Octno Batik, UMKM Batik Andalan Desa Carangwulung

KKNT MBKM 11 CARANGWULUNG
Kelompok 11 KKN-Tematik MBKM UPN Veteran Jawa Timur Gelombang 2
Konten dari Pengguna
22 Oktober 2022 18:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KKNT MBKM 11 CARANGWULUNG tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Berdiskusi bersama pemilik UMKM Octno Batik Carangwulung (dokumentasi pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Berdiskusi bersama pemilik UMKM Octno Batik Carangwulung (dokumentasi pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai negara dengan keragaman budaya yang melimpah, tentunya Indonesia membutuhkan suatu bentuk budaya nasional yang dapat digunakan untuk dijadikan sebuah identitas. Identitas inilah yang kemudian menjadi ciri khas Indonesia. Hal ini tidak hanya berasal dari bahasa nasional, tetapi juga bisa berupa budaya berpakaian. Pakaian yang selama ini menjadi simbol identitas nasional bagi Indonesia adalah batik. Batik Indonesia sendiri telah menjadi Budaya Tak Benda Warisan Manusia yang diakui oleh UNESCO sejak tahun 2009. Tidak hanya itu, Indonesia juga memiliki Hari Batik Nasional yang dirayakan setiap tanggal 2 Oktober. Mengapa batik sangat penting bagi Indonesia?
Sebagian produk batik milik UMKM Octno Batik Carangwulung (dokumentasi pribadi)
Karena sebagai sebuah bentuk budaya nasional, tentunya batik perlu dilestarikan terutama pasca mendapatkan status Warisan Budaya Tak Benda yang diakui UNESCO. Selain untuk dilestarikan terkait dengan cara pembuatan, juga diperlukan adanya upaya untuk menumbuhkan rasa bangga menggunakan batik sebagai manifestasi tren fashion nasional khususnya bagi generasi muda Indonesia. Bentuk dari pelestarian budaya batik di Desa Carangwulung muncul dalam bentuk UMKM Octno Batik yang berlokasi di Kampung Adat Segunung.
Melihat hasil produksi batik dari UMKM Octno Batik Carangwulung (dokumentasi pribadi)
Desa Carangwulung sebagai sebuah desa wisata tidak hanya mengandalkan destinasi wisata alam yang memukau dan memanjakan mata tetapi juga memiliki UMKM yang memiliki produk andalan yang tidak hanya menjadi penunjang wisata melainkan sebagai bentuk wisata itu sendiri. UMKM tersebut adalah Octno Batik, sebuah bisnis produksi batik yang dijalankan oleh salah satu warga Dusun Segunung, Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang.
ADVERTISEMENT
Octno Batik sendiri baru berjalan sejak tahun 2021 dan perlahan berkembang. Keunikan dari batik yang diproduksi oleh Octno Batik adalah batik yang diproduksi menggunakan teknik ecoprint. Teknik ecoprint adalah teknik mewarnai kain menggunakan bahan alami yang berupa bagian tumbuhan (bunga, daun, dan batang). Pewarnaan kain dilakukan melalui kontak langsung dan terdapat dua cara, yaitu pounding dan steaming.
Kumpulan batik hasil produksi UMKM Octno Batik Carangwulung (dokumentasi pribadi)
Batik ecoprint yang diproduksi oleh Octno Batik telah menjadi produk andalan bagi Desa Carangwulung. Meskipun tergolong UMKM yang masih berkembang, Octno Batik sempat mengikuti beragam pameran UMKM baik tingkat lokal maupun regional. Pemasaran dari Octno batik ini masih melalui words of mouth atau dari mulut ke mulut. Dari cara pemasaran yang digunakan Octno Batik bahkan sampai mendapatkan pesanan dari lembaga pemerintahan Kabupaten Jombang, seperti Dinas Koperasi dan Dinas Pendidikan.
ADVERTISEMENT
Octno Batik juga memproduksi batik cap dan batik tulis dengan beragam motif yang khas. Motif yang menjadi produk andalan Octno Batik adalah motif rebung dan kopi. Dalam satu proses produksi, Octno Batik mampu untuk membuat sekitar 3 hingga 4 kain batik dalam jangka waktu 7 hingga 10 hari. Dari 1 kain batik ukuran 2,5 meter diberi harga Rp 350.000,- untuk batik tulis sedangkan untuk batik cap diberi harga Rp 150.000,-. Apabila berkunjung ke Kampung Adat Segunung, Desa Carangwulung, batik ecoprint produksi Octno Batik adalah oleh-oleh yang cocok bagi keluarga di rumah.
Motif rebung yang menjadi salah satu motif khas UMKM Octno Batik Carangwulung (dokumentasi pribadi)