kita lebih mengenal dengan makanan tradisional”.
ADVERTISEMENT
Meliana Putri Anggraini (Tim KKN Posko 32)